Komitmen Dulur Kito dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan, Erick Thohir : Jangan Jadi Penonton

Menurutnya, kegiatan ini merupakan komitemen bersama untuk meningkatkan produksi pangan di Indonesia, khsusunya di Sumsel. Ini juga merupakan komitmen

Editor: Fadhila Rahma
ADV
Ribuan peserta hadir secara online dan offline di Seminar Nasional Jilid 3, yang diadakan Masyarakat Profesional Sumatera Bagian Selatan (Maspro Sumbagsel) di Ballroom Novotel Palembang. 

SRIPOKU.COM - Ribuan peserta hadir secara online dan offline di Seminar Nasional Jilid 3, Membangun Aglomerasi Sumbagsel Tingkat Provinsi untuk Nusantara-untuk Indonesia yang diadakan Masyarakat Profesional Sumatera Bagian Selatan (Maspro Sumbagsel) di Ballroom Novotel Palembang.

Seminar Jilid 3 dengan tema Komitmen "Dulur Kito" dalam Mendukung Ketahanan Pangan melalui Optimalisasi Keberadaan Ekosistem BUMN bersinergi dengan Program Sumsel Mandiri Pangan Pemprov Sumatera Selatan guna Semakin Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumatera Selatan.

Seminar ini dihadiri secara langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Sumsel Herman Deru, Dewan Pembina Maspro Fahmi Idris, Ketua Maspro Sumbagsel Mahatma Gandhi, tujuh BUMN, Bupati/Walikota di Sumsel dan dimoderatori Helmy Yahya.

Mengawali acara dibuka langsung oleh Mahatma Gandhi yang mengatakan, Seminar Nasional Jilid 3 ini lanjutan dari Seminar Nasional Jilid 1 yang diadakan di Jakarta, 12 Maret 2022 dan Jilid 2 yang diadakan di Jakarta, 16 April 2022.

Baca juga: Kader PAN Muara Enim Akan Usung Sosok Ini di Pilpres 2024

"Provinsi Sumsel merupakan provinsi pertama yang diadakan seminar ini, karena di Sumsel ada Program Sumsel Mandiri Pangan," kata Mahatma Gandhi saat memberikan kata sambutan, Minggu (19/6).

Menurutnya, kegiatan ini merupakan komitemen bersama untuk meningkatkan produksi pangan di Indonesia, khsusunya di Sumsel. Ini juga merupakan komitmen "Dulur Kito" dalam Mendukung Ketahanan Pangan.

Selain itu kegiatan ini juga memberikan alternatif program untuk para bupati dan walikota di lingkungan Provinsi Sumsel melalui kerjasama yang konstruktif dengan tujuh BUMN yang akan dihadirkan yaitu Bank Mandiri,  PT. Pupuk Sriwidjaja (Pusri), Jasindo, PT. RNI, PT. PN VII, PT. PLN dan PT. Telkom. 

Sementara itu Herman Deru mengatakan, anugerah besar Sumsel dikaruniai sumber daya alam (SDM) yang berlimpah. Namun kalau bicara ekosistem tidak sedikit permasalahan yang ada. 

"Terkait lahan tidak ada masalah di Sumsel, tapi permasalannya ada pada bibit dan pupuk. Terlebih bibit unggul harus dilakukan di penangkaran yang baik, sedangkan untuk pupuk alokasinya terbatas," katanya.

Deru menyampaikan idenya soal pupuk, kenapa harga harus ada yang disubsidi dan tidak disubsidi?  Sarannya naikan saja Harga Pokok Penjualan (HPP) dari hasil pertanian, namun ini perlu peran dari BUMN.

"Lalu untuk Telkom, hubungannya dengan pertanian terkait informasi seperti info harga dan lain-lain. Namun sayangnya signal di Sumsel belum merata, masih ada beberapa daerah yang blank spot," ungkapnya

Kemudian, untuk PLN di Sumsel termasuk lumbung energi. Namun masih ada daerah yang belum teraliri listrik. Kalau yang belum ada, sarannya bisa pakai tenaga surya saja. 

Sedangkan Erick Thohir mengatakan, terimakasi Maspro Sumbagsel yang terus merajut dan mengadakan kegiatan seperti ini.

"Kepada BUMN kita harus menjadi ekosistem bersama-sama tidak berdiri sendiri, tetapi tentunya dengan pemerintah daerah, swasta dan siapapun yang ingin memastikan kedaulatan Indonesia," katanya

Erick Thohir mengimbau, sebagai bangsa yang besar jangan terus menerus selalu jadi penonton dari perekonomian dunia. Dengan situasi dunia yang tidak baik, terlebih panagan sebuah keharusan. 273 juta penduduk Indonesia perlu makan. Tanah yang subur, laut yang besar, sumber daya alam yang luar biasa. 

Data-data setelah situasi global naiknya luar biasa, pupuk naik 156 persen, biji-bijian naik 111 persen, minyak nabati naik 91 persen. Tentu ini menyeramkan, lalu pertanyaannya kapan turun?

"Kalau bicara tentang Sumsel Mandiri Pangan, kami di BUMN bicara kedaulatan pangan, sama artinya. Tetapi kita harus bicara yang benar-benar terdata bukan hanya wacana tanpa implementasi," 

Menurut Erick Thohir yang merupakan dulur kito Wong Sumbagsel, asal Gunung Sugih Lampung Tengah, pengembangan teknologi pertanian harus terjadi. Sekarang ini petani sulit mencari SDM yang muda. 

"Generasi muda kita tidak mau jadi pentani karena dilihat sudah miskin, tanahnya hilang terus dan masa depannya tidak ada. Generasi muda saat ini suka main game, jadi YouTuber yang bisa dapat uang, ngapain panas-panasan. Artinya teknologi harus ditingkatkan," katanya.

Sedangkan Direktur Utama (Dirut) PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang Tri Wahyudi Saleh mengatakan, Pusri memberikan kontribusi untuk Sumsel Mandiri Pangan, khususnya komoditi padi, jagung, dan sawit.

"Kita sudah menyalurkan pupuk subsidi sesuai dengan ketentuan dan peraturan pemerintah. Bahkan kita sudah mengimplementasikan Program MAKMUR sesui arahan Kementerian BUMN," kata Tri Wahyudi Saleh

Menurutnya, Pusri selalu bekerjasama dan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah serta stakeholder di Sumbagsel.

Untuk ketersediaan pupuk tidak ada kendala, Pupuk Indonesia mampu memproduksi 14 juta ton, sedangkan untuk ketersediaan anggaran pemerintah hanya 9 juta ton.

"Untuk Program MAKMUR targetnya di Sumbagsel 52 ribu hektare, sedangkan di Sumsel 18 ribu hektare. Artinya masih terbuka lebar peluangnya, terlebih diberikan pendamping intensif kepada petani," katanya

Sedangkan Dirut Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, Bank Mandiri turut berperan dalam mendukung ketahanan pangan Provinsi Sumsel melalui empat pilar. 

"Empat pilar ini sejalan dengan Program Sumsel Mandiri Pangan dan Program MAKMUR. Empat pilar tersebut yaitu pembiayaan, inklusi keuangan, jaringan dan CSR," katanya

Menurutnya, hampir Rp 10 triliun sudah di fokuskan untuk program unggulan di Sumsel sebagai upaya mendukung program MAKMUR dan Sumsel Mandiri Pangan. Seperti investasi, untuk perluasan lahan, alat-alat dan lain-lain. 

Lalu Dirut PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Frans Marganda Tambunan mengatakan, target program MAKMUR 2022 sebanyak 180 ribu hektare, dengan realisasi lahan sampai saat ini lebih dari 62 ribu hektare. 

"Hal ini dikarenakan komoditas tebu sebanyak 112 ribu hektare baru akan ditanam pada Juni ini dan estimasi panen Juni 2023. Provinsi Sumsel termasuk 10 besar nasional penghasil padi, beras, jagung dan tebuh," katanya

Sedangkan Dirut PTPN VII Ryanto Wisnuardhy mengatakan, PTPN beroperasi di Sumbangsel tepatnya di Lampung, Sumsel dan Bengkulu. 

"Dari 132 ribu hektare luasan lahan, baru 77 rb hektare yang digunakan dan terbanyak di Sumsel seperti sawit dan karet. Bahkan kami mempersiapkan bibit sebagai penakaran di Muara Enim dan Pali, kurang lebih 150 hektare," katanya

Menurutnya, kedepannya akan membangun repairing di Sumsel di Musi landas.

Lalu untuk ketahanan pangan juga ditanami kedelai di cinta manis.

Sementara itu Dirut Asuransi Jasindo Andy Samuel mengatakan, beberapa produk Jasindo seperti usaha tani padi, usaha ternak sapi, nelayan, perikanan dan pembudidaya ikan kecil serta barang milik negara.

"Tujuannya petani mendapatkan perlindungan bila terjadi risiko kegagalan panen, sehingga masih tetap bisa melanjutkan usahanya melalui klim asuransi," katanya.

Sedangkan Dirut PT PLN Darmawan Prasodjo yang diwakilkan Direktur Perencanaan Korporat PT PLN Evy Haryadi mengatakan, Sumsel lumbung energi, bahkan mensuplai ke daerah lain.
 
"Program kita untuk mendukung ketahanan pangan ada tiga yaitu pembangunan jaringan listrik pertanian, penggunaan peralatan pertanian elektrik seperti pompa air, traktor dan lain-lain. Lalu integrasi IOT dengan pertanian seperti smart farming, smart agloculture dan lain-lain," katanya.

Kemudian Dirut PT Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, Telkom siap memperluas jaringan dan Telkom membangun agree untuk ekosistem agrikultur Indonesia. 

"Agree adalah platfon digital enabler yang menghubungkan seluruh stakeholder ekosistem agrikultur di Indonesia, termasuk pertanian," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved