Berita Muratara

Ular Piton Resahkan Warga Muratara, Yasmin 'Sudah Puluhan Ekor Ayam Saya di Makan Ular'

"Subuh-subuh, orang mau azan subuh tadi dia (ular piton) makan ayam saya," kata Yasmin, warga Kecamatan Rupit, Muratara, Selasa (23/8/2022).

Editor: Ahmad Farozi
rahmat/ts
Yasmin, warga Kelurahan Muara Rupit Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara kembali menangkap ular piton berukuran 3,5 meter yang memangsa ayam ternaknya, Selasa (23/7/2022) dinihari. 

SRIPOKU.COM, MURATARA - Ular piton kembali memangsa ternak ayam milik warga di Kelurahan Muara Rupit Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara.

Seperti dialami Yasmin, seekor ayam betina miliknya meregang nyawa karena digigit reptil berbahaya itu.

"Subuh-subuh, orang mau azan subuh tadi dia (ular piton) makan ayam saya," kata Yasmin, Selasa (23/8/2022).

Diceritakan, ular piton atau sanca batik yang berhasil ditangkapnya kali ini berukuran 3,5 meter. Awalnya mendengar suara ayamnya ribut di kandang, lalu keluar rumah karena sudah meyakini pasti ada ular.

Benar saja, saat Yasmin menyoroti senter ke arah kandang ayamnya, ular piton itu sedang berusaha menelan mangsanya. Dia langsung menarik ekor ular itu, lalu sang reptil melepas ayam dari mulutnya dan berusaha melarikan diri.

Yasmin yang sudah terbiasa menangkap ular piton tak mau melepaskannya begitu saja karena ayamnya sudah mati.

"Saya tarik ekornya dia mau lari, ayam saya dilepasnya, tapi sudah mati, saya tidak mau membunuhnya, saya tangkap hidup-hidup," ujar Yasmin.

Ia mengaku sudah lama resah karena ternak ayamnya sering diteror ular piton. Bahkan ia pernah memiliki ternak ayam hingga mencapai 80 ekor, namun terus berkurang salah satunya karena dimangsa piton.

"Ayam saya pernah sampai 80 ekor, kini tinggal 8 ekor lagi. Ada yang dijual, dimakan, tapi banyak juga yang mati dibunuh ular," katanya.

Diungkapkan, ular piton yang ditangkapnya ini merupakan yang ke-11 kalinya dilakukan sejak tahun 2019. Dia nampaknya sudah piawai menangkap ular piton yang sering muncul di sekitaran rumahnya.

Rumahnya yang berada di atas lahan yang dulunya rawa-rawa memang merupakan habitat ular piton.

"Ini sudah yang kesebelas, lumayan besar ini 3,5 meter, tapi saya pernah nangkap yang 5 meter," katanya.

Dijelaskan, menangkap ular piton sebenarnya susah-susah gampang, namun dibutuhkan keberanian. Biasanya saat ada ular piton memangsa ayamnya, Yasmin terlebih dahulu mencari ekornya.

Setelah didapat, kemudian ekor ular piton itu dilipat atau dipatahkan, lalu diikat dengan karet gelang. Tujuannya supaya kekuatan ular tersebut berkurang, sehingga akhirnya melemah atau lemas.

"Supaya tidak lari, ekornya tetap kita pegang, kemudian kita berusaha untuk menangkap kepalanya. Cuma itu tadi modalnya keberanian, kalau sambil takut-takut ya tidak bisa," kata Yasmin.

Ia menyebut ular piton hasil tangkapannya biasanya diberikan kepada orang lain untuk diambil minyaknya. Minyak ular piton diyakini masyarakat setempat sebagai obat bermacam penyakit.

"Biasanya saya kasih ke orang-orang, karena orang mau ambil minyaknya untuk obat," kata Yasmin. (rahmat aizullah/ts)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved