Fakta Terbaru Temuan Kanjuruhan dari Komnas HAM, Bukan karena Suporter yang Masuk ke Lapangan

Kericuhan baru terjadi ketika aparat keamanan menggunakan gas air mata.

"Apalagi kericuhan itu, banyak pihak yang memberikan keterangan pada kami, itu akibat gas air mata," terangnya.

Akibat penggunaan gas air mata oleh aparat keamanan, Aremania panik.

Kepanikan para penonton itu diperparah oleh pintu keluar yang hanya setengah terbuka, bahkan ada beberapa yang tertutup.

Alhasil terjadi penumpukan penonton di sekitar pintu, dan inilah yang menjadi salah satu faktor banyaknya korban jiwa.

"Gas air mata membuat panik. Di beberapa tempat ada pintu yang terbuka sempit, terus ada pintu yang tertutup. Itu yang membuat banyak jatuhnya korban," ucapnya.

Karena itu, Komnas HAM saat ini tengah mendalami bagaimana proses perencanaan keamanan pertandingan.

Pasalnya jika perencanaan keamanan pertandingan sudah benar, kemungkinan besar korban yang jatuh tidak sebesar saat ini.

"Dalam konteks ini yang paling penting, kami sedang dalam proses mendalami bagaimana perencanaan keamanan pertandingan," ujarnya.

Menurut Choirul Anam, masyarakat Malang Raya saat ini berharap pada penegak hukum untuk segera mengumumkan siapa yang bertanggung jawab dalam Tragedi Kanjuruhan.

"Masyarakat Malang raya ini menunggu tindakan aparat penegak hukum siapa yang bertanggung jawab dalam tragedi Kanjuruhan ini," tutupnya. 

Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News