Kebakaran di TPA Sukawinatan

Helikopter Water Bombing & Eksavator Ampibi Dikerahkan ke Lokasi Kebakaran TPA Sukawinatan Palembang

Eksavator ampibi ini membuat kanal di TPA Sukawinatan Palembang supaya lebih dalam sehingga air tertahan di situ semua.

|
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Pengerahan helikopter water bombing dan juga eksavator ampibi turut membantu pembasahan bekas kebakaran gunung sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jl Sei Sedapat II RT 78 RW 08 Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Sukawinatan, Palembang, Rabu (16/8/2023). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sebuah eksavator ampibi dan helikopter water bombing dikerahkan untuk membantu pembasahan di lokasi kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan Palembang Provinsi Sumatera Selatan, Rabu (16/8/2023).

"Eksavator ampibi itu untuk nangkap air dengan membuat lobang supaya airnya tertampung sehingga bisa digunakan sebagai sumber air untuk menyemprot gunung sampah bekas terbakar ini," ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Palembang, DR H Akhmad Mustain SSTP MSi.

Eksavator ampibi ini membuat kanal di TPA Sukawinatan Palembang supaya lebih dalam sehingga air tertahan di situ semua.

Kemudian dilakukan penyedotan airnya dengan saringan.

Air itulah yang disemprotkan ke sisa kebakaran ini.

Pengerahan mencari sumber air ini untuk lebih cepat upaya penanganan dalam pembasahan gunung sampah di TPA.

"Ada yang dari tangki dan ada yang dari situ. Jadi supaya pompa air banyak yang bisa digunakan. Hari ini kita membasahi seluruh area. Sebenarnya titik api sudah tidak terlihat, tapi asap masih keluar," kata Mustain.

Intinya water bombing dari udara maupun penyemprotan dari darat itu untuk membuat area ini basah dan menyerap ke dalam karena panas itu masih ada di dalam.

"Mudah-mudahan hari ini, besok sudah selesai. Intinya mengurangi asap supaya tidak berdampak ke masyarakat," katanya.

Mustain mengaku upaya dirasakan sudah optimal semua berkoordinasi dengan baik semua instansi karena memang kondisi sampah yang mengandung gas metan jadi proses penanganannya tidak bisa dengan cepat.

"Dengan kekuatan yang sudah full team adalah Manggala Agni, Damkar Provinsi dan Kota, DLHK, DLH, BNPB, BPBD Provinsi Sumsel luar biasa bersama-sama kita membereskan permasalahan api di TPA ini," ujarnya.

Pantauan Sripoku.com, beberapa petugas damkar, DLHK, BPBD Sumsel masih terus menyemprotkan air maupun foam (busa) ke gunung sampah TPA Sukawinatan bekas terbakar ini.

Kepulan asap sudah mulai berkurang. Begitu juga satu unit helikopter water bombing berwarna putih sejak pagi hingga Jepang tengah hari terus bolak balik melakukan penyiraman dari udara.

Seperti diketahui kebakaran terjadi di area sekitar 2,5 hektare dari 10 hektare areal TPA Sukawinatan sejak Jumat (11/8/2023) lalu.

Lantaran Senin (14/8/2023) api kembali berkobar, Gubernur Sumsel H Herman Deru meminta bantuan BNPB Pusat.

Sehingga mulai Senin (15/8/2023) sekitar pukul 08.00 langsung diterjunkan dua helikopter waterbombing melakukan penyiraman air dari udara.

"Selama ini penanganan titik api muncul kita pakai selang mesin pompa, dari DLHK. Karena panas cukup luar biasa maka kali ini melibatkan banyak pihak," kata Mustain.

Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved