Pengantin di Palembang Ditinggal Kabur
PERSETUBUHAN, Terkuak Laporan Pengantin Wanita ke Polda Sumsel Usai Ditinggal Kabur Pengantin Pria
"Bukan terkait penipuan ataupun perbuatan tidak menyenangkan. Persetubuhan anak di bawah umur yang disangkakan dalam laporannya," ucap Erlangga.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Orangtua pengantin wanita DH (16) melaporkan pengantin pria ke Polda Sumsel, usai membatalkan pernikahan secara sepihak, Senin (23/5/2022).
Pelaporan ke polisi dilakukan karena keluarga tak sanggup menahan malu atas perbuatan AAH yang diduga sengaja tak hadir di acara pernikahan.
Padahal undangan sudah terlanjur disebar.
Kasubbid Penmas Humas Polda AKBP Erlangga mengatakan, pihaknya telah menerima laporan atas kejadian tersebut.
"Laporannya sudah diterima, baru tadi," ucap Erlangga, Senin (23/5/2022).
Sebelumnya, keluarga DH akan melaporkan AAH atas kasus penipuan atau perbuatan tidak menyenangkan.
Akan tetapi hal tersebut dibantah oleh Erlangga dengan menyebut laporan yang diterima pihaknya yakni terkait persetubuhan anak di bawah umur.
"Bukan terkait penipuan ataupun perbuatan tidak menyenangkan. Persetubuhan anak di bawah umur yang disangkakan dalam laporannya," ucap Erlangga.
Lanjutnya, pelaporan tersebut ditujukan kepada AAH yang dibuat oleh ibu dari DH.
"Dalam prosesnya ini kan berkembang tahap penyidikannya.
Ia menjelaskan, Kalau memang dirasa nanti memenuhi unsur turut serta, ya keluarga terlapor bisa juga nanti ikut dijerat.
"Tapi kembali lagi, itu tergantung dari proses penyidikan," ujarnya.

Duduk Sendirian di Pelaminan
Sebelumnya, viral di sosial media seorang mempelai pria di Palembang berinisial AAH (17) diduga sengaja tak hadir saat acara pernikahannya, Minggu (22/5/2022).
DH (16) mempelai perempuan hanya bisa pasrah saat terpaksa duduk sendiri di panggung pernikahan lantaran undangan acara terlanjur sudah disebar.
RS (35) ibu DH mengungkapkan rasa sakit hatinya atas perbuatan AAH.
"Bukan cuma sama dia (AAH), saya juga sakit hati sama orang tua dan keluarganya. Tidak ada satupun perwakilan keluarga dia yang datang," ujar RS saat ditemui Tribunsumsel.com di kediamannya
Sebenarnya, keluarga DH sudah tahu bahwa AAH tak akan datang ke acara pernikahan yang sudah direncanakan jauh-jauh hari tersebut.
Tepat disatu hari sebelum acara berlangsung atau tepatnya, Sabtu (21/5/2022) keluarga DH mendapat kabar bahwa AAH sudah kabur ke kawasan Bandung.
Informasi ini didapat dari teman AAH.
"Dia minggat ke Bandung bawa tas besar. Tapi lucu, ibunya tidak tahu kalau anaknya pergi bawa tas besar. Itu tidak masuk akal bagi kami. Masak dia tidak melihat lemari anaknya kosong," ujarnya.
"Kabar yang kami dengar, dia sudah pergi hari jumat. Temannya baru cerita semalam," lanjutnya.
Setelah dilakukan musyawarah keluarga, akhirnya disepakati acara tetap akan digelar esok hari.
Sebab 200 undangan sudah terlanjur disebar sehingga keluarga menilai acara tidak mungkin dibatalkan.
"Anak saya terpaksa naik ke atas panggung karena undangan sudah disebar. Acara tadi untuk menghormati tamu undangan. Semestinya hari ini akad plus resepsi," ujarnya.
Keluarga DH menduga tindakan nekat AAH lantaran dipicu kekesalan sebab tak terima sepeda motor kesayangannya digadai oleh orang tuanya untuk tambahan biaya pernikahan dengan DH.
Kekesalan itu lalu disampaikan AAH kepada DH melalui pesan Whatsapp.
"Sekitar seminggu lalu, dia ngechat DH. Dia bilang gara-gara kamu , motorku digadai orang tuaku untuk biaya nikah. Kamu pulangkan uang itu, saya tidak mau nikahi kamu. Artinya dia kesal, motornya digadai orang tuanya gara-gara untuk biaya nikah," ucapnya.
Tak cukup sampai disitu, setelah menyampaikan kekesalannya, AAH juga memblokir kontak DH.
Menurut RS, pernikahan DH memang kurang mendapat restu dari orang tua AAH, calon besannya.
Hal itu juga yang diduga menjadi alasan bagi orang tua AAH menolak membiayainya secara penuh pernikahan anaknya tersebut.
Meski orang tua AAH diketahui sama-sama berstatus ASN.
Sementara RS dan suaminya sendiri mengaku, tidak bisa menolak anaknya yang minta untuk dinikahkan lantaran mereka sudah suka sama suka.
"Mereka itu (orang tua AAH) katanya memang mau mantu sarjana, sedangkan anak saya bukan sarjana," ucapnya.
Atas tindakan AAH yang dirasa sudah sangat membuat malu, keluarga DH berencana membawa kasus ini ke jalur hukum.
"Tidak ada kata damai. Kami benar-benar sakit hati. Saya mau dia dan keluarganya dapat hukuman setimpal dengan rasa malu keluarga kami," tegasnya.