Kunci Jawaban

Kunci Jawaban IPS Kelas 10 SMA Halaman 143 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Soal Esai Evaluasi Tema 02

Kunci jawaban IPS kelas 10 SMA halaman 143 semester 1 semester 1 Kurikulum Merdeka ini membahas soal esai Evaluasi Tema 02.

Penulis: Novry Anggraini | Editor: Odi Aria
buku.kemdikbud.go.id
Kunci jawaban IPS kelas 10 SMA halaman 143 semester 1 Kurikulum Merdeka, soal esai Evaluasi Tema 02. 

1. Revolusi Perancis dan Revolusi Industri yang terjadi pada akhir abad ke-17 hingga abad ke-18, telah mengubah banyak tatanan dalam masyarakat Eropa. Hal ini juga berdampak di berbagai wilayah di belahan dunia, termasuk Nusantara (Indonesia pada masa prakemerdekaan). Dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Pergantiaan tenaga manusia tergantikan oleh mesin menyebabkan pengangguran, ketimpangan sosial dan kemiskinan. Berbagai masalah-masalah sosial menyebabkan para filsuf maupun sejarawan melakukan penelitian, sehingga lahirlah sosiologi. Salah satu pelopor sosiologi saat itu adalah Auguste Comte yang melakukan pendekatan positivisme.

Pada intinya adalah perubahan sosial yang begitu cepat mengubah banyak hal dan terdapat banyaknya masalah sosial adalah konteks kelahiran sosiologi.

2. Sosiolog perlu melakukan penelitian untuk mengembangkan teori, menguji teori dalam konteks yang berbeda, mendapatkan temuan/ data baru dari data empiris, dan memberikan kontribusi dari hasil penelitiannya demi kebaikkan masyarakat. Misalnya melakukan penelitian atas suatu masalah lalu menghasilkan temuan dan memberikan solusi dan rekomendasi kebijakan yang dapat dilakukan oleh pemerintah.

Pada intinya penelitian sosial dilakukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan demi dan untuk kebaikan manusia dan masyarakat.

Baca juga: Kunci Jawaban Soal IPS Kelas 10 SMA Halaman 128-129 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 6

3. Lembaga sosial dapat berfungsi dengan baik jika terpenuhi pada level prasyarat yaitu: diketahui, diinginkan, dipahami dan dihargai. Teori fungsionalisme struktural menekankan pengendalian sosial untuk memastikan terdapat tertib sosial. Pengendalian sosial dapat berfungsi jika pengendalian sosial itu terlembagakan. Jika terlembagakan dengan baik, maka dapat berfungsi tetapi jika tidak terlembagakan akan terjadi disfungsi. Namun, teori konflik punya penjelaskan dan perspektif berbeda. Selama distribusi belum merata, konflik/pertentangan akan terus terjadi yang berdampak pada berfungsi atau disfungsi suatu lembaga sosial.

Contoh: siswa membolos. Disfungsi lembaga sekolah ini bisa terjadi karena kontrol sosial lembaga sekolah lemah (teori fungsionalisme struktural) atau siswa enggan belajar di sekolah (teori konflik).

4. Secara sosiologis, heterogenitas sosial terjadi karena keragaman identitas individu, identitas sosial, terdapatnya pelapisan sosial, sistem lapisan sosial dan diferensiasi sosial.

5. Peserta didik diberi kesempatan untuk mendefinisikan pemahaman mereka tentang sosiologi sesuai proses pembelajaran yang telah dialami. Pemahaman siswa akan sosiologi bisa dilihat dari kemampuan dalam memberikan contoh berbagai gelaja sosial di sekitar mereka yang menjadi objek kajian sosiologi.

Dapatkan konten pendidikan mata pelajaran lainnya dari Kurikulum Merdeka dengan klik Di Sini.

Dapatkan juga berita penting dan informasi menarik lainnya dengan mengklik Google News.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved