Berita OKI

Cerita Pengendara Setiap Lewat di Jalan Sepucuk OKI, Setiap Hari Selalu Ada Api di Kiri dan Kanan

Bencana kebakaran yang terjadi di jalan sepucuk itu bukan hanya mempersempit sudut pandang para pengguna jalan dan mengganggu kesehatan pernapasan.

Dok. Manggala Agni
Petugas pemadam kebakaran berjibaku memadamkan kobaran api di lahan gambut yang berada di jalan sepucuk penghubung Kecamatan Kayuagung menuju Pedamaran Timur. 

Bukan hanya pengguna jalan yang mengeluhkan dampak buruk dari peristiwa karhutla ini.

Taufik salah seorang pemilik rumah di jalan sepucuk Desa Menang Raya, Kecamatan Pedamaran juga mulai mengeluhkan dampaknya.

"Hampir tiap hari kebakaran terjadi, kami khawatir sewaktu-waktu api mendekati rumah kami dan hal yang tidak diinginkan akan terjadi," ujarnya kepada Tribunsumsel.com.

Menurutnya bukan hanya api yang dikhawatirkan akan menyambar rumah penduduk, namun asap dan kotoran ranting atau kayu bekas kebakaran juga mulai masuk ke dalam dan halaman rumahnya.

"Hampir setiap hari saya temukan sampah bekas lahan terbakar yang terbawa angin."

"Jadi setiap pagi dan sore selalu membersihkan halaman rumah, kadang juga malahan masuk kedalam rumah kami," keluhnya.

Petugas pemadam kebakaran berjibaku memadamkan kobaran api di lahan gambut yang berada di jalan sepucuk penghubung Kecamatan Kayuagung menuju Pedamaran Timur.
Petugas pemadam kebakaran berjibaku memadamkan kobaran api di lahan gambut yang berada di jalan sepucuk penghubung Kecamatan Kayuagung menuju Pedamaran Timur. (Dok. Manggala Agni)

===

Hampir setiap hari karhutla

Dikonfirmasi sebelumnya, Kepala Manggala Agni Daops XVII OKI, Edi Satriawan menyebut hampir setiap harinya jalan sepucuk dan beberapa daerah rawan lainnya terjadi karhutla.

"Ada 6 Kecamatan masuk kategori rawan Karhutla."

"Diantaranya Pampangan, Pangkalan Lampam, Cengal, Tulung Selapan, Kayuagung dan Pedamaran Timur,"

"Semua daerah tersebut sudah pernah terjadi kebakaran dan bisa dikatakan hampir setiap hari terdapat titik api yang muncul," ungkapnya.

Sejauh ini, pihaknya telah menurunkan 90 orang personil gabungan BKO (bawah kendali operasi) Manggala Agni wilayah Daops Jambi, Muba dan Lahat.

Ditambah 40 orang personil yang berasal dari Daops OKI.

"Total ada sekitar 130 orang personil dari internal Manggala Agni."

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved