Karhutlah di Sumsel

Kabut Asap Masih Pekat, Pemprov Sumsel Perpanjang TMC Sampai 4 November 2023

Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) di Sumsel diperpanjang hingga 4 November 2023, sebagai upaya Pemprov Sumsel mengatasi kebakaran hutan dan lahan

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Linda
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni saat diwawancarai di Kantor Gubernur Sumsel, Jumat (13/10/2023). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) di Sumsel diperpanjang hingga 4 November 2023, sebagai upaya Pemprov Sumsel mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"TMC diperpanjang hingga 4 November 2023," kata Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni saat diwawancarai usai menghadiri Kadin Sumsel Expo 2023 di PSCC, Jumat (27/10/2023).

Menurut dia, pemprov Sumsel terus berupaya untuk melakukan penanganan karhutla, mengingat titik panas masih fluktuatif.

"Upaya yang dilakukan seperti TMC, penambahan personel, melakukan pemadaman darat, dan udara yang masih terus dilakukan. Bersyukur sudah ada hujan," katanya

Untuk itu, dengan TMC diharapkan akan semakin memperbesar potensi hujan yang ada. Terlebih berdasarkan prediksi BMKG diakhir Oktober hingga awal November potensi awan penghujan tinggi.

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Sumsel M Iqbal Alisyahnbana menambahkan, atas instruksi dari Pj Gubernur Sumsel untuk berkoordinasi dengan BNPB untuk mintak diperpanjang TMC.

"Alhamdulillah diberikan perpanjangan TMC hingga 4 November 2023. Potensi awan penghujan pada akhir hingga awal November besar, prediksi hampir 70 persen," ungkapnya

Menurutnya, TMC akan dilakukan di wilayah yang berpotensi ada awan hujan. Untuk TMC akan dilakukan satu sampai tiga kali sortir, melihat potensi awan yang ada. Untuk sekali penyemaian (sortir) ditebar 1.000 kg atau 1 ton garam.

Iqbal menambahkan, sebelum dilakukan penyemaian garam, dilakukan penebaran kapur tohor aktif atau Kalsium Oksida (CaO) yang ditaburkan di gumpalan asap. Kapur tohor aktif ini diyakini mampu menghilangkan asap yang disebabkan Karhutla. Setelah itu baru disemaikan garamnya.

"Untuk helikopter, helikopter untuk waterbombing ada enam dan untuk patroli ada dua. Lalu untuk TMC ada satu," katanya.  (Linda/TS)

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved