Berita Palembang
3 Kabupaten Kota di Sumsel Positif PMK, 4 Ekor Sapi Mati, 9 Ekor Sudah Dipotong
Tiga kabupaten kota di Sumsel sudah ditemukan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Tiga kabupaten kota di Sumsel sudah ditemukan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi.
"Lubuklinggau, Musi Rawas dan Ogan Komering Ilir (OKI) sudah ada positif PMK pada sapi," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel, Ruzuan usai Rapat Koordinasi Pengendalian dan Penanggulangan PMK di Ruang Rapat Bina Praja, Rabu (18/5/2022).
Lebih lanjut ia menjelaskan, berdasarkan data yang ada 10 kasus di Lubuklinggau, satu kasus di OKI, 4 kasus di Mura dan ditambah satu kasus di Ogan Ilir tapi yang di Ogan Ilir belum diperiksa. Jadi kalau ditotalkan ada 16 kasus.
"Dari 16 kasus tersebut, 9 sudah dipotong, empat mati dan tiganya masih dalam proses penyembuhan. Sebab memang masih berkembang besar untuk sembuh, sedangkan yang meninggal itu rata-rata usia di bawah 2 tahun," katanya
Untuk itu berbagai langkah dilakukan Pemprov Sumsel untuk pencegahan penyebaran PMK seperti penanganan persuasif yang dilakukan oleh Pemprov Sumsel melalui surat edaran dan instruksi kepada 17 Kabupaten/Kota.
Juga akan ada Satgas yang dibentuk untuk meminimalisir penyebaran wabah kian meluas di Sumsel.
Lalu di Sumsel ada 300 ribuan hewan. Nantinya akan ada vaksinasi massal, namun diprioritaskan untuk yang akan jadi hewan kurban. Sebab vaksinya masih terbatas dan import.
"Kita masih tunggu vaksinnya dari pusat, karena mereka masih prioritas di wilayah dengan status merah. Kita masih sedikit jadi, statusnya kuning. Status merah ada di beberapa daerah di Jawa, Kalimantan dan Aceh. Janji menteri dalam minggu ini selesai di mereka," kata Ruzuan.
Selain itu, antisipasi lain dengan pembatasan batas wilayah. Apalagi terhadap wilayah tetangga Sumsel yang sudah memiliki kasus.
Contohnya Bangka, tapi provinsi itu bukan penghasil, jadi tidak akan ada yang masuk dari sana.
"Nanti Lampung juga akan kita batasi, apalagi beberapa daerah di sama sudah ada yang kena. Langkah antisipasi itu dikakukan agar tak menularkan wabah di Sumsel," katanya
Ia menambahkan, pembatasan pengiriman yang dilakukan daerah lain harus melampirkan SKKH (surat keterangan kesehatan hewan) dan jika sudah masuk harus dikarantina.
Sementara itu Kepala Balai Veteriner Lampung drh. Hasan Abdullah Sanyata
menambahkan, untuk sampel yang di kirim ada delapan yaitu lima dari Lubuklinggau dan semuanya positif. Lalu OKI satu sampel dan positif serta Mura dua sampel satu positif.
"Sisanya tidak bisa diambil sampel karena ada yang mati dan dipotong sebelum diambil sampelnya. Sedangkan untuk OI belum diperiksa sampelnya," katanya
drh Hasan menjelaskan, bahwa ada empat Provinsi yang menjadi wilayah kerjanya yaitu Lampung, Sumsel, Bangka Belitung dan Bengkulu. Untuk positif PMK terbanyak yang diperkirakanya di Bangka Belitung.
"Untuk memperiksanya kami menggunakan PCR seperti untuk Covid-19, alatnya sama hanya primernya saja beda. Pengujiannya satu hari selesai," ungkapnya
Menurutnya, untuk PMK ini tingkat kesembuhan besar bisa dengan diberi, vitamin, antibiotik dan lain-lain. Kalau yang meninggal itu biasanya usia dibawa 6 bulan, kalau yang sudah besar tidak.
Sedangkan untuk vaksin, belum karena harus sama sub tipenya misal O ya harus O dan vaksinnya import. PMK ini tidak menular pada manusia, peluang memang masih tetapi ada hanya kecil. Jadi sapi yang PMK masih aman untuk dikonsumsi.