Gunung Merapi Erupsi

Bahaya Hujan Abu Saat Gunung Merapi Erupsi, Kenali Dampak yang Terjadi dan Cara Melindungi Diri

Inilah selengkapnya bahaya hujan abu ketika terjadi erupsi Gunung Merapi yang menyebabkan dampak pada lingkungan dan kesehatan.

Penulis: Melati Putri Arsika | Editor: Sudarwan
capture/Twitter/@@merapi_uncover
Inilah selengkapnya bahaya hujan abu ketika terjadi erupsi Gunung Merapi. 

SRIPOKU.COM - Berikut ini bahaya hujan abu ketika Gunung Merapi erupsi.

Kejadian Gunung Merapi erupsi pada Sabtu (11/3/2023) membuat munculnya hujan abu.

Lantas seperti apa bahaya hujan abu ketika Gunung Merapi erupsi? Simak ulasannya di bawah ini.

Baca juga: Detik-detik Gunung Merapi Erupsi, Sembur Awan Panas Hingga Hujan Api, Kondisi Seperti Malam Hari

Inilah detik-detik ketika Gunung Merapi erupsi pada Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 di daerah Magelang Jawa Tengah.
Inilah detik-detik ketika Gunung Merapi erupsi pada Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 di daerah Magelang Jawa Tengah. (capture/YouTube)

Melansir dari KOMPAS.com, terjadinya hujan abu karena adanya jatuhan piroklastik saat gunung erupsi dan membentuk asap yang tinggi.

Abu yang muncul tersebut berasal dari partikel batuan gunung berapi yang hancur hingga berukuran kurang dari 2 milimeter.

Saat itu, terdapat energi yang mendorong asap hingga habis dan menyebabkan munculnya abu.

Penyebaran abu akan menyesuaikan arah angin yang menuju ke permukaan bumi.

Berdasarkan penelitian, abu vulkanik memiliki kandungan aluminium, silika, kalium dan juga besi.

Oleh karena itu, ketika abu bertebaran hingga menyebabkan hujan yang lebat akan berdampak besar.

Salah satu dampak dan bahayanya ialah pada jarak pandang saat melihat.

Pasalnya, hujan abu tersebut membuat sinar matahari terhalangi dan menyebabkan gelap gulita walaupun kondisi masih siang hari.

Selain itu, potensi guntur dan kilat dapat terjadi karena adanya gesekan partikel di atas gunung berapi.

Sementara bahaya hujan abu untuk lingkungan dapat merontokkan daun dan pohon-pohon kecil.

Kemudian lahan pertanian akan rusak, air bersih tercemari dan jalanan menjadi licin.

Tak hanya pada lingkungan, hujan abu berbahaya juga pada kesehatan.

Ketika butiran abu terhirup maka akan membuat saluran pernafasan menjadi iritasi.

Lalu muncul batuk, sesak nafas, asma bisa menjadi kambuh.

Baca juga: Apa Itu Wedhus Gembel, Awan Panas yang Menyembur dari Erupsi Gunung Merapi, Berbahaya

Inilah selengkapnya bahaya hujan abu ketika terjadi erupsi Gunung Merapi.
Inilah selengkapnya bahaya hujan abu ketika terjadi erupsi Gunung Merapi. (capture/Twitter/@@merapi_uncover)

Selanjutnya pada bagian mata akan terasa perih, berair, gatal bahkan lengket.

Hal itu bisa membuat kornea tergores, mata merah dan dapat membuat bengkak.

Munculnya hujan abu pun dapat berbahaya pada kulit karena bisa terjadi iritasi.

Oleh karena itu, bagi daerah yang terdampak erupsi Gunung Merapi saat ini dapat melakukan perlindungan diri.

Upaya yang dilakukan untuk bisa mengurangi bahaya hujan abu ialah dengan cara menghindari resiko terkena paparan.

Carilah tempat berlindung yang berada di dalam ruangan dan tutup semua celah seperti pintu, jendela, dan ventilasi.

Gunakan bantuan alat pelindung diri dari abu vulkanik seperti masker dan kacamata.

Pada kondisi hujan abu prioritaskan orang-orang yang akan mudah terserang bahaya lebih mudah.

Seperti orang lanjut usia, anak-anak, dan yang memiliki riwayat penyakit saluran pernafasan.

Terakhir, berusaha untuk tidak keluar rumah apabila tidak diperlukan.

Karena jarak pandang akan menyulitkan ketika dipaksa keluar rumah.

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Hujan Abu Turun di Magelang

Sabtu (11/3/2023) sekira pukul 12.12 WIB, Gunung Merapi mengeluarkan awan panas di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Awan panas yang keluar dari Gunung Merapi mengarah ke Kali bebeng atau Kali Krasak.

Sampai saat ini erupsi Gunung Merapi masih berlangsung.

"Masyarakat diimbau menjauh dari daerah bahaya yang jaraknya 7 kilometer dari puncak Gunung di alur Kali Bebeng dan Krasak," tulis akun Twitter resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Sementara itu, salah seorang warga Rudi mengatakan, terjadinya hujan abu tipis di daerah Paten, Kecamatan Dukun, Magelang, Jawa Tengah.

"Saya di atas Balai Desa Paten Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, hujan abu tipis," ujar Rudi.

Menurut dia, abu tipis yang turun akibat dari awan panas guguran Gunung Merapi tampak mengotori motor dan mobil.

Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved