Berita Palembang
Peternak Hewan Ketar Ketir, Muncul Penyakit Mulut dan Kuku, Ada 8 Gejala PMK Sapi Harus Diwaspadai
Terkait penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak berkuku belah pemerintah melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera
Penulis: Merry Lestari | Editor: bodok
Laporan wartawan Sripoku.com Merry Lestari
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Peternak hewan di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mulai ketar ketir muncul penyakit mulut dan kuku (PMK), Sabtu (14/5/2022).
Walaupun demikian, para ternak tetap waspada dengan mengenali delapan gejala PMK hewan berkaki empat lainnya yang harus diwaspadai.
Dalam rangka memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat umum, jelas Kepala Dinas Pertahanan Pangan dan Peternakan Ruzuan Effendi, PMK sendiri merupakan penyakit virus yang menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kerbau, kambing, babi dan lain - lain.
Sebab itu, pemerintah telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) ke seluruh kabupaten dan kota untuk terus mengawasi pemasukan hewan dari luar daerah, pada Rabu 11 Mei 2022 lalu.
Demikian dibebebrkan Ruzuan, ada ciri-ciri hewan ternak yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku.
Adapun gejala PMK pada sapi sebagai berikut:
1. Demam tinggi hingga 39-41 derajat Celcius
2. Air liur berlebihan dan berbusa
3. Adanya vesicle/lepuh/erosi di sekitar mulut, lidah, gusi dan puting
4. Pincang dan luka pada kaki teracak
5. Tidak mau makan
6. Sulit berdiri (gemetar)
7. Nafas sesak
Untuk penanganan terhadap ternak yang diduga mengalami PMK untuk melakukan hal-hal berikut:
1. Karantina dan pembatasan lalu lintas untuk menghentikan penyebaran virus.
2. Dekontaminasi kandang, peralatan, kendaraan dan bahan-bahan lainnya yang memungkinkan menularkan penyakit.
3. Membentuk kekebalan pada hewan peka dengan vaksin.
Untuk saat ini, jelas Ruzuan PKM belum terdeteksi sampai ke wilayah Sumatera Selatan.
"InsyaAllah hingga saat ini belum ada, dan kita doakan semoga benar-benar tidak ada," ungkapnya.
Meski demikian, adanya penyakit hewan ini membuat para peternak sapi di Palembang menjadi resah dan gelisah.
Seperti yang diungkap salah satu peternak sapi di Sako, Kenten, Palembang, saat ditemui Wartawan Sripoku.com di lokasi peternakan Lembu Sako, ketika ditanya mengenai penyakit kulit dan mulut yang menyerang hewan ternak.
"Kalau ditanya gimana perasaannya jelas takut, semua peternak pasti takut," ungkap peternak tersebut.
Namun meski demikian ia pun berharap agar penyakit hewan tersebut tak sampai ke Sumatera Selatan khususnya ke Kota Palembang.
"Alhamdulillah sampai sekarang masih aman, dan jangan sampai lah ya masuk ke sini," pungkasnya.
Terpisah, dokter hewan asal Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan Dr Drh Jafrizal MM menjelaskan, salah satu bentuk penanganan yang dapat dilakukan terhadap hewan yang telah terinfeksi yaitu dengan cara pemusnahan dan karantina.
"Penanganan hewan yang sudah terinfeksi disarankan untuk stamping out, pemusnahan agar tidak menyebar ke yang lain. Daerah wabah di lock down total sehingga tidak keluar dari daerah tersebut," tandas Jafrizal kepada wartawan Sripoku.com. (CR41)