Muncul Setelah Hujan, Kenapa Bentuk Pelangi Selalu Melengkung Setengah Lingkaran ?
Sebenarnya, pelangi berbentuk lingkaran utuh. Tetapi kita tidak dapat melihat bentuk utuhnya karena cakrawala memotong bagian bawahnya.
SRIPOKU.COM -- Biasanya setelah hujan, akan muncul sebuah fenomena unik penuh warna yaitu pelangi.
Pelangi bisa anda lihat di langit memunculkan beragam warna, tak lama setelah datangnya hujan.
Biasanya pelangi sering muncul dengan bentuk melengkung panjang dan terkadang bisa muncul dengan bentuk garis pendek dengan lengkungan kecil.
Nah, tahukah anda kalau ada alasan kenapa pelangi memiliki bentuk seperti ini.
===
Awal terbentuknya pelangi
Dilansir dari scienceabc (08/7/2022), pelangi terbentuk dari pembiasan cahaya matahari oleh tetesan air hujan.
Dalam kondisi yang tepat, setiap tetesan air bertindak seperti sebuah prisma.
Hal ini berarti bahwa ketika seberkas sinar matahari mengenai tetesan, dua hal dapat terjadi, yakni cahaya akan melewatinya, atau akan membengkok, memantul dari permukaan, dan kemudian membelok lagi saat keluar hingga menyebarkan cahaya dengan tujuh warna.
===
Kurva pelangi berbentuk lingkaran
Pelangi sebenarnya tidak berbentuk setengah lingkaran atau seperti busur.
Sebenarnya, pelangi berbentuk lingkaran utuh.
Tetapi kita tidak dapat melihat bentuk utuhnya karena cakrawala memotong bagian bawahnya.
Namun, jika Anda terbang cukup tinggi, tanpa gangguan apa pun, Anda akan dapat melihat pelangi dalam bentuk yang utuh.
Penampakan pelangi, akan tergantung di mana Anda berdiri.
Agar Anda dapat melihat pelangi dengan benar, Anda harus berdiri dengan matahari di belakang Anda dan dalam posisi rendah di langit.
Jika matahari terlalu tinggi, Anda tidak akan melihat apapun.
Sinar matahari (atau segala bentuk cahaya) akan dipantulkan dari tetesan pada sudut 40-42 derajat.

===
Fenomena langka
Dikutip dari Physics Van, pelangi disebut fenomena langka.
Karena untuk bisa terjadi, kita membutuhkan hari hujan dan hari cerah pada saat yang bersamaan.
Matahari harus bersinar dari satu bagian langit, dan hujan di bagian lain langit, sebelum pelangi bisa muncul.
Semua sudut pada tetesan air harus tepat agar tetesan itu bisa mengirimkan sinar matahari kepada Anda yang berdiri di atas tanah.
Sinar matahari mengambil jalur yang rumit melalui setiap tetesan air.
Muncul di sisi yang paling dekat dengan matahari, sinar akan melengkung atau membengkok karena indeks bias dalam air lebih besar daripada udara.
Efek ini sama dengan efek ketika Anda meletakkan pensil di dalam segelas air dan sebagian pensil menonjol di atas air.
Dilihat dari sudut yang berbeda, pensil akan tampak patah di tempat pensil melintasi permukaan air.
Pembiasan membuat sinar matahari yang dipantulkan oleh air menjadi bengkok.
Karena titik-titik air hujan yang memantulkan sinar matahari ada banyak, maka sinar matahari akan terus membengkok dan akhirnya membentuk lingkaran.
Dengan matahari di belakang Anda, hanya tetesan air yang memiliki sudut yang sama yang dibentuk oleh Anda, tetesan air, dan matahari (sudut ini kira-kira 42 derajat) yang akan menghasilkan pelangi.
Jika Anda pindah ke lokasi lain, tetesan baru diperlukan untuk membuat pelangi nampak di posisi baru Anda.
Inilah sebabnya, mengapa Anda tidak bisa pergi mencari ujung pelangi dan menemukan pot emas yang dijaga Leprechaun, seperti pada mitos tentang pelangi yang didongengkan dari abad ke abad.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Pelangi Selalu Melengkung Setengah Lingkaran? Ternyata Ini Sebabnya"
===
Simak berita Sripoku.com lainnya di Google News
Paradoks Cuaca di Langit Sumsel, Matahari Menyengat, Namun Hujan Tetap Mengintai |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca di 20 Kecamatan OKU Timur Sumsel Kamis 17 Juli, BMKG Peringatkan Potensi Hujan |
![]() |
---|
Aktifnya Gelombang Atmosfer, Sumsel Diprediksi Turun Hujan 3 Hari ke Depan, Berikut Wilayahnya |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Sumsel Hari Ini, Hujan Ringan hingga Sedang Landa Sebagian Wilayah, Ini Rinciannya |
![]() |
---|
18 Kecamatan di Palembang Diprediksi Diguyur Hujan Ringan Hari Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.