Gadis Cantik Ditarik Hantu Banyu

Budayawan Sumsel Sebut Sosok Hantu Banyu Sudah Ada Sejak Dulu, Jangan Terlalu Lama Mandi di Sungai!

Kendati demikian, pada intinya hal tersebut sebenarnya pertanda atau pesan jangan sampai terlewat batas dalam aktivitas di sungai.

Editor: Odi Aria
Kolase
Kolase Vebri Al Intani dan Antu Banyu 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Menyikapi terkait adanya pengakuan satu keluarga di bilangan Kertapati Palembang yang di tarik Antu Banyu, Budayawan Sumsel Vebri Al Lintani menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan pertanda bahwasanya diyakini masyarakat sedari dulu yang berada diperadaban pinggiran Sungai Musi, Kamis (27/7/2023).


Menurut Vebri, Antu Banyu dalam kontek keilmuan adalah Mitologi dan diyakini oleh masyarakat. 


Kendati demikian, pada intinya hal tersebut sebenarnya pertanda atau pesan jangan sampai terlewat batas dalam aktivitas di sungai.


"Terkadang anak kecil kalau mandi di sungai tak kenal waktu, atau waktu Magrib masih mandi di sungai.

Jadi intinya, wujudnya ada karena diyakini masyarakat." ungkapnya, Kamis (27/7/2023).

Dijelaskan, Cerita Antu Banyu merupakan kerap terdengar di telinga masyarakat Kota Palembang, bahwa beraktivitas seperti mandi di Sungai terlalu lama atau tidak tepat waktu maka akan ditarik Hantu Banyu atau Antu Banyu


"Jadi masyarakat meyakini adanya Antu Banyu terutama masyarakat jaman dulu. Umumnya keyakinan masyarakat kita." Katanya.

 

Antu Banyu dalam konteks Agama adalah mahluk halus diluar manusia atau dalam bentuk jin. Biasa diyakini warga seperti hantu dan diyakini ada. 


Namun begitu, kata dia, tiap suku namanya berbeda-beda dan diyakini masyarakat bahwa hal tersebut ada dan nyata meski sedikit dianggap sebagai mitos.

"Seperti di daerah Kabupaten Empat Lawang adanya Lingkup. Kalau di Palembang Antu Ayek.

Karena terlalu lama bermain di air, jadi tenggelam atau bahasa Palembang itu dikenal (teberak)," katanya.

 Selain itu, banyak juga faktor lain, misalnya pikiran serta fisik atau tubuh memang sedang lemah. Sehingga mudah tergelincir.

"Budaya kita adalah budaya sungai. Jadi yang muncul budaya produk dari sungai seperti Antu Banyu. Masyarakat meyakini adanya mahluk seperti Antu Banyu," ujarnya. 

Gadis Palembang Ditarik Hantu Banyu

Nyanyu Kurnia (19), seorang wanita di Palembang nyaris tenggelam diduga karena ditarik hantu banyu atau antu banyu.

Kejadian tersebut dialami Warga Lorong Siliwangi Tuan Kentang Kertapati Palembang ini Sabtu (22/7/2023) lalu.

Gadis cantik ini mengaku selamat dari tarikan hantu banyu berkat bantuan sang adik.

Ia menceritakan, pada saat itu seperti biasa sepulang kerja, ia pergi ke sungai yang jarak rumahnya.

Melewati jerambah kayu, di Lorong Siliwangi samping rumahnya, Nia bersama adiknya Anita mulai membasuh muka, menggosok gigi.

Aktivitas mandi di sungai sudah menjadi kebiasaannya di malam hari setelah pulang kerja, tapi waktu itu memang sudah terlalu malam pukul 22.00 WIB. 

Biasanya ia melakukan aktivitas di sungai tersebut di bawah pukul 20.00.

Kolase gadis nyaris tenggelam ditarik antu banyu dan ilustrasi antu banyu. (Sripoku.com/Syahrul Hidayat)
Selanjutnya Nia menceritakan seperti biasa berpijak pada anak tangga jerambah kayu.

Namun saat itu gadis berambut sebahu ini merasakan ada yang aneh dan mengerikan.

"Tidak seperti biasanya, malam itu tangga kayu yang aku pijak terasa lincin sekali," ujar Nia sembari memperagakan posisi dia saat kejadian.

Nia saat itu sempat bertanya  pada Anita  jika di tempat ia mencuci muka sangat licin dan kakinya seperti adanya menarik.

Pertanyaan itu dilakukan Nia berulang ulang.

"Anita kenapanya kakiku seperti ada yang menarik kedaam air, aku ngomong  sampai berberapa kali.

Dan tidak lama aku merasa sudah  benar-benar tertarik dan jatuh di air," kata Nia di bekas lokasi kejadian kepada Sripo yang mewawancarai, di pinggir sungai tempat mereka mandi, Rabu (23/7/2023) sore.


Perasaan pada saat ditarik tersebut badannya terasa remuk dan tidak berdaya.

"Seluruh badan rasanya lemas nian kak," jelas Kurnia.

Sementara penuturan Anita, sang adiknya, bahwasanya kondisi Nia waktu itu sudah tak sadarkan diri dan mulai tertarik ke bawah air dan hanya tinggal bagian kepalanya saja.

Sekuat tenaga Anita memberikan pertolongan, menarik kakaknya  ke atas untuk diselamatkan.

Tanpa pikir panjang lagi Anita yang masih duduk SMP, melompak ke air dan langsung menarik tangan  kakaknya yang terasa begitu kaku dan berat sekali.

"Saat aku tarik itu badan Nia terasa berat nian, untung  saja ada Bak (ayah, red) yan datang menolong, sehingga Ayuk Nia aku biso selametkan," jelas Anita.


"Anehnya lagi badan Nia yang begitu berat dan kaku, setelah terlepas dari cengkraman hantu banyu, jadi lembut seperti tak ada tulang," ungkap Anita lagi.


Kondisi Nia yang sudah lemas dan tidak sadarkan diri ini juga diakui oleh Kgs  Sazili yang saat kejadian beliau ke lokasi.

"Lihat anak saya Anita menarik Kurnia yang sudah lemas, langsung kami angkat ke lantai jerambah kayu," ujar Sazili, ayah Kurnia dan Anita.

Ditambahkanya dulu keberadaan hantu banyu itu ada mitos ada juga nyata, ini terbukti setelah kejadian anaknya.

"Memang sebagian tidak percaya adanya hantu banyu. Tapi zaman saya kecil dulu sering terlihat yang aneh aneh di sungai ini, adanya buaya putih, terus sering terlihat ada yang nongkrong di pinggir pinggir sungai," ujar bapak yang tumbuh dewasa dan menua di kawasan pinggir sungai Ogan ini.

Sementara tanggapan warga menyikapi peristiwa ini sebagian percayai  bahwa itu ada, ada juga yang berpikir bahwa itu hanya ilusinasi keluarga korban.

Bagi Nia dan Anita tempat main dan mandi bersama. Mereka mahir saat berenang di sungai. Namun setelah  peristiwa yang nyaris merenggut nyawanya, masih truma dan takut.

"Aku tidak berani mandi di sungai lagi, kalaupun ke sungai ia menggunakan gayung untuk mandi dan tidak lagi berenang, masih takut dan khawatir kalau kejadian itu terurang kembali," ungkapnya.

Hantu banyu sendiri hingga kini merupakan mitos bagi warga Palembang.

Cerita ini sudah ada sejak dari zaman dahulu. Sebagian ad warga yang percaya, sebagian pula hanya menganggap mitos belaka.

Sementara itu, berdasarkan mitos dalam cerita, bila tempat pijakan atau tempat pinggir sungai tiba-tiba terasa licin itu salah satu ciri adanya makhluk gaib sungai atau sering disebut antu banyu.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved