Alquran

Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 168 Berisi Kandungan Tentang Makanan Halal yang Diperintahkan Allah

Salah satu perintah Allah yang telah tercantum di dalam Alquran ialah memakan makanan yang halal. Berikut ini tafsir surat Al Baqarah ayat 168.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Odi Aria
Sripoku.com/Tria Agustina
Berikut ini tafsir surat Al Baqarah ayat 168 tentang makanan halal yang diperintah Allah. 

SRIPOKU.COM - Berikut ini tafsir surat Al Baqarah ayat 168 tentang makanan halal yang diperintah Allah.

Alquran menjadi pedoman bagi kehidupan umat Islam di dunia demi mencapai surga.

Maka dari itu, setiap umat muslim harus menjalani kehidupan sesuai dengan Alquran dan hadits.

Pasalnya melalui firman Allah tersebut, segala hal terkecil pun sudah tercantum dan bisa dijadikan sebagai pegangan.

Termasuk pula perintah Allah yang harus dijalankan sudah tercantum dalam Alquran.

Salah satu perintah Allah ialah memakan makanan yang halal.

Hal ini sebagaimana terkandung dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 168 tentang pentingnya menjaga tubuh dari hal-hal haram yakni makanan.

Berikut ini tafsir surat Al Baqarah ayat 168 tentang makanan halal yang diperintahkan Allah.

Baca juga: Bacaan Surat Al Baqarah Ayat 201 dalam Alquran Digemari Rasulullah, Dijadikan Sebagai Doa Sapu Jagat

Bacaan Surat Al Baqarah Ayat 168

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.”

Dalam tafsir Kementerian Agama RI menerangkan, Ibnu 'Abbās mengatakan bahwa ayat ini turun mengenai karena kaum Bani Saqif, Bani Amir bin Sa'sa'ah, Khuza'ah dan Bani Mudli yang telah mengharamkan makanan-makanan berdasarkan kemauan mereka sendiri.

Misalnya mengharamkan memakan unta betina yang sudah beranak lima kali dan anak kelima itu jantan, lalu dibelah telinganya.

Kemudian mengharamkan memakan domba yang beranak dua ekor, satu jantan dan satu betina, lalu anak yang jantan tidak boleh dimakan dan harus diserahkan kepada berhala.

Padahal Allah SWT tidak mengharamkan memakan unta dan domba itu, bahkan telah dijelaskan makanan apa-apa yang diharamkan melalui surat Al-Maidah ayat 3.

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ۚ ذَٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُهُمْ وَاخْشَوْنِ ۚ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَاممَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ ۙ ففَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, dan (hewan yang mati) tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih, dan (diharamkan juga bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, itu adalah suatu kefasikan.”

Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Baqarah Ayat 168

Wahai manusia! makanlah dari makanan yang halal, yaitu yang tidak haram, baik zatnya maupun cara memperolehnya.

Dan selain halal, makanan juga harus yang baik, yaitu yang sehat, aman, dan tidak berlebihan.

Makanan dimaksud adalah yang terdapat di bumi yang diciptakan Allah untuk seluruh umat manusia, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan yang selalu merayu manusia agar memenuhi kebutuhan jasmaninya walaupun dengan cara yang tidak sesuai dengan ketentuan Allah.

Waspadailah usaha setan yang selalu berusaha menjerumuskan manusia dengan segala tipu dayanya.

Allah mengingatkan bahwa sungguh setan itu musuh yang nyata bagimu, wahai manusia.

Sebagai musuh manusia, sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kamu agar berbuat jahat, yaitu perbuatan yang mengotori jiwa dan berakibat buruk terhadap kehidupan meskipun tanpa sanksi hukum duniawi, seperti menyakiti sesama, menebar permusuhan, merusak persatuan dengan cara mengadu domba dan menyebar kebohongan, berhati dengki, angkuh dan sombong, dan setan juga menyuruh manusia berbuat keji, yaitu perbuatan yang tidak sejalan dengan tuntunan agama dan akal sehat, khususnya yang telah ditetapkan sanksi duniawinya, seperti zina dan pembunuhan, dan setan juga membisikkan agar kamu mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah dengan mengatakan bahwa Allah punya istri dan punya anak, padahal Allah mahasuci dari hal tersebut.

Cek Berita dan Artikel Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved