Santri Dibakar di Palembang

Terungkap Penyebab Santri Terbakar di Palembang, Pihak Ponpes Temukan Obat Nyamuk di Kamar Korban

"Itu sudah diselidiki oleh polisi dan sudah diketahui tangannya itu terbakar gara-gara obat nyamuk yang dia gunakan sendiri," kata dia.

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Rachmad
RAR salah seorang santri di Palembang mengaku dibakar namun hal itu dibantah oleh pihak ponpes yang mengaku bahwa korban terbakar akibat obat nyamuk bakar saat tidur, Jumat (20/10/2023) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Terungkap penyebab salah seorang santri yang diduga dibakar di pondok pesantren di Palembang.

Ternyata santri yang diketahui berinsial RAR tersebut bukan dibakar, melainkan terbakar akibat obat nyamuk yang ia bakar sebelum tidur.

Hal ini diungkapkan oleh
Bunda Paulin salah satu pengajar di Yayasan Khazanah, Ponpes Tadabur Al-Quran, Kamis (19/10/2023).

Pihak yayasan membantah bahwa RAR dibakar oleh sesama santri.

Bunda Paulin menegaskan, penyebab tangan dan kaki RAR terbakar karena gara-gara obat nyamuk bakar yang ia pakai sendiri.

"Itu sudah diselidiki oleh polisi dan sudah diketahui tangannya itu terbakar gara-gara obat nyamuk yang dia gunakan sendiri," kata dia.

Menurut Bunda Paulin, di dekat RAR tidur itu ditemukan ada bekas obat nyamuk.

"Kalaupun dibakar santri lain tidak mungkin langsung melepuh seperti itu, " jelasnya.


Terlanjur Viral

Bunda Paulin menyayangkan sikap keluarga yang langsung memviralkan kejadian tersebut.

"Sesuatu yang belum benar, jangan di viralkan dulu karena itu masih penyelidikan. Ini sangat kami sayangkan karena viral sebelum dicari tahu, ini pencemaran nama baik yang sangat kami sesalkan sementara belum dicari kebenarannya, " ujarnya.

Sebelum video RAR terbaring di rumah sakit viral, Paulin menerangkan jika ia dan pengajar yang lain sudah memastikan dan menanyakan secara langsung kepada satu per satu santri yang tidur kamar dengan RAR.

Tidak ada satupun yang melakukan hal tersebut.

"Sudah saya tanya satu-satu jawabannya sama semua. Tidak ada yang membakar, " katanya.

Padahal ia berencana mengajak keluarga santri tersebut untuk bertemu dan menjelaskan masalah yang terjadi. Namun malah diviralkan terlebih dulu.

Selain itu ada salah satu pihak keluarga RAR diduga melakukan tindak kekerasan kepada salah satu santri yang dituduh membakar RAR.

"Ada seorang keluarga nya yang menampar santri yang dituduh dan kami tidak terima, " katanya.

Pasca kejadian tersebut RAR kabur dari yayasan Khazanah Kebajikan dan pulang ke rumahnya.

" Iya dia kabur tanpa membawa barang-barang. Sudah saya sampaikan ki jangan balek masalah luko kau biso kami obati, tapi dio minggat informasi dari santri yang lain , kemarin sore (kabur) kata dia.


Versi Korban

- Seorang santri di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Sematang Borang, Kota Palembang bernama Rizky Aditisya Ramadhan dibakar.

Remaja 14 tahun tersebut dibakar saat tengah tertidur di lingkungan ponpes.

Akibatnya Rizky mengalami luka bakar di tangan dan paha.

Malam itu sekira pukul 01.00 WIB, Minggu (15/10/2023) Rizki tengah tertidur pulas di kamarnya.

Namun tidurnya terganggu saat ia merasakan kepanasan di bagian tubuhnya.

Rizky pun terbangun dan betapa kagetnya ia saat melihat api sudah membakar di area tangan dan pahanya.

"Saya panik dan membangunkan teman minta tolong," kata Rizki saat melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Palembang, Kamis (19/10/2023).

Beruntung api berhasil dipadamkan temannya. Sekaligus teman sekamar korban juga mengobati korban.

Keesokan harinya, korban baru melaporkan kejadian yang ia alami ke pihak ponpes.

Namun dua hari berselang, Rizki baru merasakan dampak dari kebakaran tersebut.

Ia bahkan jatuh sakit akibat luka bakar di tangan dan pahannya.

Ibu korban Kartini mengaku mengetahui anaknya dibakar tidak terima dan memilih membawa kasus itu ke pihak kepolisian.

"Saya ditelepon dapat kabar anak saya dibakar," kata dia.

Kartini mengaku berusaha mengkonfirmasi kejadian itu ke pihak ponpes.

Namun pihak ponpes mengaku akan membawa korban berobat.

" saya berharap laporan saya ditindaklanjuti oleh petugas kepolisian Polrestabes, Palembang pak," katanya.

Sementara, mendapati adanya laporan tersebut, petugas piket SPKT, Reksen dan inafis Polrestabes Palembang langsung mendatangi TKP, guna melaporkan olah TKP dan mengambil keterangan saksi-saksi di lapangan, guna penyelidikan lebih lanjut.

"Laporan korban sudah kita terima dan hingga kini masih dilakukan penyelidikan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anakn (PPA), Polrestabes, Palembang," ungkap Kapolrestabes, Palembang Kombes Pol Haryyo Sugihhartono melalui Kasat Reskrim, AkBP Haris Dinzah.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved