Berita Selebriti
Kondisi Nabila Ishma Terguncang, Keluarga Khawatir, Kekasih Emmeril Sampai Diberi Pengobatan Khusus
Saya dengar kebetulan adik gubernur kita kan psikolog jadi didampingi psikolog. Sampai akhirnya harus diberi pengobatan khusus agar bisa istirahat
Penulis: Monalia Aninda Aryani | Editor: Fadhila Rahma
lihat foto
SRIPOKU.COM - Terlihat tegar saat memposting kenangan bersama Emmeril Khan Mumtadz putra sulung Ridwan Kamil ternyata kondisi kejiwaan Nabila Ishma terguncang.
Semenjak Emmeril Khan Mumtadz dinyatakan hilang terseret arus sungai Aare di Bern, Swiss, sejak Kamis (26/5/2022).
Nama Nabila Ishma jadi sorotan hal ini karena ia adalah kekasih putra sulung Ridwan Kamil.
Semenjak Emmeril Khan Mumtadz atau Eril hilang, Nabila Ishma kerap memposting momen kebersamaannya dengan putra sulung Ridwan Kamil di Instagram pribadinya.
Sebelum Eril ditemukan Nabila Ishma sangat berharap agar putra sulung Ridwan Kamil tersebut dapat ditemukan.
Hal ini diketahui dari Yanti Sri Yulianti ketua umum KerLiP (Keluarga Peduli Pendidikan) Kab. Sukabumi.
Baca juga: Kita Bisa Ketemu Lagi Eril Ditemukan, Nabila Ishma Tepati Janji pada Putra Sulung Ridwan Kamil
Nabila Ishma yang berharap Eril ditemukan ternyata membuat ibu dan keluarganya khawatir.
"Hari pertama mendengar musibah yang dialami oleh almarhum Eril, saya mendapatkan kabar dari ibu Eka sari (ibu Nabila Ishma).
Mereka sedang di Gedung Pakuan dan meminta untuk di doakan karena Nabila terlihat sangat optimis Eril akan kembali.
Itu malah justru membuat ibu dan keluarganya jadi lebih khawatir," ujar Yanti Sri Yulianti dikutip dari kanal YouTube OFFICIAL NITNOT, Minggu (12/6/2022).
Kemudian Yanti Sri Yulianti mengatakan jika Nabila Ishma perlu untuk tidur nyenyak untuk normal kembali.
"Saya pikir Nabila memang perlu tidur cukup nyenyak untuk bisa kembali normal," lanjutnya.
Ketua umum KerLiP itu menjelaskan jika kondisi kejiwaan kekasih Eril tersebut terganggu hingga ia harus diberi pengobatan khusus.
"Saya dengar kebetulan adik gubernur kita kan psikolog jadi didampingi psikolog.
Sampai akhirnya harus diberi pengobatan khusus agar bisa istirahat cukup," ungkapnya.
