21 Tahun Pelengseran Kekuasan Gus Dur Oleh MPR RI, Tak Bisa Tahan Tangis di Pertemuan Tengah Malam
Kekuasan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur runtuh di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI tepat 21 tahun lalu.
Akhirnya, melalui Sidang Istimewa MPR yang dipimpin Amien Rais pada 23 Juli 2001, Gus Dur resmi dimakzulkan.
MPR menarik mandat yang diberikan kepada Gus Dur dan menetapkan Megawati Soekarnoputri sebagai pengganti presiden.
Mencekam
Jelang pelengserannya, Gus Dur dibanjiri simpati para pendukung. Di sejumlah daerah, simpatisan Gus Dur bahkan membentuk pasukan berani mati jika presiden keempat itu diturunkan.
Laporan Kompas menyebutkan bahwa ada 300.000 relawan berani mati yang siap berangkat ke Jakarta untuk membela Bapak Pluralisme tersebut.
Namun, kala itu Gus Dur menahan massanya. Dia tidak mau ada kerusuhan, apalagi pertumpahan darah sesama anak bangsa.
Putri sulung Gus Dur, Alissa Wahid, pernah mengungkapkan kesaksiannya ketika detik-detik jelang pelengseran Gus Dur.
Dia bilang, sebelum Sidang Istimewa digelar MPR, ratusan moncong panser TNI sudah mengarah ke Istana.
Gus Dur pun meminta Alissa untuk membawa Sinta Nuriyah dan adik-adiknya pulang ke kediaman di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Dia mengaku tak bisa tenang jika keluarganya tetap berada di Istana. Apalagi, cucu pertama Gus Dur yang tak lain adalah anak Alissa, baru berumur 40 hari.
Namun, Alissa enggan meninggalkan ayahnya. Dia dihantui kisah Bung Karno yang diasingkan dan sulit bertemu keluarga jelang akhir kekuasaannya.
Gus Dur dan putrinya pun berdebat sampai-sampai Alissa menangis karena tak mau pergi.
"Keadaan sudah bahaya, biar Bapak sendiri saja yang hadapi di Istana. Karena ingat nasib Bung Karno, saya melawan. Eyel-eyelan. Apa pun yang terjadi, kalau Bapak ditangkap kami akan ikut. He wouldn't be alone (dia tidak akan sendiri)," kata Alissa dikutip dari laman resmi NU.
Lega, kekhawatiran Alissa rupanya tak jadi nyata. Kala itu, rakyat bahkan berbondong-bondong ke Istana untuk melindungi ayahnya.
"Rakyat membanjiri istana, bertekad lindungi Gus Dur. Lalu beliau umumkan akan keluar Istana," tutur Alissa.