Breaking News

Pemilu 2024

Profil Yenny Wahid, Disebut Jadi Kandidat Cawapres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di Pemilu 2024

Yenny mengawali karier politiknya sebagai pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sejak 2005.

KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO
Direktur Eksekutif Wahid Institute, Yenny Wahid. 

SRIPOKU.COM -- Belum lama ini, nama Yenny wahid mulai disebut-sebut sebagai salah satu kandidat calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024.

Seperti diketahui, Yenny wahid merupakan putri ke-4 dari mantan Presiden Indonesia, Abdurrahman wahid atau Gus Dur.

Bahkan, dua calon presiden (capres) disebut-sebut sudah mengantongi nama Yenny Wahid sebagai cawapresnya.

Dua capres tersebut adalah Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Kepada awak media, Yenny wahid m engakui jika dirinya siap jika dipercaya untuk maju sebagai cawapres.

Saat ini, ia masih berada dalam tahap komunikasi dan negosiasi dengan partai politik terkait capres-cawapres.

Lantas seperti apa sosok Yenny Wahid ?

Yenny Wahid mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Independen Garuda, maskapai penerbangan milik pemerintah Indonesia.
Yenny Wahid mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Independen Garuda, maskapai penerbangan milik pemerintah Indonesia. (Tangkapan layar Yenny Wahid)

===

Sosok Yenny Wahid

Memiliki nama lengkap Zannuba Arifah Chafsoh Rahman, Yenny mengawali karier politiknya sebagai pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sejak 2005.

Namanya semakin meroket kala ia menjadi Sekretaris Jenderal PKB dua tahun kemudian.

Bahkan, ia sempat ditunjuk sebagai staf khusus Presiden ke-5 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di bidang komunikasi politik, dikutip dari Harian Kompas, 27 Februari 2006.

Sayangnya, jabatan itu tak berlangsung lama.

Sebab, ia mengundurkan diri pada 2007, tak lama setelah ditunjuk menjadi Sekjen PKB.

Yenny beralasan, tak mudah menjabat sebagai Sekjen sekaligus Stafsus Presiden.

Namun, belakangan diketahui bahwa Yenny merasa mendapatkan tugas tanpa kewenangan.

Posisinya pun hanya disebut sebagai pajangan.

===

Mendirikan partai baru

Harian Kompas, 12 Juni 2008 mencatat, Yenny mengaku tidak punya akses langsung ke presiden SBY.

Karenanya, ia kerap tidak yakin bahwa hasil kerjanya sampai dengan utuh di tangan presiden.

Akses informasi dari presiden kepadanya juga sangat minim.

Pada 2008, dualisme PKB membuat namanya sempat meredup.

Ia juga diberhentikan dari jabatannya sebagai Sekjen PKB pada tahun yang sama.

Sebab, Yenny dianggap melakukan tindakan indisipliner oleh Muhaimain Iskandar.

Selanjutnya, Yenny sempat mendirikan sejumlah partai baru, termasuk Partai Kedaulatan Bangsa dan Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru.

Namun, partai-partai itu tak terdengar lagi saat ini.

Di luar kiprahnya di dunia politik, Yenny juga tercatat sebagai Direktur The Wahid Institute, sebuah organisasi yang didirikannya dengan Gus Dur.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil Yenny Wahid, Sosok yang Diisukan Jadi Kandidat Kuat Cawapres pada Pemilu 2024"

===

Simak berita Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved