Berita Pali
Wabup PALI Soemarjono: Petani Karet Diminta Tingkatkan Kualitas Getah, Menopang Perekonomian
Wabup Soemarjono berharap petani karet di Bumi Serepat Serasan bisa meningkatkan mutu dan kualitas hasil getah karet dan, sehingga harga getah karet
Penulis: Reigan Riangga | Editor: bodok
Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan
SRIPOKU.COM, PALI - Harga getah karet yang tak kunjung stabil di pasaran menjadi perhatian tersendiri bagi Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Drs H Soemarjono, berharap petani karet bisa menopang perekonomian.
Wabup Soemarjono berharap petani karet di Bumi Serepat Serasan bisa meningkatkan mutu dan kualitas hasil getah karet dan, sehingga harga getah karet bisa kembali dihargai lebih tinggi dan berdampak pada topang perekonomian masyarakat Pali itu sendiri.
Hal demikian tentunya guna menopang perekonomian petani karet tak hanya di Kecamatan Talang Ubi, namun juga di Kabupaten PALI.
Mantan Ketua DPRD PALI ini menjelaskan harga getah karet sementara ini berada di angka Rp 13 ribu per kilogram untuk kualitas bulanan.
Sedangkan kualitas harian, harganya Rp 8 ribu per Kg.
Menurut Soemarjono, sebelumnya harga getah karet pernah mencapai angka Rp 25 ribu per kg.
Namun begitu, untuk kembali mencapai harga di angka tersebut sangat dibutuhkan usaha yang sangat keras.
Dimana, diketahui komoditas karet merupakan komoditas internasional.
Dengan adanya Koperasi Unit Desa (KUD) seperti Anugerah Mulya ini diharapkan bisa dikembangkan di tempat lain.
Sehingga bisa menolong serta menopang perekonomian para petani.
"Jadi, bisa mengurangi utang dari para petani dengan adanya Koperasi seperti ini," ungkap Wabup PALI Soemarjono saat menghadiri RAT Koperasi Anugerah Mulya di Kelurahan Handayani Mulya Kecamatan Talang Ubi, Senin (27/6)2022).
Dijelaskan, melalui koperasi ini pula, para petani bisa dipinjamkan ke bank untuk modal usaha maupun lainnya.
Kedepannya, diharapkan para petani karet agar hasil karetnya bisa diterima KUD supaya meningkatkan kualitas dari getah karet.
"Jadi petani harus memperbaiki mutu dan kualitas dari getah karet itu sendiri. Agar harganya bisa lebih tinggi," katanya.
Sementara, Kepala KUD Anugerah Mulya Idup Karo Karo menjelaskan, bahwa anggota KUD keseluruhan sudah mencapai 439 orang yang tersebar tak hanya bagi petani PALI, juga luar daerah.
"Mayoritas kita dari petani karet. Jadi, diharapkan petani selain dituntut meningkatkan kualitas mutu getah karet, turut dituntut berinovasi meningkatkan hasil tani," pintanya. (cr2)