Polisi Tembak Polisi
TANGIS Histeris Ipda Eti dan Anak Saksikan Aipda Karnain Tersungkur Usai Ditembak Aipda Rudi
Penembakan berawal ketika Aipda Rudi Suryanto menghampiri Aipda Ahmad Karnain di rumahnya, Minggu sekira pukul 20.30 WIB.
SRIPOKU.COM, LAMPUNG--Kasus Bhabinkamtibmas tewas ditembak Kanit Provost di Lampung Tengah ini terjadi pada Minggu (3/9/2022) sekitar pukul 21.30 WIB. Istri korban yang juga anggota Polwan, Ipda Eti sempat menangis histeris.
Korban adalah Aipda Ahmad Karnain (41), Bhabinkamtibmas di Lampung Tengah. Sementara pelaku penembakan yang sudah berstatus tersangka ialah Aipda Rudi Suryanto (39), yang menjabat Pejabat Sementara (PS) Kanit Provost Polsek Way Pengubuan.
Kabid Propam Polda Lampung Kombes Pol M Syarhan menyatakan tim sedang menyelidiki dugaan pelanggaran kode etik Aipda Rudi Suryanto, pelaku penembakan terhadap Aipda Ahmad Karnain. Korban tersungkur di depan istri dan anak usai ditembak pelaku.
Jenazah Bhabinkamtibmas Aipda Ahmad Karnain sempat diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung, Kota Bandar Lampung. Proses autopsi berlangsung sejak pagi sekira pukul 08.00 hingga selesai sekira pukul 14.00 WIB.
Setelah itu, jenazah Aipda Ahmad Karnain dibawa pulang oleh pihak keluarga ke rumah duka di Lampung Tengah.
Peristiwa polisi tembak polisi di Lampung Tengah ini pun menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarga korban.
Istri korban Aipda Ahmad Karnain yang juga seorang polwan, Ipda Eti, bersama sejumlah anggota keluarga sempat mendampingi proses autopsi di RS Bhayangkara Polda Lampung.
Tangis istri korban pecah saat melihat jenazah suaminya di Ruang Forensik RS Bhayangkara.
Penembakan berawal ketika Aipda Rudi Suryanto menghampiri Aipda Ahmad Karnain di rumahnya, Minggu sekira pukul 20.30 WIB.
Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengungkapkan, saat menghampiri Aipda Ahmad Karnain, Aipda Rudi Suryanto sudah menodongkan pistol.
Aipda Rudi Suryanto langsung menembak Aipda Ahmad Karnain.
Tembakan Aipda Rudi Suryanto mengenai dada kiri Aipda Ahmad Karnain hingga tembus ke punggung belakang.
Aipda Ahmad Karnain sempat berlari ke dalam rumahnya.
Aipda Ahmad Karnain diduga hendak mengambil pistol miliknya yang berada di dalam kamar. Namun, sebelum sampai ke kamarnya, Aipda Ahmad Karnain roboh.
"Aipda Karnain tersungkur di depan istri dan kedua anaknya, sementara pelaku berlari meninggalkan TKP," ujar Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, Senin.
Aipda Ahmad Karnain lalu dibawa ke rumah sakit oleh istrinya, dibantu oleh sejumlah warga sekitar menggunakan mobil Toyota Yaris warna hitam.
Tim Inafis Polres Lampung Tengah tiba di TKP sekitar pukul 22.30 WIB.
Dari hasil penyelidikan, tim gabungan Tekab 308 dan Provost Polres Lampung Tengah kemudian mengamankan Aipda Rudi Suryanto di rumahnya, Kampung Karang Endah, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Senin dini hari sekitar pukul 02.15 WIB.
Motif Penembakan
Motif Kanit Provost menembak Bhabinkamtibmas ini diungkap oleh Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya dalam konferensi pers, Senin.
Menurut Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, motif penembakan itu lantaran Aipda Rudi Suryanto sakit hati terhadap korban.
"Pelaku melihat di grup WhatsApp bahwa korban telah membeberkan informasi mengenai istri pelaku yang belum membayar arisan online," kata AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya.
Saat pelaku melaksanakan piket, AKBP Doffie menjelaskan, sang istri menelepon dan mengatakan sedang sakit.
Pelaku kemudian meminta izin untuk kembali ke rumah.
"Rumah pelaku tidak berjauhan dengan rumah korban," kata AKBP Doffie.
Dalam perjalanan pulang, beber AKBP Doffie, korban teringat perlakuan korban sembari teringat kondisi sang istri yang sedang sakit.
"Saat pelaku melintasi rumah korban, pelaku melihat korban sedang duduk di teras rumahnya," ujar AKBP Doffie.
“Ketika pelaku sampai di depan pagar rumah korban, pelaku melakukan penembakan sebanyak satu kali ke bagian dada sebelah kiri korban,” sambung AKPB Doffie.
"Saat berada di rumah korban, pelaku masih berpakaian dinas lengkap serta membawa senjata api," katanya lagi.
Berdasarkan keterangan pelaku, lanjut AKBP Doffie, saat melakukan penembakan, pelaku hanya seorang diri, dengan diketahui beberapa saksi di sekitar rumah korban.
"Saksi yang melihat, membawa korban ke Rumah Sakit Harapan Bunda, Gunung Sugih (Lampung Tengah), sementara pelaku melarikan diri," ujar AKBP Doffie.
"Setiba di rumah sakit, korban sudah meninggal dunia," tambahnya. ( Tribunlampung.co.id / Muhammad Joviter / Fajar Ihwani Sidiq )
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id