Akhirnya Terjawab, Ternyata Ini Identitas Benda Bercahaya Putih yang Melintas di Atas Gunung Merapi

Agus mengatakan bahwa benda bercahaya itu terekam CCTV Badan Geologi yang berada di Pos Jrakahsisi (sisi barat).

INSTAGRAM.com/@merapi_uncover
Tangkapan layar unggahan video yang memperlihatkan benda bercahaya putih terbang di atas Gunung Merapi. 

SRIPOKU.COM -- Baru-baru ini, viral di media sosial sebuah video yang merekam detik-detik benda misterius melintas di atas Gunung Merapi, Yogyakarta.

Video benda aneh di atas Gunung Merapi ini turut diunggah di akun Instagram @merapi_uncover.

Benda aneh ini tertangkap kamera CCTV pada Selasa (24/1/2023).

Informasi tersebut dikonfirmasi oleh pihak Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso.

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (27/1/2023), Agus mengatakan bahwa benda bercahaya itu terekam CCTV Badan Geologi yang berada di Pos Jrakahsisi (sisi barat).

Ia mengatakan, fenomena tersebut terekam pada Selasa (24/1/2023) pukul 01.30 WIB.

===

Teridentifikasi sebagai satelit

Saat dikonfirmasi, peneliti Pusat Antariksa dari Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengonfirmasi bahwa benda asing bercahaya itu adalah satelit Falconsat-3 dengan nomor katalog NORAD 30776U.

"Cahaya putih yang melintas di atas Gunung Merapi itu adalah Satelit Falconsat-3," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (27/1/2023).

Andi berkata, satelit Falconsat-3 mengalami atmospheric reentry atau kembali menuju atmosfer Bumi, alias jatuh ke Bumi.

Satelit ini dibuat oleh Akademi Angkatan Udara Amerika Serikat (USAFA) dan diproduksi oleh Lockheed Martin Corp, salah satu startup pertahanan dan keantariksaan di Amerika Serikat.

Satelit Falconsat-3 pertama kali diluncurkan pada 9 Maret 2007 di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat menggunakan roket Atlas V.

Peluncuran satelit ini dimaksudkan untuk keperluan riset astrofisika dan komunikasi radio.

===

Penyebab jatuhnya satelit Falconsat-3

Menurut Andi, satelit Falconsat-3 jatuh ke Bumi lantaran sudah tidak aktif lagi.

Benda tersebut terpantau bergerak dari barat daya ke timur laut dan cocok dengan model lintasan Falconsat-3 saat jatuh ke Bumi.

Berdasarkan tanggal peluncuran, satelit Falconsat-3 tercatat sudah beroperasi selama 16 tahun.

"Satelit ini sudah beroperasi hingga hampir 16 tahun lamanya, sebelum mengalami reentry," kata Andi.

===

Diduga jatuh di tengah Samudra Hindia

Menurut Andi, mulanya satelit Falconsat-3 diprediksi akan jatuh pada 21 Januari 2023.

"Hingga 23 Januari 2023 pukul 18.23 UT atau 24 Januari 2023 pukul 01.23 WIB, (satelit) terpantau masih terdeteksi untuk terakhir kalinya di ketinggian 138 km di atas perairan dekat pantai timur Madagaskar di Samudera Hindia," terang Andi.

Berdasarkan data tersebut, Andi memperkirakan bahwa satelit Falconsat-3 jatuh di Samudera Hindia.

"Lokasi jatuhnya satelit ini diperkirakan berada di tengah-tengah Samudera Hindia," ucap Andi.

===

Dampak jatuhnya satelit Falconsat-3

Lantaran diperkirakan jatuh di perairan Samudera Hindia, Andi mengatakan bahwa jatuhnya satelit Falconsat-3 tidak memberikan dampak bagi manusia.

"Tidak berdampak bagi manusia, tetapi berdampak bagi biota laut di wilayah tersebut," tandas Andi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Video Satelit Amerika Falconsat-3 Melintas di Gunung Merapi, Apa Dampaknya?"

===

Simak berita Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved