Harga Cabai
Harga Cabai di Kota Lubuklinggau Sumsel Naik Jadi Rp 30.000 Per Kg Akibat Hujan, Cabai Banyak Busuk
Kenaikan harga cabai merah saat ini disebabkan karena banyak petani di wilayah Curup Bengkulu tidak bisa panen karena musim hujan.
SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Berikut update harga cabai di Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Harga cabai merah di Kota Lubuklinggau mulai naik sejak dua hari terakhir.
Naiknya harga cabai di Kota Lubuklinggau saat ini disebabkan musim hujan.
Akibatnya banyak cabai busuk dan petani tidak bisa panen.
Andi salah satu pedagang cabai di Pasar Inpres Lubuklinggau mengatakan harga cabai merah saat ini naik dari Rp25.000 per kilogram menjadi Rp 30.000 per kilogram.
"Naiknya sudah dua hari ini memang dari agen tempat kami beli yang naik kan harga," kata Andi.
Menurut cerita Andi, kenaikan harga cabai merah saat ini disebabkan karena banyak petani di wilayah Curup Bengkulu tidak bisa panen karena musim hujan.
"Naik karena musim hujan petani tidak bisa metik, ditambah banyak cabai busuk akibat tidak cepat dipanen," ungkapnya.
Operasi Pasar
Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan menggelar operasi pasar murah di delapan kecamatan.
Rencananya operasi pasar murah ini akan dimulai Senin 21 November sampai Kamis 24 November mendatang di masing-masing kecamatan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagrin) Kota Lubuklinggau, Surya Darma menyampaikan kegiatan pasar murah ini diadakan dengan tujuan menekan angka inflasi di Kota Lubuklinggau.
"Harga barang yang kita jual nanti sesuai dengan harga agen, sedangkan beras di harga Rp8500 yang dipasok oleh Bulog," ungkap Surya.
Surya menyebutkan, dalam pelaksanaan operasi pasar murah nanti ada 9 sampai 10 distributor yang digandeng, mulai dari agen minyak goreng, telur, mie dan beberapa bahan-bahan pokok lainnya.
"Kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat pasca kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu dan menstabilkan kembali harga-harga ditengah masyarakat," ujarnya. (Eko Hepronis)
Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News