Tragedi Kanjuruhan
Tragedi Kanjuruhan Bakal Usut Tuntas, Tim TGIPF Selesaikan Investigasi Semua Tahapan
TGIPF Tragedi Kanjuruhan sudah menyelesaikan semua tahapan investigasi insiden yang menewaskan lebih dari 130 orang.
Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: bodok
SRIPOKU.COM - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan masih menyelidiki tragedi yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu.
TGIPF Tragedi Kanjuruhan sudah menyelesaikan semua tahapan investigasi insiden yang menewaskan lebih dari 130 orang.
Salah satunya TGIPF Tragedi Kanjuruhan menemui sebagian besar pihak-pihak yang terlibat insiden yang terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Mereka mendatangi Stadion Kanjuruhan, Malang yang jadi tempat kejadian perkara insiden itu.
Gunanya untuk mengetahui kondisi dan standar kelayakan stadion, termasuk pintu-pintu dan kelengkapan personel petugas (steward) di setiap pintu.
Baca juga: Ratusan Nyawa Melayang di Tragedi Kanjuruhan, Indonesia Batal Kena Sanksi FIFA

TGIPF mewawancarai berbagai pihak serta mendapatkan bukti-bukti pendukung yang menjadi bahan analisis tim.
Demikian penuturan salah satu anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan yang juga mantan Ketua BNPB, Doni Monardo, saat rapat koordinasi tim TGIPF di sebuah hotel di Malang dikutip dari BolaSport.com, Sabtu (8/10/2022).
"Investigasi kita lakukan di setiap tahapan, mulai dari perencanaan pertandingan, persiapan, pelaksanaan, hingga, terjadinya kerusuhan dan penanganan korban pasca kerusuhan, sehingga kita bisa menemukan siapa yang bertanggungjawab di setiap tahapan itu," ujar Doni Monardo.
Tim yang dibagi dalam sejumlah kelompok itu bekerja secara simultan dengan mendatangi para pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pertandingan sepakbola tanggal 1 Oktober lalu.
Satu tim mendatangi pihak panitia pelaksana, pengurus klub Arema, dan berdialog dengan perwakilan supporter.
Tim lain mendatangi Polres Malang, Sat Brimob Malang, dan Kodim 0808 Kab Malang.
Tim ini sebelumnya juga sudah mendatangi sejumlah pihak di Surabaya.
Satu tim lagi berada di Jakarta yang bertugas mendapatkan keterangan yang bisa diakses dari Jakarta.
Berbagai alat bukti penting juga sudah didapatkan.
Misalnya CCTV di dalam stadion yang bisa memberikan gambaran yang lebih jelas tentang peristiwa kerusuhan pada malam itu.
Video-video yang menggambarkan sejumlah kejadian di berbagai titik juga telah dikumpulkan oleh tim.
"Berbagai alat bukti penting yang kita dapatkan ini nantinya akan memperkuat dan mempertajam analisis kita sehingga peristiwa Kanjuruhan ini dapat kita ungkap secara menyeluruh dan independen," ungkap Sekretaris TGIPF, Nur Rochmad yang juga adalah mantan Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung.
Keterangan tentang penggunaan gas air mata juga sedang dikumpulkan dan didalami oleh tim, baik dari pihak pengamanan, panitia pelaksana, maupun dari pihak korban.
Tim TGIPF hari ini akan melanjutkan kegiatannya antara lain dengan mengunjungi Stadion Kanjuruhan untuk memastikan kondisi dan standard kelayakan stadion, termasuk pintu-pintu dan kelengkapan personil petugas (steward) di setiap pintu.
Korban luka yang telah kembali ke rumah juga akan ditemui tim untuk mendapatkan kesaksian yang lebih utuh tentang peristiwa pada malam itu.
Demikian juga, keterangan dari sejumlah dokter yang menangani para korban akan didapatkan.
Baca juga: Dirut PT LIB Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Tanggapan Ketua PSSI dan Perwakilan PT LIB
Tim yang diketuai langsung oleh Menko Polhukam Mahfud MD ini praktis bekerja 24 jam untuk memenuhi ekspektasi publik atas pentingnya segera menghasilkan pencarian fakta yang menyeluruh atas Tragedi Kanjuruhan.
Sebelumnya Presiden Jokowi juga menghubungi Presiden FIFA, Gianni Infantino.
Salah satu komunikasi Jokowi adalah meminta FIFA untuk menyelesaikan tragedi Kanjuruhan.
FIFA dan Pemerintah Indonesia membentuk tim Transformasi Sepak Bola Indonesia.
Bahkan FIFA akan berkantor di Indonesia hingga evaluasi tragedi Kanjuruhan selesai.
"FIFA bersama-sama dengan pemerintah akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia dan FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses-proses tersebut," ujar Presiden Jokowi dalam YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (7/10/2022) malam WIB.
Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News