Tanpa Rasa Bersalah, Pelaku Pembunuhan Mahasiswa UI Ngaku Sudah Kasih Kesempatan Zidan untuk Melawan

SRIPOKU.COM - Keluarga Muhammad Naufal Zidan yang menjadi korban pembunuhan oleh senior mahasiswa UI menuntut keadilan.

Pihak keluarga korban menegaskan akan mengawal kasus ini hingga tuntas serta menuntut pelaku dihukum mati.

Faiz Rafsanjani selaku perwakilan dari pihak keluarga korban mengaku sulit memaafkan pelaku yang tak lain adalah senior korban di kampus Universitas Indonesia.

Baca juga: Terlilit Pinjol dan Iri Hati, Kronologi Muhammad Naufal Zidan Mahasiswa UI Dibunuh Seniornya

Pasalnya Zidan dibunuh secara keji oleh pelaku yang tak lain merupakan teman sekaligus kakak tingkat Zidan di kampus.

Zidan ditemukan tewas di kamar indekos dengan 10 luka tusukan di dadanya.

Diketahui pelaku menghabisi korban dengan menusuk korban dibagian dada menggunakan pisau lipat miliknya.

Baca juga: Sosok Mahasiswa UI Dibunuh Senior, Dikenal Pribadi Pendiam Serta Berprestasi dengan IPK Tinggi di UI

Sementara dikatakan Faiz, apa yang dilakukan oleh pelaku merupakan perbuatan keji yang sulit untuk dimaafkan.

Kendati telah meminta maaf kepada pihak keluarga, nyatanya pihak keluarga belum bisa menerima permintaan maaf dari pelaku.

Hingga pihak keluarga meminta agar pelaku dihukum mati sesuai dengan pasal 340 KUHP yang hukuman maksimal pidana mati.

Baca juga: Menggigil Didatangi Korban Lewat Mimpi, Mahasiswa UI Mau Akhiri Hidup Usai Bunuh Adik Kelas

"Kami dari piphak keluaraga minta pasal 340 terkait hukuman mati. Kita selaku orangtua saya yakin sebagai orang tua pelaku juga tidak mau jika diperlakuan seperti itu," ungkap Faiz.

Sebagai perwakilan keluarga almarhum, Faiz menegaskan akan terus mengawal proses hukum pelaku.

"Kami akan mengawal proses hukum yang berlaku kepolisian, kejaksaan, sampai tuntas. Ini negara hukum kita selesaikan di mata hukum," tegas dia.

Baca juga: Detik-detik Mahasiswa UI Tewas Dibunuh Senior, Jenazah MNZ Terbungkus Plastik, Kosan Dibuka Paksa!

Sementara itu, Faiz mengenang sosok Muhammad Naufal Zidan yang tak lain adalah keponakannya sendiri.

Faiz menyebut bahwa Zidan merupakan anak yang penurut pada orang tua serta rajin ibadah.

"Korban ini nurut sama orang tua, apalagi memang dia jauh dari kampung dia ingin mengupgrade dirinya lebih baik dari orang tuanya," tutur Faiz.

Baca juga: Ini Sosok Mahasiswa UI Bunuh Adik Kelas, Simpan Jasad Korban Membusuk di Plastik Sampah Kamar Kos

Selain itu, sang paman korban juga mengatakan jika Faiz adalah muslim yang taat dalam menjalankan perintah agama.

"Korban lima waktu tidak akan telat karena didikan orang tua lima waktunya kencang apalagi di muslim terkenal juga ngajinya tertib, nurut apa kata orang tua," sambungnya.

Jasad almarhum ditemukan terbungkus plastik hitam di kolong tempat tidur kamar kosnya yang beralamat di Jalan Palakali, Kukusan, Beji, Kota Depok, pada Jumat (4/8/2033) kemarin.

Baca juga: Penyebab Mahasiswa UI Bunuh Adik Kelas, Pelaku Biarkan Korban Membusuk di Plastik Sampah Kamar Kos

Sementara dikutip dari Tribun Jakarta, pelaku pembunuhan Muhammad Naufal Zidan sempat mengatakan jika dirinya sempat memberi kesempatan kepada korban untuk melawan.

"Saya nggak ngitung, karena korban sempat ngelawan dan saya sudah kasih kesempatan korban buat ngelawan, biar melawan saya. Biar hari itu selesai semua," jelas Altafasalya Ardnika Basya.

"Saya kasih kesempatan buat korban untuk bunuh saya juga. Biar saya nggak ada di sini (dunia) lagi," tambahnya.