Liga Champions

Kekalahan Inter Milan Lengkapi Derita Wakil Italia Tumbang di Final Kompetisi Eropa

Tiga wakil Italia di kompetisi Eropa bertumbangan dan hancur remuk-redam pada final kompetisi antarklub Eropa 2022-2023.

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: adi kurniawan
Isabella BONOTTO / AFP
Pemain depan Inter Milan asal Bosnia Edin Dzeko (tengah) merayakan dengan pemain depan Inter Milan asal Belgia Romelu Lukaku setelah mencetak gol selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter Milan dan Napoli di stadion Giuseppe Meazza di Milan, pada 4 Januari 2023. 

SRIPOKU.COM - Tiga wakil Italia di kompetisi Eropa bertumbangan dan hancur remuk-redam pada final kompetisi antarklub Eropa 2022-2023.

Inter Milan menambah derita Liga Italia setelah gagal mengulangi kesuksesan musim 2009-2010 silam.

Nerazzurri gagal membidik target trofi Liga Champions keempat.

Baca juga: Inter Milan Gagal Juara Liga Champions, Romelu Lukaku Tanggung Beban Seumur Hidup

Manchester City menjadi mimpi buruk bagi I Nerazzurri di partai final Liga Champions 2022-2023.

Bermain di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, Turki, Minggu (11/6/2023) dini hari WIB, Inter Milan dibungkam 0-1 oleh The Citizens.

Inter Milan bermain tanpa cela sejak babak pertama dan mampu memberikan perlawanan.

Akan tetapi armada Simone Inzaghi akhirnya keok oleh gol tunggal Rodri pada menit ke-68.

Satu gol itu sudah cukup memaksa Inter Milan pulang dengan tangan hampa.

Kondisi berbeda dialami Manchester City yang berhasil pecah telur untuk trofi perdana si Kuping Besar.

Mereka sukses menyamakan gelar seteru sekotanya, Manchester City yang diraih pada musim 1998-1999.

Kegagalan Inter Milan di final Liga Champions musim ini melengkapi derita wakil Italia yang bermain di partai puncak kompetisi antarklub Eropa musim ini.

Padahal I Nerazzurri digadang-gadang dapat menyelamatkan muka perwakilan Italia di final kompetisi antarklub Eropa.

Baca juga: Manchester City Juara Liga Champions, Pep Guardiola Sukses Samai Rekor Zidane dan Sir Alex Ferguson

Sebelumnya AS Roma dan Fiorentina menjadi dua duta Negeri Piza yang bermain di final Liga Europa dan Liga Konferensi.

Namun, keduanya harus gagal usai menerima kekalahan dari lawan masing-masing.

Diawali dengan AS Roma, skuad arahan Jose Mourinho babak belur di tangan Sevilla.

Sevilla membuktikan kapasitasnya sebagai spesialis Liga Europa.

Kompetisi kasta kedua di Eropa itu adalah habitat alami dari Los Nervionenses.

Dalam duel yang berlangsung di Puskas Arena, Budapest, Hongaria, Kamis (1/6/2023) dini hari WIB, Sevilla dan Roma sempat bermain 1-1 di waktu normal.

Bahkan anak asuh Jose Luis Mendilibar tertinggal 0-1 lewat gol dari Paulo Dybala pada menit ke-35.

Gol balasan Sevilla baru tercipta oleh gol bunuh diri Gianluca Mancini pada menit ke-55.

Skor imbang itu bertahan hingga laga bubaran dan harus dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.

Dalam 2x15 menit pun laga tidak berhasil mendapatkan pemenang sehingga duel Sevilla vs AS Roma harus dilanjutkan dengan adu penalti.

Pada babak tos-tosan, Dewi Fortuna akhirnya lebih berpihak pada Sevilla ketimbang tim Serigala Ibu Kota.

Dua penendang Roma, Mancini dan Ibanez, gagal menjalankan tugasnya.

Sementara empat eksekutor dari Sevilla tanpa cela sukses menjaringkan bola.

Gelar Liga Europa lantas jatuh ke tangan Sevilla dengan kemenangan adu penalti yang berkesudahan 4-1.

Adapun di final Liga Konferensi yang berlangsung di Eden Arena, Praha, Republik Ceko, Kamis (8/6/2023) dini hari WIB, Fiorentina menyusul kegagalan dari AS Roma.

La Viola harus mengubur impian mereka merengkuh gelar Conference League setelah di partai puncak takluk di tangan West Ham United.

Mirip dengan Inter Milan, La Viola menyerah dengan skor tipis 1-2 dari West Ham United.

Bermain dengan skor kacamata di babak pertama, The Hammers berhasil menjebol gawang Fiorentina lebih dulu pada menit ke-62 melalui sepakan penalti Said Benrahma.

Armada Vincenzo Italiano sempat membuka asa lima menit kemudian melalui gol Giacomo Bonaventura.

Namun, pasukan David Moyes-lah yang akhirnya pulang dengan wajah berseri-seri usai Jarrod Bowen memastikan kemenangan tim 2-1 berkat golnya pada menit ke-90.

Kegagalan dari tiga tim itu akhirnya benar-benar menghancurkan wakil Italia berkeping-keping.

Nostalgia indah pada era 1990-an gagal terulang kembali.

Padahal musim ini menjadi pertama kalinya dalam 29 tahun, Liga Italia meloloskan tiga wakilnya ke final semua pentas antarklub Eropa pada musim yang sama.

Momentum itu diyakini bakal sulit terulang kembali pada musim depan.

Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved