Berita Muratara
TAMBANG Emas Ilegal di Muratara Digerebek, Sungai Tiku Mulai Jernih
Air sungai Tiku yang berada di wilayah Kecamatan Karang Jaya ini biasanya keruh pekat akibat terimbas dari aktivitas penambangan emas tanpa izin (PET
SRIOKU.COM, MURATARA - Kondisi air sungai Tiku yang mengalir ke sungai Rupit hingga sungai Rawas di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) kini agak mendingan jernih.
Air sungai Tiku yang berada di wilayah Kecamatan Karang Jaya ini biasanya keruh pekat akibat terimbas dari aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI).
Kini agak mendingan pasca-penggerebekan yang dilakukan aparat gabungan dari Polres Muratara dan dibantu Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Sumsel, Jumat (10/6/2022) kemarin.
"Ini agak mendingan, syukur-syukur lebih jernih lagi, kalau dia jernih lagi batu di bawah (dasar sungai) itu kelihatan," kata Iwan, warga yang tinggal di bantaran sungai Tiku, Sabtu (11/6/2022).
Menurut warga lainnya, Murni mengungkapkan kondisi air sungai Tiku pasca-penggerebekan kemarin tidak sekeruh biasanya walaupun memang belum sepenuhnya jernih.
Namun masyarakat berterima kasih kepada aparat kepolisian yang telah memberi tindakan kepada para penambang emas ilegal yang membuat sungai menjadi keruh.
"Jadilah lumayan, mau nyuci pakaian tidak kotor, kalau keruh jangankan mau bersih malah pakaian nambah kotor, terus mau mandi di sungai tidak terasa lengket di badan," ujarnya.
Ia berharap air sungai Tiku bisa jernih kembali seperti beberapa tahun yang lalu sehingga nyaman dikonsumsi masyarakat.
Apalagi air sungai Tiku ini mengalir ke sungai Rupit hingga sungai Rawas yang melewati puluhan desa kelurahan dimana mayoritas masyarakat bergantung dengan air sungai.
"Semoga kedepannya makin jernih seperti dulu lagi, karena masyarakat memanfaatkan air inilah untuk keperluan sehari-hari, kalau sungainya keruh, bagaimana kita mau memanfaatkannya," kata dia.
Kapolres Muratara, AKBP Ferly Rosa Putra menegaskan bahwa kepolisian sangat serius ingin menuntaskan masalah tambang emas ilegal ini agar sungai kembali jernih.
Polisi menyadari bahwa terus didesak oleh masyarakat yang mengeluhkan keruhnya air sungai akibat dari aktivitas PETI.
"Harapan kita kepada pelaku (PETI), dengan penegakan hukum yang saat ini terus berlangsung berkesinambungan nantinya akan kelihatan dampaknya.
Tolong dijaga air sungai kita, karena ini merupakan sumber kehidupan masyarakat," katanya.