Aib KDRT Diumbar, Venna Melinda Dicap Lebay oleh Psikolog Ini, Disebut Cari Simpatik Jelang Pemilu

SRIPOKU.COM - Setelah darah Venna Melinda yang tersebar melalui fotonya dipertanyakan, kali ini istri Ferry Irawan itu dicap lebay.

Venna Melinda dicap lebay lantaran terlalu mengumbar aib KDRT yang dilakukan Ferry Irawan.

Lantaran itu, Venna Melinda diduga juga tengah mencari simpatik menjelang pemilu 2024 mendatang.

Diketahui sejak kasus KDRT Ferry Irawan mencuat ke publik, Venna Melinda terlihat memberikan klarifikasi di stasiun tv.

Venna Melinda bahkan terlihat beberapa kali menjadi bintang tamu di tv bersama kedua anaknya.

Tak jarang Venna Melinda menceritakan lengkap tentang KDRT yang dialaminya.

Bahkan Venna Melinda tak kuasa menahan tangisnya.

Baca juga: Aku Gak Punya Ayah Reaksi Histeris Vania Tahu Venna Melinda Gugat Cerai Ferry Irawan, Nangis Pilu

Rupanya psikolog Lita Gading menyoroti hal itu, ia pun menganggap Venna Melinda lebay.

Pantauan Sripoku.com dari Instagramnya Rabu (18/1/23), Lita Gading membagikan potongan Venna Melinda menangis histeris saat membahas kronologi KDRT yang dialaminya.

Menurut Lita Gading dirinya seperti sedang menonton sinetron.

"Lho kok seperti sedang nonton sinetron ya? Hati-hati perilaku bisa menyebabkan hal buruk bagi sebagian orang yang melihatnya," tulis Lita Gading di unggahannya.

Psikolog yang pernah jadi artis ini memperingatkan tentang dampak buruk trauma yang dipertontonkan di depan publik.

"Jadi gini guys, trauma, kalau terus-menerus diungkit, terus- menerus di-review dengan apa yang sudah pernah terjadi, jadinya ya seperti ini. Dia tidak kuat dengan apa yang menimpa pada dirinya," ujar Lita Gading.

Lita Gading bahkan meminta acara tv untuk tidak mengundang Venna Melinda.

"Buat orang yang kuat mungkin tidak seperti ini, tapi menurut saya, hati-hati. Dengan dia berperilaku seperti ini, nanti orang bilang terlalu drama. Stop, jangan lagi diundang dan mau diwawancara mengenai hal/kejadian
itu. Itu dampaknya negatif," katanya.

Bahkan Lita Gading terang- terangan menyindir Venna Melinda lebay di kolom komentar.

"Tidak perlu mengumbar air mata berlebihan cukup saat di BAP polisi dan didampingi pengacara jangan safari TV dan podcast gini. Lebay ah," katanya.

Lita Gading mencurigai adanya agenda lain di balik kasus dugaan KDRT yang dialami Venna Melinda, yakni mencari massa atau kampanye menjelang Pemilu 2024.

"Ada kepentingan lain sepertinya, kita lihat aja tujuannya apa. Mungkin cari massa di partai baru Nasdem. Dulu kan Demokrat nggak menang," tulisnya membalas komentar warganet.

Baca juga: Darah Venna Melinda Dianggap Janggal, Verrel Bramasta Sindir Pakar, Geram Ibunya Dianggap Settingan

Pakar Soroti Darah Venna Melinda Imbas KDRT Ferry Irawan, Ada Hal Janggal

Sementara itu sebelum Lita Gading, pakar telematika Abimanyu tampak menyebut ada hal janggal di kasus KDRT Venna Melinda ini.

Abimanyu tampak mempertanyakan titik darah yang ada di wajah Venna Melinda.

Secara blak-blakan Abimnayu menyebut hal janggal setelah melihat foto dengan wajah berdarah yang tersebar di sosial media.

Abimanyu juga mempertanyakan soal foto Venna Melinda yang diduga selfie.

Menurut Abimanyu, seharusnya ada sejumlah foto untuk membuktikan aksi KDRT Ferry Irawan dan bukan hanya satu.

"Jadi ada yang penuh merah, tapi di sebelah kanannya tidak. Tidak adanya darah tersebut itu bener-bener gak ada saja, bukan karena disapu sama tisu atau tangan. Kalau disapu akan keliatan. Karena kita bicara darah, bukan hanya sekadar kecap atau apa," kata Abimanyu dilansir dari YouTube RCTI Minggu (15/1/23).

Abimanyu pun tampak menanyakan mengapa tidak ada darah di bibir Venna Melinda.

"Kenapa dari atas bibirnya gak ada darah? Jadi ini turunnya dari mana yang di sini? (bibir). Silakan aja diperiksa. Yang di atas kosong, kok bisa keluar darah yang lebar dari sini (bawah bibir). Ya, mungkin ada darah dari dalem melebar keluar mungkin. Tetapi kalo dia berdiri sendiri jalurnya jatohnya dari mana." sambungnya.

Selain itu muncul dugaan Abimanyu yang menyebut foto tersebut adalah foto selfie.

"Kenapa karena ini udah eranya sekarang, karena yang bersangkutan selfie beda halnya kalau sifatnya di-capture seolah lagi jalan kemudian mengamati sesuatu, maka cuma satu wajar. Tapi di saat dilakukan secara selfie pasti harus banyak buktinya, kenapa ini cuma satu, itu satu pertanyaan besar," kata Abimanyu.