Profil Wong Kito

Profil Ipda Roland Kasubnit 2 Ranmor Sat Reskrim Polrestabes Palembang, Tak Ada Kejahatan Sempurna

Dibalik ungkap kasus komplotan curanmor di 80 TKP (tempat kejadian perkara) dan 59 laporan polisi, ternyata ada pria lulus akpol 2021 bernama Ipda Rol

Penulis: Andi Wijaya | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Andi Wijaya
Ipda Roland Kharis Sejahterawan Baemamenteng, S.Tr.K, merupakan Kasubnit 2 Unit Ranmor Sat Reskrim Polrestabes Palembang. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dibalik ungkap kasus komplotan curanmor di 80 TKP (tempat kejadian perkara) dan 59 laporan polisi, ternyata ada pria lulus akpol 2021 bernama Ipda Roland.

Ipda Roland Kharis Sejahterawan Baemamenteng, S.Tr.K, merupakan Kasubnit 2 Unit Ranmor Sat Reskrim Polrestabes Palembang.

Ketika dibincangi wartawan Sripoku.com, di ruang kerjanya satreskrim Unit ranmor Polrestabes Palembang, Pria kelahiran Tahuna, Sulawesi Utara, 8 November 1998 ini pun mau bercerita terkait perjalanannya mengikuti tes Akpol 2017, dan hingga kini bertugas di Polrestabes Palembang.

Dirinya mengaku bercita-cita menjadi seorang polisi dan mengikuti tes Akpol tahun 2017.

Cita-cita itu sudah tumbuh dari dirinya duduk di kelas 3 SMA, saat itu ia merupakan anggota paskibraka SMA N 1 Tahuna.

"Keluarga saya tidak ada anggota polisi, namun cita-cita ini tumbuh saat saya menjadi anggota paskibraka kelas 3 SMA," kata dia.

Ia mengikuti pelatihan paskibraka tingkat Kabupaten, pada saat itu ia diberikan materi oleh Kapolres Sangihe pada tahun 2015 yakni AKBP Faisol Wahyudi SIK,
"Nah dari situ lah saya bercita-cita menjadi polisi dan ikut tes Akpol 2016," ungkapnya.

Meski sempat gagal pada 2016, sambung anak pertama dari 3 bersaudara pasangan alm Nimbrot Baemamenteng, S.Th., M.Pd.K dan Donna Octavia Fabiola Sritimursari Tamaka, dirinya tidak putus asa, dan tetap mengikuti tes Akpol pada 2017.

"Pernah sempat gagal pada 2016, saat itu saya gagal di tes perenkingan awal tingkat wilayah pengiriman Polda Sulawesi Utara dan Polres Sangihe.

Namun saat itu saya tetap gigih walaupun sempat nganggur setahun, dan pada 2017 saya kembali ikut tes Akpol dan lulus," ungkap Roland jembolan Akpol, angkatan 52 batalyon Reksa Aksatriya Daksa ini.

Masuk di dunia Reskrim juga merupakan keinginan Ronald, setelah lulus Akpol pertama kali ia ditempatkan di Polda Sumsel sebagai Danton 2 Kompi 3 Subditdalmas Dit Samapta Polda Sumsel selama 1 tahun, 2021 hingga 2022.
Berjalan waktu Roland pun ditugaskan menjadi Kasubnit 2 unit ranmor Polrestabes Palembang, dibawa pimpinan Kasubnit 1 Opsnal Ranmor Iptu Jhoni Palapa.

"Ke Reskrim memang juga keinginan saya, awalnya saya di tempatkan di Polda Sumsel menjabat Danton 2 Kompi 3 Subditdalmas Dit Samapta Polda Sumsel selama 1 tahun, 2021 hingga 2022, nah sekarang di sini Polrestabes, Palembang," katanya.

Lanjut Ronald, dunia reskrim bukan lah sangat muda dan banyak menuai tantangan, apalagi setiap hari berhadapan dengan pelaku kejahatan, mulai pelaku begal, jambret, curas, curat dan lain lain.

Hal ini tidaklah mudah, dan tentunya harus disikapi dengan teliti dalam mengungkapkan kasus kejahatan.

"Palembang kota besar, kota metropolitan, tentunya tindak kejahatan sangatlah tinggi, ini kita diberikan tantang dalam mengungkap kasus. Awal saya masuk ini awal berat, namun jika dikerjakan dengan teliti dan tekun, serta matang di lapangan, satu persatu pun pelaku kejahatan akan terungkap," ungkap Roland sambil menyebut nama Kasubnit opsnal Andalan, Iptu Jhoni Palapa, belajar dengan seniornya itu.

Ketika ditanya ada rasa takut saat berhadapan dengan pelaku kejahatan, Ronald menuturkan, tentunya semua orang pasti ada rasa takut, tetapi takut hal yang tidak diinginkan dil apangan, bukan takut dengan pelaku kejahatan.

Namun yang pasti sebelum melakukan giat penangkapan dan penggerebekan di awali dengan doa terlebih dahulu.

"Sebelum giat pasti kita berdoa dulu, dan melakukam pemetaan di lokasi yang dituju, setelah aman, dan sesuai SOP, barulah kita melakukan penangkapan dan penggerebekan," tegas Roland.

Adakah motto yang selalu dipegang, tentu setiap orang ada motto, kalu saya yakni "Diberkati untuk menjadi berkat bagi orang lain," ungkapnya.

Ia berpesan kepada semua pelaku kejahatan di kota Palembang bahwa tidak ada kejahatan yang sempurna, siapapun bagaimanapun dimanapun pasti akan terungkap.

Terakhir, adalah cita-cita yang belum terwujud tambah Ronald, yakni pertama selalu membuat senang membahagiakan bu, ibu, ibu, yang tercinta.

Lalu yang kedua, tentunya bertugas maksimal mungkin dan saya ingin menjadi Kapolda Sulawesi Utama.

"Dengan niat dan keinginan pasti tercapai, dan Doakan, Amin" tutupnya. (Diw).

Baca Berita Lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved