Liga Inggris
Pindah ke Arsenal, Kai Havertz Dapat Posisi Baru yang Jarang Diperoleh Selama Memperkuat Chelsea
Diperkirakan Kai Havertz diperkirakan akan menempati posisi yang berbeda di bawah asuhan Mikel Arteta.
Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM - Kai Havertz yang sebelumnya berseragam Chelsea pindah ke Arsenal untuk Liga Inggris musim depan.
Diperkirakan Kai Havertz diperkirakan akan menempati posisi yang berbeda di bawah asuhan Mikel Arteta.
Pada bursa transfer musim panas ini, Arsenal memboyong Kai Havertz dengan bayaran sekitar 65 juta pound (Rp 1,2 triliun) dari Chelsea.
Baca juga: Profil Mauricio Pochettino Pelatih Chelsea, Debut Perdana Liga Inggris Laga Chelsea vs Liverpool
Kehadiran Kai Havertz ini menggantikan Granit Xhaka yang hijrah ke klub Liga Jerman, Bayer Leverkusen.
Menurut The Athletic, Havertz bisa menjadi pilihan utama sebagai pengganti Granit Xhaka yang biasa bermain di posisi nomor delapan, sebagai gelandang di sisi kiri.
Xhaka menjalani musim terbaiknya dalam seragam Arsenal musim lalu dengan mencetak tujuh gol dan mencatatkan tujuh assist di Liga Primer.
Sayangnya, gelandang Swiss itu malah pergi dengan pindah ke klub Bundesliga, Bayer Leverkusen saat grafiknya sedang menanjak.
Havertz dinilai punya potensi sebagai pengganti di posisi ini dan akan bermain bersama pemain bintang Martin Odegaard di lini tengah.
Havertz sebelumnya bermain sebagai nomor sepuluh ketika memulai kariernya di Jerman.
Akan tetapi sejak itu ditempatkan sebagai striker untuk Chelsea, dan tim nasional Jerman.
Musim depan, Arteta punya rencana berbeda.
Untuk posisi striker, dia masih lebih percaya kepada Gabriel Jesus, yang telah pulih dari cedera, dan kembali menyala di akhir musim.
Sementara Eddie Nketiah, atau Folarin Balogun kemungkinan akan tetap menjadi pelapis dari penyerang Brasil itu.
Arsenal juga punya stok melimpah di lini serangnya dengan diisi para pemain seperti Bukayo Saka, Gabriel Martinelli, dan Leandro Trossard.
Namun di lini tengah stok mereka menipis setelah Xhaka dan Thomas Partey bakal pergi.
Kapten Martin Odegaard menjadi satu-satunya gelandang yang mendapat jaminan bakal jadi starter.
Dia biasanya bermain di sisi kanan dari formasi tiga gelandang.
Baca juga: Jadwal Liga Inggris Pekan Pertama, Big Match Chelsea vs Liverpool, Ujian Pertama Pochettino
The Gunners sekarang tengah berusaha sekuat tenaga merekrut pemain bintang West Ham, Declan Rice untuk memperkuat lini tengah.
Mereka harus bersaing keras dengan Manchester City yang juga mengincar sang kapten.
Kehadiran mantan gelandang The Blues, Jorginho di lini tengah dinilai masih belum cukup memadai.
Itulah yang memberi celah untuk Havertz untuk beraksi sebagai gelandang kiri.
Posisi itu tentu tidak asing baginya karena sering bermain di kedudukan itu sewaktu di Bayer Leverkusen.
Namun di Chelsea, dia hanya kebagian tujuh persen berperan sebagai gelandang saat menjadi starter.
Di Stamford Bridge, Havertz kemudian ditransformasikan untuk menjadi striker.
Bukan karena kemampuannya menonjol untuk membobol gawang lawan melainkan karena tak ada lagi opsi yang lebih bagus di lini depan The Blues.
Dengan kata lain Chelsea terpaksa meletakkan Havertz di posisi itu.
Dikutip dari Sports Illustrated, Havertz tercatat menjadi striker sebanyak 63 persen dalam starternya untuk Chelsea di Liga Primer.
Justru kembalinya Havertz ke posisi gelandang bukan kesulitan.
Haverz justru merasa jauh lebih nyaman, dan bahagia jika ditempatkan di lini tengah.
"Kurang atau lebih saya seorang gelandang. Tapi, saya suka ikut menyerang, dan masuk ke kotak penalti lawan,"
"Saya hanya berlari melewati para gelandang lawan, dan sampai di kotak."
"Mungkin banyak gelandang bertahan lawan yang tak memikirkan saya, jadi saya bisa sering lewati mereka," kata Havertz saat diwawancara di The Athletic 2021 lalu.
Di mata mantan Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, Havertz memang sosok pemain yang serba-bisa.
Menurutnya, penyerang kelahiran Aachen, Jerman 11 Juni 1999 itu adalah perpaduan dari para legenda yang berjaya pada masanya, Dennis Bergkamp, Robin Van Persie, dan Dimitar Berbatov.
Kemampuannya bermain sebagai gelandang serang, false nine, dan striker membuatnya punya kelebihan multi-dimensi.
"Saya melihat Dennis Bergkamp, Robin van Persie, (Dimitar) Berbatov di Havertz. Dia bisa main di posisi half position karena dia bisa berlari."
"Tetapi dia juga bisa memerankan false nine dan menarik bek lawan," ujar Tuchel yang kini menangani timnas Jerman ini.
Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News
| Bungkam Kritikan Netizen, Manchester United Tampil Superior Juara Premier League Summer Series 2025! |
|
|---|
| Liverpool Juara Liga Inggris Musim 2024/2025, Arne Slot Jadi Pelatih Kelima Juara di Musim Debut |
|
|---|
| Hasil Akhir Liga Inggris: Manchester United Kalah Telak, Chelsea Gagal Geser Liverpool di Klasemen |
|
|---|
| Liverpool Cuci Gudang, 10 Pemain Bakal Hengkang Jelang Liga Inggris 2024-2025 Ada Berstatus Bintang |
|
|---|
| Arsenal Kembali Gagal Juara Liga Inggris, Mikel Arteta Akui Level The Gunners di Bawah Man City |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.