Berita Religi

Cara Duduk Tasyahud Awal dan Akhir Saat Sholat, Begini Posisi Duduk Sesuai Ajaran Rasulullah SAW

Kita sering menemukan orang melakukan duduk tasyahud dengan cara yang berbeda-beda.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
Google.com
Begini posisi duduk tasyahud awal dan akhir dalam sholat sesuai yang diajarkan Rasulullah SAW. 

SRIPOKU.COM - Begini cara duduk tasyahud awal dan tasyahud akhir dalam sholat selengkapnya.

Kita sering menemukan orang melakukan duduk tasyahud dengan cara yang berbeda-beda.

Tidak sedikit dari mereka yang melakukan kesalahan dalam gerakannya.

Beberapa kesalahan itu antara lain, ada yang melipatkan kedua kakinya dan duduk di keduanya, ada pula yang bertumpu di kedua lututnya tanpa duduk sama sekali.

Cara duduk tasyahud awal dan akhir ini dijelaskam Agus Taufik Rahman Lc dalam bukunya berjudul Kesahalan-kesahalan dalam shalat.

Baca juga: Bacaan Tahiyat Akhir (Tasyahud), Lengkap Arab, Latin, Arti, Hukum dan Tata Cara Duduk Tahiyat Akhir

Sholat perintah Allah paling penting bagi Umat Nabi Muhammad SAW.

Bahkan Allah SWT memberikan secara langsung tugas sholat kepada Nabi Muhammad melalui peristiwa Isra Mi'raj.

Namun sholat yang kita kerjakan meski hati-hati.

Sebab jika salah, maka bisa tidak mungkin amal sholat kita tidak diterima.

Beberapa Alquran memberikan peringatan soal sholat ini.

Beberapa diantaranya yakni QS Al Maaun surah 107 ayat ke 4

"Kecelakaan bagi orang-orang yang sholat"

Ayat di atas memberikan peringatan bagaimana seorang muslim melaksanakan sholatnya.

Hal ini tercermin dari kandungan ayat tersebut yang memberikan ancaman dengan kata "celaka" meskipun sudah melaksanakan sholat.

Ancaman itu diberikan bagi mereka yang lalai terhadap sholatnya.

Kali ini kita akan membahas bagaimana cara cara duduk tasyahud .

Rasulullah mengajarkan dua cara duduk dalam tasyahud:

Pertama, duduk iftirasy (tasyahud awal) yaitu duduk di atas kaki kiri dengan membentangkannya dan menegakkan kaki kanan dengan jari-jari mengarah ke kiblat.

Kedua, duduk tawarruk (tasyahud akhir) yaitu duduk dengan menegakkan kaki kanan dan memasukkan kaki kiri di bawah paha dan betis kanan, lalu pantat sebelah kiri duduk menyentuh langsung ke lantai.

Kapan duduk iftirasy dan kapan duduk tawarruk dilakukan?

Hal ini harus kita lihat lebih dulu jumlah rakaat dari sholat yang dikerjakan.

Ditinjau dari jumlah rakaatnya, shalat dibagi menjadi dua.

Shalat dua rakaat: shalat Subuh, shalat Jumat, dan shalat sunah (yang dua rakaat).

Pada shalat dua rakaat ini, cara duduknya adalah duduk iftirasy.

Ini berdasarkan hadits berikut.

Dari Abdullah bin Zubair , beliau berkata:

خان شول الله صلى الله عليه آله وسلم إذا جلس في متین افترش الری ونصب اليمنی و وضع إبهامه ال کا على الوسطى وأشار بالسبابة ووضع گقه اليسرى على

فخذه اليسرى و لقم گالری ژبه

"Adalah Rasulullah apabila beliau duduk dalam dua rakaat, beliau menghamparkan kaki kirinya dan menegakkan yang kanan dan meletakkan ibu jarinya di atas jari tengah dan beliau berisyarat dengan telunjuknya dan beliau meletakkan telapak tangan kirinya di atas paha kirinya dan telapak tangan kirinya menggenggam lututnya."

Kemudian hadits Wail bin Hujr , ia berkata bahwa Rasulullah bersabda:

وإذا جلس في الركعتين أضجع البنری ونصب التي ووضع يده اليمنى على فخذه اليمنى ونصب أض الدعاء ووضع يده اليسرى على فخذه الری

"Dan apabila ia duduk dalam dua rakaat beliau membaringkan kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya dan beliau meletakkan tangan kanannya di atas paha kanannya dan menegakkan jarinya untuk doa dan meletakkan tangan kirinya di atas paha kirinya

Shalat lebih dari dua rakaat: shalat Magrib, Isya, Zuhur, dan Ashar.

Shalat seperti ini mempunyai dua gerakan tasyahud, yaitu tasyahud awal dan tasyahud akhir.

Tasyahud awal dengan duduk iftirasy dan tasyahud akhir dengan duduk tawarruk.

Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Humaid As-Sa'idy. la menceritakan kaifiyat sifat shalat Nabi di hadapan sepuluh orang sahabat dan mereka membenarkannya.

فإذا جلس في الركعتين جلس على رجله اليری و نصب اليمنى و إذا جلس في الركعة الآخرة قدم رجله اليسرى

نَصب الأخری وقمدعلى معدقه

"Dan apabila beliau duduk pada dua rakaat, beliau duduk di atas kaki kirinya dan menegakkan yang kanan. Kemudian apabila beliau duduk di rakaat terakhir, beliau memajukan kaki kirinya dan menegakkan kaki yang lainnya dan beliau duduk di atas tempat duduknya.

Cek Berita dan Artikel Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved