Dapat Kartu Merah dan Protes Keras, Pemain Andalan PSM Makassar Harus Absen Panjang, Pelatih Kecewa
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares mengaku kecewa dengan sanksi berat yang harus diterima pemai andalannya, Wiljan Pluim.
SRIPOKU.COM -- Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares mengaku kecewa dengan sanksi berat yang harus diterima pemai andalannya, Wiljan Pluim.
Berawal dari laga melawan Persik Kediri pada laga pekan ke-8 Liga 1 2022/2023, Wiljan Pluim mendapatkan kartu merah.
Selain itu, Pluim mendapatkan sanksi tambahan karena protes keras yakni tidak boleh bermain untuk tim Juku Eja hingga empat laga.
Total, pemain asal Belanda tersebut harus menepi dalam lima pertandingan PSM Makassar.
Menurutnya, keputusan tersebut tidak masuk akal dan tidak seuai dengan aturan yang ada.
"Ini betul-betul tidak adil buat PSM Makassar. Saya sudah lihat pertandingan semuanya."
"Saya tidak bisa lihat sesuai pelanggaran tersebut dan dia harus mendapat 5 hukuman tidak bertanding."
"Saya penasaran peraturan seperti apa yang ada di liga ini, karena sanksi lima pertandingan tidak masuk akal," kata Bernardo Tavares dilansir BolaSport.com dari laman resmi klub.
Absennya Wiljan Pluim tentu berpengaruh besar bagi tim PSM Makassar.
Pasalnya, mereka saat ini dalam performa yang cukup apik.
Selain itu, dia merupakan salah satu pemain yang paling produktif di tim dengan sumbangan tiga gol.
Terkait masalah ini, Direktur Utama PSM Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan jika pihaknya akan melakukan banding ke PSSI.
Mereka juga meminta klarifikasi atas hukuman Wiljan Pluim yang dianggap telalu berat ini.
"Kita akan banding terkait hal ini untuk memperjelas. Dari sudut kacamata apa mereka (PSSI) mengeluarkan sanksi itu."
"Kami akan banding dengan hal yang disampaikan, karena ada beberapa hal yang tidak masuk akal, masa dia harus dihukum seberat itu."
"Ini tidak masuk akal," ujarnya.