Berita Sriwijaya FC

Prihatin Sriwijaya FC tak Miliki Homebase, Suporter SFC Serukan Herman Deru Buka Mata

Sejumlah Kelompok Suporter Sriwijaya FC merasa prihatin terhadap kondisi klub, lantaran hingga kini tak memiliki Homebase

Penulis: Reigan Riangga | Editor: adi kurniawan
Sripoku.com/Abdul Hafiz
Skuat Sriwijaya FC tengah latihan -- Sejumlah Kelompok Suporter Sriwijaya FC merasa prihatin terhadap kondisi klub berjuluk Laskar Wong Kito itu, lantaran hingga kini tak memiliki Homebase atau markas pusat latihan hingga digelarnya pertandingan. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Klub sepakbola kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan, Sriwijaya FC (SFC) kekinian masih menjalani laga uji tanding di Jakarta dan Pulau Jawa, Yogyakarta guna mematangkan taktik serta mempersiapkan para pemain jelang bergulirnya kompetisi Liga 2 Regional Sumatera Indonesia.

Meskipun demikian, sejumlah Kelompok Suporter Sriwijaya FC merasa prihatin terhadap kondisi klub berjuluk Laskar Wong Kito itu, lantaran hingga kini tak memiliki Homebase atau markas pusat latihan hingga digelarnya pertandingan.

Ketua Kelompok Suporter SFC, Sriwijaya Mania, Edi Ismail menuturkan hal demikian ditenggarai dampak seakan ditelantarkan pihak pemerintah.

Ia mengaku miris hingga mencuatnya isu SFC akan dijual lantaran sejauh ini tak memiliki fasilitas olahraga tempat latihan yang layak. 

Padahal, kiprah Sriwijaya FC adalah notabene klub elit yang telah hampir memenangkan semua piala di kompetisi liga Indonesia. Bahkan, pernah berkancah Internasional pada masanya.

Baca juga: Sriwijaya FC Kesulitan Dapat Lapangan di Palembang, Pengamat Sepakbola Sarankan SFC Dijual

"Stadion Jakabaring  kita tahu sudah diambil alih pihak ketiga. Jelas sewanya mahal. Jadi, bisa ambil stadion Bumi Sriwijaya, fasilitasnya bagus dan spesifikasi Liga 2 juga masuk. Tapi itu kan punya Pemprov, ya kalau terus menutup mata dan tidak disupport itu tadi, dijual saja," ungkap Edi, Minggu (6/8/2023).

Peran Gubernur Sumsel Herman Deru dinilai bertanggung jawab atas bisa terselenggaranya event olahraga internasional di Bumi Sriwijaya.

"Stadion Jakabaring kami rasa FIFA tak perlu lagi melakukan standarisasi kurang apalagi, namun Piala Dunia U-17 juga gagal digelar di Palembang." ujarnya.

Pada intinya siapapun calon pemimpin kedepan, pihak suporter akan terlebih dahulu melakukan komitmen bersama hitam diatas putih untuk kemajuan klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan ini.

Baca juga: Gol Rio Hardiawan Bikin Sriwijaya FC Kalahkan Perserang, Coach Yoyo Kurang Puas

"Kami dari pihak 3 kelompok suporter kami sepakat support untuk SFC. Ini jangan nantinya telah terpilih jadi berujung pembiaran, harus ada komitmen untuk pemilihan (Gubernur) yang akan datang, militansi kami suporter juga pastinya bisa diandalkan," jelasnya.

Sementara, mantan Ketua Kelompok Suporter Singa Mania, Dugong sapaannya menuturkan Sepakbola tak bisa tanpa dikait-kaitkan dengan politik.

Ia memberikan contoh pemimpin yang rela mengambil peran untuk sepakbola, seperti Ridwan Kamil di Persib Bandung hingga Anies Baswedan di Persija Jakarta hingga memiliki Stadion Jakarta Internasional Stadium.

"Dan Sriwijaya FC sekarang juga harus ada andil pemerintah, pak Gubernur Sumsel Herman Deru harus aktif memberikan support terhadap olahraga khususnya SFC, ini jangan seakan menutup mata," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved