Pasutri Tewas Berpelukan di Klaten

Sosok Pasutri Tewas Berpelukan Disaksikan 2 Balita, Profesi Sebagai Bos Rosok, Masih Segar Bugar

Bahkan, 48 menit sebelum pasutri ini ditemukan tak bernyawa di atas tempat tidur, warga sekitar masih melihatnya

Editor: Fadhila Rahma
TribunSolo.com / Tri Widodo
Rumah duka Pasutri di Dukuh/Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Klaten, Kamis (12/10/2023) 

"Nduk-nduk, Mbak IDN kan selalu ngomong kan nduk. Wes nyambut gawe sing penting ora ganggu gawean e wong lio. Kae selalu ngunu to bahasane (dek-dek mbak IDN itu kan selalu ngomong bekerja yang penting tidak ganggu pekerjaan orang lain. Selalu seperti itu kan bahasanya," tuturnya sembari menegaskan ke Adik-adik IDN yang ada di rumah duka.

IDN tau, bisnis yang dikerjakan oleh sang suami itu sangat beresiko.

Sehingga, IDN tak mau membeli barang rongsokan jika menimbulkan benturan dengan sesama pebisnis rosok.

Sekalipun, kalkulasi keuntungan yang akan diterima sangat besar hingga miliaran rupiah.

"Tapi Mbak IDN ga mau. Ga mau gembyeng (kres) dengan teman. Wes mbok o arepo bathi Piro, mbok o bathi sak miliar ( Mau untung berapapun, walaupun hingga satu miliar ga mau bentura dengan temannya," pungkasnya.

Meski begitu, pihaknya tak ingin masyarakat berspekulasi yang tidak-tidak mengenai kematian ini.

Keluarga sudah ikhlas dan menganggap keduanya meninggal dunia karena sudah ditakdirkan.

"Ini menjadi cinta sejati. Yang penting masyarakat terutama yang komentar-komentar di medsos yang bisa memperberat keluarga. Keluarga sudah ikhlas," tambahnya.

Nasib 2 Balita Yatim Piatu

Pasutri yang tewas berpelukan di rumahnya, Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten meninggalkan dua orang anak.

Dua orang anak tersebut merupakan karunia yang didapatkan korban setelah 3 tahun menikah.

Anak pertama merupakan perempuan berusia 2 tahun, kemudian anak kedua adalah laki-laki yang masih bayi berusia 4 bulan.

Kedua anaknya pun kini menjadi yatim piatu.

Kini, kedua anak tersebut saat ini telah diasuh oleh keluarga besar, baik keluarga IDP atau pun Y.

"Ya nanti tergantung (cucunya). Ya ke sana ke mari," katanya, Kamis (12/10/2023).

Dia mengaku tak keberatan jika kedua cucunya itu dia asuh atau diasuh keluarga besan.

Jarak antara rumahnya dengan besan juga tak terlalu jauh, masih berada di satu kecamatan, hanya terpisah oleh sungai.

"Jadi ke sana kemari lah. Itu juga cucu saya," tambahnya.

Dia mengaku saat ini belum bisa menyampaikan banyak mengenai penanganan cucunya ke depannya.

Hanya saja, pihaknya memastikan, cucunya akan mendapatkan pengasuhan yang baik.

Baik saat diasuh oleh keluarga besan, atau dia asuh.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com

Sumber: Tribun Solo
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved