Harga Kopi di OKU Selatan Bertahan Rp 35 ribu per Kilogram, Petani Mulai Mengeluarkan Hasil Panen

Laporan Wartawan Sripoku.com, Alan Nopriansyah

SRIPOKU.COM, MUARADUA - Meski sudah melewati musim panen raya, Harga Kopi di Tauke wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan Minggu (3/9/2023), seharga Rp 35.000 per kilogram.

Harga Kopi yang dinilai stagnan Rp 35.000 setelah sempat melonjak tembus Rp 39.000 dimusim tahun 2023 ini membuat petani mulai mengeluarkan hasil panen yang disimpan untuk dijual.

Seperti yang diungkapkan Syaipul (44) warga Kecamatan Pulau Beringin yang sudah lebih kurang 3 bulan menyimpang hasil panen memutuskan menjual biji Kopi kering miliknya.

"Sudah disimpan sejak Juni lalu, tapi harga ditunggu-tunggu tak kunjung ada kenaikan harga, sehingga memilih menjualnya," tutur Syaiful dibincangi, (3/9/2023).

Diakuinya, petani kopi yang menjual kurang lebih 7 kwintal kopi yang ia simpan tersebut, selama berbulan-bulan ia menyimpan hasil panen berharap harga akan kembali melambung.

"Tadinya berharap harga kembali naik, seperti sebelumnya sempat tembus Rp 39 ribu tapi hingga saat harga masih tetap di Tengkulak," bebernya.

Ditambahkan petani lainnya Doni, memang saat ini, usai melakukan musim panen para raya komoditi petani kopi mulai melakukan perawatan batang kopi untuk memaksimalkan hasil panen di tahun mendatang.

Perawatan kopi yang membutuhkan modal  yang tidak sedikit per tahunnya serta kebutuhan ekonomi membuat petani tidak memiliki pilihan lain selain menjual hasil panen yang disimpan.

"Sekarang waktunya perawatan kopi (bedanan), seperti membersihkan tunas, ranting mati hingga pemupukan yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit," katanya.

Diketahui petani akan mengeluarkan biaya saat waktu pemupukan dimana dalam satu tahun bisa mencapai 3 kali pemupukan, dalam 3 hektare kebun harus merogoh kocek biaya pembelian pupuk mencapai Rp 1 juta.