Wakil Walikota Pagar Alam Meninggal
Bak Firasat, M Fadli Ingin Ketemu Kawan-kawan, Telepon Ajak Main Bulu Tangkis Meski Kondisi tak Fit
Bak firasat, Wakil Walikota Pagar Alam, M Fadli mengajak teman bermain bulu tangkis meski badan tak fit.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Bak firasat, Wakil Walikota Pagar Alam, M Fadli mengajak teman bermain bulu tangkis meski badan tak fit.
M Fadli sempat menelepon Muhammad Evis Idris Bidang Komunitas Pengprov PBSI Sumsel untuk mengajak bermain bulu tangkis.
"Kak aku ke Palembang, kita main," kata Evis kepada Sripoku.com, Kamis (8/12/2022).
Evis mengaku sempat mendapat kabar bahwa M Fadli tidak sempat makan saat bermain bulu tangkis.
Selain itu, M Fadli juga baru pulang dari Singapura mengantar mamanya berobat.
"Saya sempat ingatkan jangan maksa main, apalagi dia kurang fit, tapi kayaknya ia ingin ketemu kawan kawan," kata dia.
Namun meski sudah diingat untuk tidak bermain, malam itu, mereka masih bermain bulu tangkis.
Setelah main badminton, Evis mengatakan sempat berbincang-bincang dengan Fadli. Dia duduk di luar, setelah itu pulang dan sempat mengeluh tidak enak badan.
"Sampai rumahnya di Soak dia merasa sakit dadanya. Sempat mesan go food. Minta bikinan teh panas, kejang-kejang badannya. Langsung dibawa oleh para ajudannya.
Sampai di rumah sakit Siti Fatimah, kata dokter sudah tidak ada nyawa lagi. Kalau lihat ininya kayaknya jantung. Dugaan kita. Dia ngeluhkan dada kirinya agak sakit," pungkasnya.
Tidak Ada Riwayat Penyakit
Berdasarkan keterangan sepupu almarhum Endi yang menemani Wawako Pagar Alam saat berada di RS Siti Fatimah Palembang, bahwa M Fadli tidak ada riwayat sakit selama ini.
Bahkan almarhum jarang sekali sakit karena memang sangat aktif berolahraga bulu tangkis baik di Pagar Alam maupun saat sedang berada di Palembang.
"Selama ini tidak ada keluhan sakit. Karena dia ini sangat aktif berolahraga," ujar Endi.
Diceritakan Endi, sebelum almarhum meninggal dirinya sempat bermain bulutangkis bersama rekan dan sahabatnya.
Namun sekira pukul 21.30 WIB almarhum pulang ke rumah.
"Saat pulang ke rumah almarhum sempat mengatakan capek dan minta dibuatkan teh dengan orang di rumahnya. Setelah itu almarhum mengeluh sakit dada dan minta ajudan mengambil balsem untuk dioleskan di badannya," ungkapnya.
Tidak lama setelah itu almarhum tidak sadarkan diri dan langsung dibawa ke RS Siti Fatimah untuk mendapat penanganan.
"Almarhum sempat ditagani oleh pihak rumah sakit bahwa sempat mendapat suntikan pacu jantung. Namun sekira pukul 23.00 WIB almarhum dinyatakan meninggal dunia," jelasnya.
Sementara itu mantan ajudannya Minang Apri Wijaya juga membenarkan jika selama menjadi ajudan Wakil Walikota Pagar Alam tersebut dirinya tidak pernah mendengar keluhan sakit dari almarhum.
"Saya dua setengah tahun mendampingi almarhum ini, selama itu saya tidak pernah mendengar beliau ada keluhan sakit. Paling hanya sakit-sakit biasa saja," katanya.