Berita Palembang
Sok Gagah Ancam Wanita Pakai Sajam, Dua Bersaudara Ciut Dibekuk Tim Tekab 134 Polrestabes Palambang
Dua pelaku yang merupakan kakak adik ini diamankan yakni Aryadi (38) dan adiknya Agus Salim (32) keduanya warga Jalan Gub HA Bastari
SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Pelaku Pengancaman yang viral di media sosial (Medsos) karena mendatangi rumah tetangga dengan membawa senjata tajam (Sajam) diringkus Opsnal Unit Pidum dan Tim Tekab 134 Polrestabes Palambang, Senin (25/7/2022) sekitar pukul 14.00.
Dua pelaku yang merupakan kakak adik ini diamankan yakni Aryadi (38) dan adiknya Agus Salim (32) keduanya warga Jalan Gub HA Bastari, Lorong Budi Mulia II, Kecamatan Jakabaring, Palembang.
Berikut barang bukti (BB) sebilah pedang, pisau, dan pakaian yang dipakai saat kejadian kedua pelaku langsung digiring ke Polrestabes Palembang untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Mokhamad Ngajib melalui Kasat Reskrim, Kompol Tri Wahyudi didampingi Kanit Pidum, AKP Robert P Sihombing mengatakan dua pelaku sudah diamankan setelah menerima pengaduan dari korban Maryana Novia Sari di Polrestabes Palembang.
"Kejadiannya Jumat (22/7/2022), sekitar pukul 12.00, di Lorong Budi Mulia II berawal saat korban hendak pulang kerumah namun di tempat kejadian perkara (TKP) jalan korban dihalangi oleh sepeda motor milik pelaku," katanya.
Kemudian pelaku dan korban sempat terjadi cek cok mulut.
Lalu kedua pelaku mendatangi rumah korban sambil membawa sajam.
"Selain keduanya Unit Pidum dan Tekab 134 juga mengamankan barang bukti berupa Sajam jenis pedang dan pisau serta pakaian yang dipakai saat kejadian," katanya.
Atas perbuatannya, masih kata Kompol Tri Wahyudi akan dijerat dengan Pasal 335 KUHP tentang pengancaman.
"Saat ini kedua pelaku sedang didalami dan akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku," katanya.
Sedangkan, tersangka mengakui perbuatannya yang sudah mendatangi rumah korban sambil membawa pedang dan viral di medsos.
"Saya mau pergi ke warung membeli obat anak sakit, namun dia minta saya meminggirkan motor.
Saya jawab nanti mau beli obat anak ke warung dulu, dia terus ngomel.
Jadi saya emosi dan tidak terkendali, terkontrol, tidak sadar lagi karena anak sakit tadi," katanya.
Kemudian, karena emosi dia langsung datang ke rumahnya.