Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Soal IPS Kelas 10 SMA Halaman 38-40 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 5

Kunci jawaban IPS kelas 10 SMA halaman 38-40 semester 1 Kurikulum Merdeka ini membahas soal yang terdapat pada Lembar Aktivitas 5.

Penulis: Novry Anggraini | Editor: adi kurniawan
Capture Basbahanajar Youtube Channel
Berikut ini kunci jawaban soal Lembar Aktivitas 5 IPS kelas 10 SMA halaman 38-40 semester 1 Kurikulum Merdeka. 

SRIPOKU.COM - Berikut ini kunci jawaban soal Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas 10 SMA halaman 38-40 semester 1 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 5.

Kunci jawaban IPS kelas 10 SMA halaman 38-40 semester 1 Kurikulum Merdeka ini membahas soal yang terdapat pada Lembar Aktivitas 5.

Pada kunci jawaban IPS kelas 10 SMA halaman 38-40 semester 1 Kurikulum Merdeka terdapat 2 soal yang perlu siswa kerjakan dengan menganalisis artikel tentang Sejarah Bank Indonesia.

Kunci jawaban soal IPS kelas 10 SMA halaman 38-40 semester 1 Kurikulum Merdeka ini dibuat sebagai referensi siswa belajar di rumah.

Baca juga: Kunci Jawaban Soal IPS Kelas 10 SMA Halaman 43-47 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 6

Siswa dapat menjawab soal yang ada terlebih dahulu sebelum mencocokkan hasil dengan kunci jawaban yang sudah dibuat.

Inilah selengkapnya kunci jawaban soal IPS kelas 10 SMA halaman 38-40 semester 1 Kurikulum Merdeka, dikutip dari Basbahanajar Youtube Channel.

Kunci Jawaban soal IPS kelas 10 SMA halaman 38-40

Lembar Aktivitas 5

Studi Kasus:

Sejarah Bank Indonesia: Periode Pengakuan Kedaulatan RI sampai dengan Nasionalisasi DJB

Petunjuk kerja:

• Berdasarkan artikel di atas, buatlah kronologi tentang sejarah Bank Indonesia terutama pada periode Pengakuan Kedaulatan RI sampai dengan Nasionalisasi DJB.
• Kronologi dapat berbentuk vertikal atau horisontal.
• Kerjakan tugas secara mandiri (individu).
• Demonstrasikan kronologi (dalam bentuk infograis) di kelas.
• Tulislah sumber artikel di kronologi yang telah kalian buat.

Baca juga: Kunci Jawaban Soal IPS Kelas 10 SMA Halaman 54 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 7

Pertanyaan relektif:

1. Berdasarkan artikel tersebut, jelaskan perubahan dari pengaruh pengakuan kedaulatan RI terhadap sistem moneter Indonesia, khususnya uang?

Jawaban: Kondisi ekonomi Indonesia pasca pengakuan kedaulatan masih sangat kacau. Kekacauan ekonomi Indonesia disebabkan oleh beberapa permasalahan dalam bidang politik, keamanan dan sosial masyarakat Indonesia.

Faktor penyebab krisis ekonomi Indonesia pasca diakui kedaulatan oleh Belanda 27 Desember 1949, adalah:

a. Situasi perang akibat adanya Agresi Militer Belanda
b. Inflasi yang sangat tinggi karena mata uang yang beredar di Indonesia lebih dari satu
c. Adanya blokade ekonomi yang dilakukan Belanda sejak November 1945 untuk menutup sektor perdagangan Indonesia
d. Kekosongan Kas Negara
e. Perbankan didominasi oleh perusahaan Belanda, Inggris dan Cina 1. Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia sebesar 97 juta jiwa pada tahun 1955-1961

Uang yang beredar saat itu juga tidak hanya satu, ada ORI, uang de Javasche Bank, dan uang NICA. Untuk menanggulangi banyaknya usaha kecil yang tidak mampu bersaing langkah yang diambil adalah menetapkan kebijakan Gunting Syarifuddin.

Kebijakan gunting Syarifuddin adalah memotong nilai uang NICA dan de Javasche Bank menjadi setengah saja yang berlaku. Dengan demikian, kondisi ekonomi pasca diakuinya kedaulatan RI oleh Belanda masih sangat kacau. Karena kondisi politik, keamanan, dan sosial saat itu juga masih belum stabil. Uang yang beredar pasca diakuinya kedaulatan juga tidak hanya satu. Ada ORI, uang de Javasche Bank, dan uang NICA.

2. Hal apa sajakah yang telah kalian pelajari dari tugas ini? Sebutkan minimal dua hal.

Jawaban: Dari studi kasus sejarah Bank Indonesia saya mempelajari beberapa hal mulai dari kondisi ekonomi pasca diakuinya kedaulatan RI oleh Belanda dan aksi yang dilakukan Indonesia untuk mengatasi kondisi tersebut dengan mengeluarkan UU Mata Uang di tahun 1951.

Dapatkan berita terkait dan menarik lainnya dengan mengkllik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved