Berita Sriwijaya FC

Gaji Pemain Sriwijaya FC Baru Dibayar Setengah, Punggawa SFC Sempat Ingin Eksodus Besar-besaran  

Isu bakal eksodus para punggawa skuad Sriwijaya FC yang pernah berjaya meraih double winner kembali terjadi jelang laga sisa putaran kedua

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
MO SRIWIJAYA FC
Winger Muhammad Ali Koroy (kiri) bersama para punggawa Sriwijaya FC lainnya tertunduk lesu usai menelan kekalahanan telah 3-0 atas Semen Padang FC di Stadion GOR H Agus Salim Padang Sumbar, Minggu (26/11/2023) sore. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Isu bakal eksodus para punggawa skuad Sriwijaya FC yang pernah berjaya meraih double winner kembali terjadi jelang laga sisa putaran kedua Liga 2 2023/2024. 


Terhambatnya pembayaran gaji pemain yang dilakukan manajemen Sriwijaya FC dan tidak jelasnya target tim, menjadi pemicu para pemain melakukan eksodus.  


Namun hingga transfer windows ditutup per 28 November 2023 baru Kervens Belfort yang meninggalkan Sriwijaya FC ke Persijap Jepara.


Salah satu pemain Sriwijaya FC sempat bercerita kepada Sripoku.com soal keadaan keuangan tim yang sedang kesulitan hingga tak mampu membayar full gaji bulan lalu. 


Pasca mengalahkan PSDS Deli Serdang 3-0 di laga kandang kemarin, diduga lantaran terhambatnya pemasukan anggaran dari sponsor hampir saja gaji para pemain Sriwijaya FC ini ditunda. Namun akhirnya diputuskan untuk membayarkan setengahnya dulu.

Tiga starter Sriwijaya FC hengkang; Stoper M Rifqi, striker Habibi Abdul Jusuf, dan Gelandang Bertahan Rio Hardiawan
Tiga starter Sriwijaya FC hengkang; Stoper M Rifqi, striker Habibi Abdul Jusuf, dan Gelandang Bertahan Rio Hardiawan (KOLASE/MO SRIWIJAYA FC)

Baca juga: Sriwijaya FC Wajib Waspadai Dua Legiun Asing PSPS, Berikut Prakiraan Starting Eleven


Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH menuntut komitmen manajemen Sriwijaya FC agar bertanggungjawab menyelamatkan Laskar Wong KIto jangan sampai degradasi ke Liga 3 dengan mensegerakan RUPS (Rapat Pemegang Saham) PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) selaku manajemen pengelola klub SFC


"Malulah bakal jadi sejarah seumur hidup. Terkenang, zaman Dodi Reza SFC jatuh ke Liga 2. Nah sekarang ini jangan sampai di zaman kamu jatuh ke Liga 3. Mana yang lebih bagus. Intinya kita menuntut komitemen keseriusan manajemen. Kalau tidak mampu ngomong, jangan gengsi membantah tidak buntu," ungkap Qusoi. 


Ia juga menyesalkan dengan mudah tiga pemain inti memutuskan kontrak bisa hengkang ke tim lain. Seperti gelandang bertahan Rio Hardiawan ke FC Bekasi City, Striker Habibi Abdul Jusuf yang sedang gacornya ke Borneo FC, dan stoper M Rifqi ke Malut FC. Kemudian kini merekrut pemain striker Ukraina Yevhen Bokhashvili yang belum bisa menunjukkan kepiawaiannya.


"Apakah tak mau target realistis. Pertanyaan kami mengapa banyak pemain inti yang jelas-jelas pindah ke tim lain. Alibi manajemen sudah tidak sehati. Logika saja, kenapa tidak sehati. Kalau ada duitnya bisa sehati. Tidak usah menyalahkan pelatih, pemain yang salah. Kalau keuangan kita kondusif, tidak mungkin pemain inti lari. Walaupun misalnya tim Liga 1 mengiming-imingi, dia sudah terikat kontrak, gaji dan bonus lancar misalnya," ujar Qusoi. 

 

Makanya ia mendesak agar Komisaris PT SOM Asfan Fikri Sanap untuk menggelar RUPS Sriwijaya FC ini. Terpenting kata Qusoi, siapapun yang mau dan mampu mengurusi Sriwijaya FC ini dengan permasalahan hutang piutang untuk dijadikan Presiden klub Sriwijaya FC.


"Ini untuk kepentingan Sriwijaya FC, silahkan pengusaha-pengusaha batubara H Abraham Busro, kira-kira H Andi Asmara juga mau masuk silahkan. Terpenting sekarang benahi dulu internal manajemen. Alangkah malunya kita degradasi ke Liga 3. Berarti manajemen Sriwijaya FC sekarang ini bobrok. Tidak ada keseriusan. Minimal apa, okelah lepas target Liga 1. Sekarang bertahan Liga 2, bagaimana jalannya," katanya. 


Sementara masyarakat sepakbola di Sumsel saat ini sudah tahu pemegang saham terbesar 96 persen PT SOM H Hendri Zainuddin itu sudah menyerahkan secara sukarela. Sehingga apalagi yang mau dihalang-halangi.   


"Tidak usah ditutup-tutupi lagi, tidak usah bermanis muka dengan suporter. Ayo kita selamatkan rame-rame. Tidak usah bilang tidak buntu. Apa mesti selesai dulu masalah Digi di pengadilan. Sementara investor mau masuk dihalang-halangi," kata Qusoi yang juga menjabat Sekretaris Dewan Kesenian Sumatera Selatan," pungkasnya.


Ketika hal ini coba berkali-kali dikonfirmasi, Komisaris PT SOM Asfan Fikri Sanap, Manajer Tim H Hendriansyah, Direktur Teknik Sriwijaya FC Indrayadi belum memberikan respon. 

 

Sinyal macetnya keuangan di manajemen Sriwijaya FC ini terlihat dengan rencana manajemen Sriwijaya FC dikabarkan bakal mengefisienkan tim dengan melepas pemain yang tidak berkontribusi.


"Ya kita evaluasi (pemain lainnya)," ungkap Direktur Teknik Sriwijaya FC, Indrayadi kepada Sripoku.com.  

 

Debut penyerang Sriwijaya FC asal Ukrania Yevhen Bokhashvili menghadapi Semen Padang FC di Stadion GOR H Agus Salim Padang Sumbar, Minggu (26/11/2023).
Debut penyerang Sriwijaya FC asal Ukrania Yevhen Bokhashvili menghadapi Semen Padang FC di Stadion GOR H Agus Salim Padang Sumbar, Minggu (26/11/2023). (MO SRIWIJAYA FC)

Baca juga: Peluang Sriwijaya FC Tipis, Coach Hendri Tetap Instruksikan Buru Poin Laga Sisa


Namun mantan pelatih kiper Sriwijaya FC ini mengisyaratkan pengefisienan tidak secara mutlak melakukan pengurangan pemain yang tidak berkontribusi, melainkan ada yang dilakukan pengurangan sallary. 


"Cuma ada yang beberapa karena akan berdampak, yang artinya mereka harus ada pengurangan sallarynya kalau dia mau tetap bertahan. Tapi kalau dia mau keluar, ya kita gak nahan. Itu risiko," kata Indrayadi.


Manajemen Sriwijaya FC mengisyaratkan menepis isu 'buntu' alias krisis keuangan jelang menuntaskan 3 laga sisa putaran kedua Liga 2 2023/2024.


Setidaknya ini dibuktikan Manajer Tim Sriwijaya FC H Hendriansyah ST MSi dan Direktur Teknik Indrayadi dengan mengganjar keringat Skuad Tim Laskar Wong Kito berupa bonus cash usai laga mengalahkan PSDS Deli Serdang 3-0 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (19/11/2023) petang.


Penyampaian tradisi bonus atas memenangkan laga dari manajemen Sriwijaya FC ini diterima Kapten Tim Muhammad Nur Iskandar dan Coach Hendri Susilo dengan mensyukuri hasil perjuangan tim.


"Soal bonus sudah disampaikan (usai laga)," ungkap Manajer Tim Sriwijaya FC H Hendriansyah ST MSi kepada Sripoku.com, Selasa (21/11/2023).


Direktur Marketing PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) selaku manajemen pengelola klub Sriwijaya FC ini enggan menyebutkan besaran nominal puluhan juta rupiah bonus yang disampaikan tersebut. Namun ia yakin bisa menambah semangat tim.


"Ya adalah (nominal bonus). Pokoknya sudah membuat kawan-kawan menjadi semangat," kata Hendriansyah.


Ultras Palembang salah satu kelompok suporter Sriwijaya FC telah beberapa kali mempertanyakan alasan molor digelarnya RUPS (Rapat Pemegang Saham) untuk mengesahkan Presiden Klub yang bakal mengisi kekosongan pasca H Hendri Zainuddin mundur per September 2022 lalu. 


"Ultras Palembang mempertanyakan kapan digelarnya RUPS Sriwijaya FC," ungkap Capo Tifoso Ultras Palembang, Qusoi SH. 


Padahal kata Qusoi, pemegang saham terbesar 96 persen PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) yang dipegang H Hendri Zainuddin telah menyerahkan secara sukarela saham tersebut tidak menghalangi digelarnya RUPS.


"Pak HZ selaku pemegang saham terbesar telah mengikhlaskan atau legowo untuk digelar RUPS. Jadi kami nanya kapan, kasihan gantung SFC tanpa Presiden klub," kata Qusoi. 


Dan kalau bicara PT Digi Sport Asia kata Qusoi jangan menjadi alibi alasan oleh manajemen PT SOM akan menunggu sidang putusan pengadilan dulu. 


"Menurut hemat kami PT SOM hutangnya dengan Digi Sport kan bisa dibicarakan misalnya dia menang juga masih bsa diurusi karena hutangnya hanya beberapa miliar," kata Qusoi.  


Berikutnya, misalnya dalam waktu dekat digelar RUPS SFC bisa menentukan langkah ke depan terkhusus masalah pengisian jabatan Presiden klub yang telah satu tahun lebih kosong. 


Sebelumnya Manajer Tim Sriwijaya FC Hendriansyah mengungkapkan vitalnya ini segera adanya mengesahkan Presiden Klub yang juga mengisi jabatan Dirut PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) yang telah setahun lebih kosong. 

 

"Kita berharap memang ada orang yang segera mengambil alih posisi Dirut maupun Presiden klub agar tim ini komandonya satu. Ada yang benar-benar diandalkan untuk menjalankan tim Sriwijaya FC ini dengan baik. Makanya harus secepatnya," ungkap H Hendriansyah.  


Hendriansyah yang juga menjabat Direktur Marketing PT SOM menjelaskan dengan adanya kembali keberadaan Presiden Klub diharapkan tim Sriwijaya FC yang pernah berjaya meraih prestasi double winner ini organisasinya tidak timpang. 


"Memang Presiden klub itu kan vital karena posisinya di struktur Dirut. Nah mestinya Dirut ini yang menggerakkan roda organisasi. Itulah kenapa kalau tidak ada Presiden klub atau Dirut maka organisasi jadi timpang. Jadi ini kan level keduanya yang bergerak," kata Hendri.  


Meski sudah beredar kabar, Asfan Fikri Sanap yang akan menjadi Presiden Klub SFC, Hendriansyah yang kesehariannya menjabat Kepala Dinas ESDM Provinsi Sumatera Selatan mengaku hasil RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) nanti yang akan menentukannya.   


"Belum, belum ditentukan. Nanti hasil RUPSlah yang nanti menentukan," kata Hendri.

 

Komisaris PT SOM Asfan Fikri Sanap didampingi Direktur Marketing H Hendriansyah, Dirtek Indrayadi, Kuasa Hukum SFC Agus Mirantawan SH memberikan penjelasan terkait saham perusahaan pengelola klub Sriwjaya FC di Kafe Monte Palembang, Rabu (31/10/2023).
Komisaris PT SOM Asfan Fikri Sanap didampingi Direktur Marketing H Hendriansyah, Dirtek Indrayadi, Kuasa Hukum SFC Agus Mirantawan SH memberikan penjelasan terkait saham perusahaan pengelola klub Sriwjaya FC di Kafe Monte Palembang, Rabu (31/10/2023). (SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ)

Baca juga: Sriwijaya FC Legowo Jalani Play-off Degradasi, Manajemen: Sangat Tragis Kalau Turun ke Liga 3 

Menurutnya pihak manajemen masih mendiskusikan untuk mengagendakan waktu pelaksanaan RUPS PT SOM terkait mengesahkan posisi Dirut/Presiden Klub dan jajaran direksi . 

 
"Yang jelas itu sedang berproses. Kalau keinginan kita secepatnya sehingga ada Presiden baru yang terbentuk. 
Prosesnya ini kan kita telah diskusikan. Inginnya cepat," terang Hendriansyah. 

Meski sudah didesak fans Sriwijaya FC, Komisaris PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Asfan Fikri Sanap maupun kuasa hukum Agus Mirantawan SH mengisyaratkan belum jelas kapan mengagendakan RUPS (Rapat Pemegang Saham) untuk melakukan penggantian Direktur Utama alias Presiden Klub pasca telah diserahkan H Hendri Zainuddin per September 2022 lalu.  
"Untuk RUPS Sriwijaya FC tentunya nanti akan dibicarakan lebih lanjut," ungkap Agus Mirantawan SH dari kantor Hukum Samudera. . 

Selama ini Asfan Fikri Sanap menyebut tertundanya rencana menggelar RUPS perusahaan manajemen pengelola Sriwijaya FC ini lantaran masih menunggu hasil putusan gugatan PT Digi Sport Asia yang dikhawatirkan bisa merubah nasib pemegang saham hingga jajaran pengurus yang akan menjalankan roda organisasi.


Sementara kuasa hukum Sriwijaya FC Agus Mirantawan SH dari kantor Hukum Samudera mengaku masih belum bisa memastikan ketika ditanya kapan agenda sidang putusan gugatan tersebut. 


"Belum tahu kapan pak, karena masih ada beberapa agenda sidang lagi," kata  Agus Mirantawan SH.

 


      

 

 

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved