Sholat Subuh
Baca Surat Apa pada Rakaat Kedua Sholat Subuh? Berikut Ini Surat yang Sering Dibaca Nabi Saat Sholat
Surat yang wajib dibaca saat mengerjakan sholat ialah Al-Fatighah. Kemudian ada surat yang dianjurkan untuk dibaca seperti yang dilakukan Nabi.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM - Apakah ada bacaan surat tertentu dalam sholat yang dibaca oleh Rasulullah SAW saat sholat subuh?
Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad.
Sholat (KBBI salat) merupakan tiang agama, artinya jika sholat saja tidak dijaga maka bagaimana dengan amalan lainnya.
Yakni diibaratkan sholat sebagai tiang bangunan atau pilar dalam kehidupan beragam Islam.
Sehingga jika tiang atau penyangganya saja tidak didirikan dengan kokoh, maka akan roboh bangunannya.
Begitulah perumpamaan betapa pentingnya sholat dalam kehidupan.
Sholat merupakan kewajiban umat Islam.
Berkenaan dengan sholat ini pula termasuk dalam rukun Islam yang kedua setelah syahadat.
Lantaran ibadah yang wajib, maka perlunya mempelajari dan meluruskan tata cara sholat yang benar.
Salah satunya bacaan dalam sholat yang terdiri dari surah atau ayat Alquran.
Lantas, apakah ada bacaan ayat tertentu dalam sholat yang dibaca oleh Nabi?
Berikut ulasan selengkapnya disampaikan Ustaz Abdul Somad mellaui 30 Fatwa Seputar Ramadhan.
Baca juga: Baca Surat Apa Pada Rakaat Pertama Sholat Subuh Setelah Al Fatihah? Sebaiknya Rutinkan Surat Ini
Bacaan Ayat Dalam Sholat
Berdasarkan Fatwa Syekh ‘Athiyyah Shaqar, begini penjelasan mengenai bacaan ayat tertentu dalam sholat.
Pertanyaan:
Apakah Rasulullah Saw memilih surat atau ayat tertentu pada shalat lima waktu atau shalat sunnat?
Jawaban:
Dalam kitab al-Adzkar karya Imam an-Nawawi disebutkan bahwa sunnat dibaca setelah al-Fatihah pada shalat Shubuh dan Zhuhur adalah Thiwal al-Mufashshal artinya surat-surat terakhir dalam mushhaf.
Diawali dari surat Qaf atau al-Hujurat, berdasarkan khilaf yang ada, mencapai dua belas pendapat tentang penetapan surat-surat al-Mufashshal.
Surat-surat al-Mufashshal ini terdiri dari beberapa bagian, ada yang panjang hingga surat ‘Amma (an-Naba’), ada yang pertengahan hingga surat adh-Dhuha dan ada pula yang pendek hingga surat an-Nas.
Pada shalat ‘Ashar dan ‘Isya’ dibaca Ausath al-Mufashshal (bagian pertengahan).
Pada shalat Maghrib dibaca Qishar al-Mufashshal (bagian pendek).
Sunnah dibaca pada shalat Shubuh rakaat pertama pada hari Jum’ar surat Alif Lam Mim as-Sajadah, pada rakaat kedua surat al-Insan.
Pada rakaat pertama shalat Jum’at sunnah dibaca surat al-Jumu’ah dan rakaat kedua surat al-Munafiqun.
Atau pada rakaat pertama surat al-A’la dan rakaat kedua surat al-Ghasyiyah.
Sunnah dibaca pada shalat Shubuh rakaat pertama surat al-Baqarah ayat 136 dan rakaat kedua surat Al ‘Imran ayat 64.
Ada pada rakaat pertama surat al-Kafirun dan rakaat kedua surat al-Ikhlas, keduanya shahih.
Dalam Shahih Muslim disebutkan bahwa Rasulullah Saw melakukan itu.
Dalam shalat sunnat Maghrib, dua rakaat setelah Thawaf dan shalat Istikharah Rasulullah Saw membaca surat al-Kafirun pada rakaat pertama dan al-Ikhlas pada rakaat kedua.
Pada shalat Witir, Rasulullah Saw membaca surat al-A’la pada rakaat pertama, surat al-Kafirun pada rakaat kedua, surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas pada rakaat ketiga.
Imam Nawawi berkata, “Semua yang kami sebutkan ini berdasarkan hadits-hadits yang shahih dan selainnya adalah hadits-hadits masyhur”.
Perlu diketahui bahwa pahala sunnat membaca ayat al-Qur’an diperoleh dengan membaca ayat-ayat yang difahami atau sebagian ayat dari suatu surat, atau membaca satu surat atau membaca sebagian surat.
Surat yang pendek lebih afdhal daripada beberapa ayat yang dibaca dari surat yang panjang.
Sunnah membaca surat menurut urutan mush-haf, jika tidak sesuai menurut urutan mushhaf maka hukumnya boleh, akan tetapi makruh.
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani berkata, “Saya tidak menemukan dalil yang menyatakan demikian”.
Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News