Jelang Wukuf, Jemaah Haji Reguler Dilayani Khusus Fasilitas Tenda di Arafah Bak Hotel Berbintang
Jemaah haji tahun 2022 mendapat fasilitas lebih baik saat puncak haji di Arafah dan Mina, ada tenda dilengkapi kasur, bantal dan selimut.
Penulis: Husin | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM, MEKKAH -- Jemaah haji tahun 2022 mendapat fasilitas lebih baik saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna), dibanding musim haji sebelum pandemi Covid-19.
Selain karena kuota jemaah haji tahun ini hanya 50 persen, oleh sebab itu fasilitas juga ditingkatkan, seperti ada tenda Arafah dan Mina dilengkapi kasur, bantal dan selimut.
Pembimbing Ibadah Haji dari KBIHU Varita Pusri Ust H Ridwan, yang tergabung di Kloter 8 Embarkasi Palembang, Selasa (5/7/2022) mengatakan, dalam rangka persiapan Wukuf dan Mina bagi jemaah haji Indonesia, ada yang berbeda dengan pelaksanaan haji di tahun-tahun sebelumnya fasilitas pada tenda di Arafah.
Tenda di Arafah sendiri selain diberikan fasilitas AC, juga setiap jemaah haji diberikan fasilitas kasur dan bantal lengkap dengan selimut.

"Tahun ini memang beda sejauh saya melaksanakan ibadah haji, tahun ini memang istimewa," katanya.
"Menurut saya, tahun ini haji reguler dilayani seperti haji khusus beda hanya sajian makanannya saja jika haji khusus disajikan secara prasmanen, sedangkan reguler ada nasi box," katanya.
Ust Ridwan juga menjelaskan, untuk di Arafah tenda yang digunakan jenis roders kapasitas 200 lebih jemaah haji, tahan api dan dingin karena dilengkapi fasilitas AC di berbagai sudut tenda.
"Tendanya besar dan nyaman," tambah Ridwan.
Dikatakan, jelang pelaksanaan wukuf, aktivitas jemaah haji lebih banyak mempersiapkan diri untuk pelaksanaan wukuf.
Pasalnya, tanggal 7 Juli 2022 (Kamis), jemaah haji mulai bergerak dari hotel ke kawasan Arafah, lalu tanggal 8 Juli 2020 (Jumat) dilakukan prosesi wukuf.
"Insyaallah, jemaah Sumsel, khususnya Kloter 8 sudah mempersiapkan diri dan pengetahuan pelaksanaan haji," katanya.
Terpisah Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Arsad Hidayat, mengatakan satu maktab (satu area untuk beberapa tenda jemaah di Armuzna), tahun ini jumlah jemaahnya lebih sedikit sehingga jemaah lebih leluasa berada di tenda.
Baca juga: Jika Jemaah Haji Tiba-tiba Meninggal, Keluarga Bisa Urus Pengganti ke Kemenag, Ini Persyaratannya
"Pada periode sebelumnya satu maktab itu akan terisi sekitar 2.900-3.000 jemaah, tahun ini hanya berisi 2.100 jemaah," katanya.
"Artinya ada pengurangan angka yang cukup signifikan dan ini akan berpengaruh terhadap luasan setiap individu jemaah yang akan menempati tenda di Arafah juga di Mina," ujarnya.
Secara teknis, di tenda jemaah haji Indonesia akan mendapat luas sekitar 1,6 meter persegi. Pada periode haji sebelumnya hanya 0,9 meter persegi.
"Di setiap tenda disiapkan kasur tipis beserta bantal dan ini penting sekali karena jemaah di Arafah atau Mina ini harus istirahat," katanya.
"Kalau tidak, mereka akan kelelahan dan kalau bisa dilakukan, ini akan tambah kenyamanan para jemaah haji," ujarnya.