Berita OKUS

Harga Jual Kopi di OKU Selatan Tembus Rp27 Ribu per Kg, Tapi Hasil Panen Turun 50 Persen

Namun ditengah naiknya harga kopi, hasil panen tahun ini tak seperti hasil panen ditahun sebelumnya. Tahun ini hasil panen merosot hingga 50 persen.

Penulis: Alan Nopriansyah | Editor: Ahmad Farozi
alan nopriansyah/sripoku.com
Petani kopi di Kabupaten OKU Selatan yang sudah mulai panen raya Sumringah. Pasalnya harga jual biji kopi kering saat ini tembus Rp27 ribu per kilogramnya. Namun ditengah naiknya harga, hasil panen kopi malah merosot hingga 50 persen. Tampak petani di Kabupaten OKU Selatan sedang memanen kopi, Senin (10/4/2023). 

SRIPOKU.COM, MUARADUA - Petani kopi di Kabupaten OKU Selatan yang sudah mulai panen raya Sumringah.

Pasalnya harga jual biji kopi kering saat ini tembus Rp 27 ribu per kilogramnya.

Seperti diungkapkan Ujang, petani kopi dari Kecamatan Muaradua Kisam. Menurutnya, tingginya harga kopi tahun ini sangat membantu penghasilan para petani.

"Alhamdulillah, harga kopi naik, bahkan sudah tembus Rp27 ribu per kilogramnya, hal ini membuat petani bersemangat melakukan pemanenan tahun ini," terangnya, Senin (10/4/2023).

Namun ditengah naiknya harga kopi, hasil panen tahun ini memang tak seperti hasil panen ditahun sebelumnya. Tahun ini hasil panen merosot hingga 50 persen.

Jika ditahun lalu, dalam 1 Ha kebun kopi menghasilkan 1 ton kopi, ditahun ini hanya menghasilkan maksimal 5 kwintal saja.

"Hanya saja hasilnya tahun ini sangat merosot, dalam 1 Ha rata hanya dapat memanen 5 kwintal kopi," ungkap Ujang.

Petani kopi lainnya, Saiful mengatakan, merosotnya hasil panen kopi tahun ini disebabkan beberapa faktor.

Mulai dari kelangkaan pupuk hingga cuaca buruk sebelum kopi berbuah.

Diungkapkan, kelangkaan pupuk subsidi yang sempat terjadi disejumlah wilayah Kabupaten OKU Selatan, menyebabkan para petani terlambat melakukan pemupukan.

Dan pemupukan terhadap batang kopi tak bisa maksimal.

"Panen merosot karena cuaca buruk musim penghujan berkepanjangan, serta saat masa pemupukan petani kekurangn pupuk sehingga hasilnya tidak maksimal," katanya.

Petani berharap, kedepan pupuk subsidi di Kabupaten OKU Selatan dapat memenuhi kebutuhan petani.

Sehingga hasil panen kopi sebagai penghasilan utama sekali dalam setahun bisa memuaskan.

"Harapannya tahun ini pupuk subsidi dapat mencukupi kebutuhan petani serta harga tetap stabil," tandasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved