Cara Tahu Kelapa Pandan Wangi Asli dan Langkah-langkah Menanamnya Seperti di Ogan Ilir Sumsel

SRIPOKU.COM, INDRALAYA -- Kelapa pandan wangi memiliki ciri utama, yakni airnya sangat manis dan berwangi pandan, mulai dari akar, pelepah, daun hingga buahnya.

Namun ciri tersebut baru bisa diketahui jika bibit kelapa pandan sudah berusia kira-kira di atas enam bulan.

Pemilik kedai kelapa pandan wangi satu-satunya di Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel bernama Ali membagikan tips cara mengetahui ciri kelapa asal Thailand tersebut, berikut cara menanamnya.

Hal yang paling mudah dilakukan, menurutnya, yakni dengan cara membakar daun kelapa pandan wangi.

"Daun yang sudah agak tua disulut api."

"Bekas terbakar itu mengeluarkan aroma pandan, berarti itu asli," kata Ali ditemui di kedai miliknya di Jalan Kopral Juni, Kecamatan Indralaya, Kamis (30/11/2023).

Namun itu bukan satu-satunya cara untuk mengetahui jenis kelapa pandan wangi, karena bukan berarti kelapa yang tidak wangi pandan, bukan kelapa pandan wangi.

Ali menjelaskan, mengenali ciri kelapa pandan wangi dengan daun yang dibakar itu biasanya hanya berlaku pada jenis kelapa pandan wangi F1 atau turunan pertama kelapa tersebut.

Karena ciri wangi pandan ini sering memudar, di mana kelapa yang sudah F2, F3 saat dibakar daunnya sudah tidak wangi pandan lagi atau aromanya tidak sekuat pandan wangi F1.

"Jadi bukan berarti itu bukan kelapa pandan wangi."

"Tapi karena sudah anakan kedua, ketiga dan seterusnya, jadi kadar wanginya menurun," papar pria 51 tahun ini.

Selain aroma pandan, pada ujung daun pelepah pandan wangi juga ada sulur menjuntai yang tidak dimiliki kelapa biasa.

"Wangi pandannya ada, terus ada sulur atau kumisnya di ujung pelepah."

"Itu dua ciri utama kelapa pandan wangi," terang Ali.

Kemudian untuk menanamnya, gemburkan tanah dan gali lubang dengan diameter sekitar 30 hingga 50 cm.

Masukkan pupuk kotoran hewan, pupuk kompos maupun pupuk organik lainnya, lalu aduk dengan tanah.

"Saat tanam kelapa pandan wangi jangan sampai terkubur semua bibit kelapanya."

"Dasar batangnya, bonggolnya itu harus tetap kelihatan," kata Ali.

Siram kelapa yang sudah ditanam, frekuensinya disesuaikan dengan kelembaban tanah.

Jika di musim hujan tidak perlu disiram setiap hari, namun saat musim kemarau harus disiram dua kali sehari.

Ali sendiri mulai menanam 225 batang kelapa pandan wangi di atas lahan seluas satu hektar pada 2017 lalu.

Sekali panen, sedikitnya 30 ribu buah kelapa pandan wangi dihasilkan per tahun karena setiap batang menghasilkan sedikitnya 120 buah.

"Pada kasus saya, dalam setahun lebih dari 120 buah per batang."

"Frekuensi panennya itu setiap minggu setelah panen pertama karena batangnya banyak dan tumbuh terus," ungkapnya.

Di sekeliling tanaman kelapa yang berjarak 7 meter antar batang tersebut dibuat parit dengan kedalaman 2 meter.

Tujuannya sebagai sumber air untuk menyiram kelapa pandan wangi yang butuh banyak air.

Tempat ideal tumbuh kelapa pandan wangi adalah dataran rendah, dan Ogan Ilir termasuk daerah yang cocok untuk ditanami kelapa tersebut.

"Ini berpengaruh pada jumlah kelapa yang dihasilkan."

"Dataran rendah dapat menghasilkan buah lebih banyak dibanding dataran tinggi," jelas Ali. (Agung Dwipayana)

===

Simak berita Sripoku.com lainnya di Google News