Inul Daratista Ikut-ikutan Denny Siregar Nyindir Demo Mahasiswa : Ngak Masuk Diakal

Salah satunya yang mencuri perhatian adalah unggahan Instagram Denny Siregar.

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: Yandi Triansyah
TribunNewsmaker.com/ Courtessy: Metro TV
Denny Siregar. 

SRIPOKU.COM - Pedangdut Inul Darasista ikut berkomentar di akun Denny Siregar yang menyindir mahasiswi saat demo. 

Denny Siregar ataupun Eko Kuntadhi menyalahkan gerakan mahasiwa menolak amandemen UUD 1945 untuk masa jabatan ketiga Presiden RI.

Ini tampak unggahan dan cuitan Denny Siregar dan Eko Kuntadhi di Instagram dan Twitter, sejak Senin (4/11/2022).

Salah satunya yang mencuri perhatian adalah unggahan Instagram Denny Siregar.

"Demo mahasiswi menuntut harga rokok diturunkan," tulisnya melalui Instagram @dennysirregar.

Tak ayal, unggahan itu ditanggapi warganet lain, tak terkecuali pedangdut Inul Daratista dengan nada sinis.

"lhaaa si neng ngreki (si enang sedang apa) ( merokok ? mekokok ? ) hiks demo itu bumbu dapur sik masuk akal rek rek… wedok2 (perempuan-perempuan) demo rokok kan itu biasa cowok ???," tulis Inul Daratista melalui @inul.d.

Ternyata dia menampilkan sosok mahasiswi yang sempat viral sewaktu demonstrasi menentang Omnibus Law, Oktober 2019 silam.

Sosok yang dijadikan unggahan Denny Siregar adalah mahasiswa asal Makassar, Sulawesi Selatan bernama Nabila Syadza yang sempat viral karena orasi 'Pancasalah'.

Namun dia justru menyindir gerakan mahasiswa dengan menyebut mereka menuntut penurunan harga rokok.

Semua gara-gara potret Nabila yang tengah memegang sebatang rokok yang menyala saat berorasi ketika itu.

Unggahan Denny Siregar menyindir gerakan mahasiswa dengan foto yang viral pada demo Omnibus Law 2019
Unggahan Denny Siregar menyindir gerakan mahasiswa dengan foto yang viral pada demo Omnibus Law 2019 (Instagram/dennysirregar)

Ade Armando Jadi 'Mangsa' Pendemo, Denny Siregar dan Eko Kuntadhi Bereaksi : Ngak Punya Otak

Sebelumnya, mereka bereaksi atas pengeroyokan Ade Armando yang viral di Twitter, Senin petang. 

Eko Kuntadhi dan Denny Siregar masih menuding sejumlah pihak yang tidak suka dengan pandangan politiknya sambil minta polisi mengusut pemukulan sahabatnya itu.

Bahkan mereka masih saja sebut kata Kadrun sebagai pelaku penghajaran pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (FISIP-UI) itu. 

"Ade Armando datang untuk memberikan dukungan mahasiswa tolak Jokowi 3 periode. Gua juga dr awal menolak.

Tapi krn kesusupan kadrun, akhirnya di provokasi. Sudah dipantau yang keroyok bukan mahasiswa, tapi kadrun yg teriak2, "Halal darahnya.."," tulis Denny Siregar melalui @Dennysiregar7, Senin (11/4/2022) petang.

Menurut Denny Siregar, kejadian mirip penggeroyokan pendukung Persija di Bandung, Jawa Barat beberapa tahun lalu.

"Ini mirip pengeroyokan supporter Persija Haringga Sirla yang mati dikeroyok dulu.

Para pengeroyok malah kumandangkan nama Tuhan untuk melampiaskan kebenciannya pada seseorang. Dan ini di bulan Ramadhan. Apakah mrk puasa ? Tidak. Kadrun itu cuma mengaku beriman," lanjutnya pada cuitan berikutnya.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Denny Siregar pun menunjukkan beberapa orang diduga pelaku penggeroyokan Ade Armando.

"Dari video awal ini terlihat kalau kadrun berpeci mulai provokasi dgn memukuli Ade Armando. Beberapa mahasiswa berusaha melindungi, tapi kadrun semakin beringas.

Video ini buat @DivHumas_Polri spy bisa dideteksi wajah2 yg di bulan puasa ini malah kemasukan setan," harapnya pada cuitan terbaru.

Sementara hampir bersamaan, Eko Kuntadhi ikut berkomentar terhadap apa yang menimpa Ade Armando.

Sama seperti Denny Siregar dan Ade Armando, Eko Kuntadhi juga menolak gagasan amandemen masa jabatan ketiga bagi Presiden.

"Setahu saya bang Ade Armando adalah orang yang paling keras menolak ide perpanjangan atau 3 periode. Suaranya disampaikan dengan tegas.

Saya dan @Dennysiregar7 juga berpandangan sama. Menolak keras ide tersebut.

Makanya mungkin bang Ade santai saja ketika meliput demonstran," katanya melalui @_ekokuntadhi.

Dia pun menyebut orang-orang yang mengeroyok Ade Armando memang sengaja merusuh dengan menghajar sang sahabat.

"Tapi bang Ade lupa. Di lapangan bukan orang yang punya otak yang ngumpul. Mereka cuma punya kebencian dan keberngasan.

Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Mareka menganiaya Ade Armando dengan bengis. Bermaksud mempermalukannya.

Sebab mrka bukan demo utk aspirasi. Mereka mau mencari kerusuhan," sambung Eko Kuntadhi.

Tak ketinggalan, pengamat politik Yunarto Wijaya juga berkomentar, tetapi dengan nada sinis.

Dia menyebut gerakan demonstrasi yang berlandasan moral itu sudah kehilangan legitimasinya gara-gara pengeroyokan Ade Armando.

"Kelakuan ngeroyok orang, terus masih mau klaim ini demo berbasis gerakan moral???" kata Yunarto Wijaya melalui akun Twitter-nya.

Kronologi kejadian

Adapun mengutip dari Tribunnews.com, pegiat Media Sosial sekaligus akademisi Universitas Indonesia  (UI) Ade Armando menjadi korban luka-luka dalam kericuhan pengunjuk rasa  di Gedung DPR RI, Senin (11/4/2022).

Dalam sebuah video yang diterima, Ade mengalami kejadian mengenaskan.

Wajahnya dipenuhi darah dan dia tampak tidak mengenakan celana.

Ade kini tengah dirawat di dalam gedung DPR RI dengan penjagaan ketat dari kepolisian.

Belum diketahui secara persis penyebab pengeroyokan Ade Armando.

Namun berdasarkan potongan-potongan video yang beredar, dapat terlihat kronologi pengeroyokan Ade Armando.

ilustrasi
Update 11 April 2022. (https://covid19.go.id/)

Ade Armando sebelumnya mengaku hadir untuk mendukung aksi yang akan dilakukan rekan-rekan mahasiswa di gedung DPR RI.

Tampak Ade datang dengan menggunakan kaus berwarna hitam.

Ia mengaku akan mendukung aksi mahasiswa jika yang dituntut penolakan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi 3 periode.

"Saya tidak ikut demo. Tetapi saya mantau dan saya ingin menyatakan mendukung,” kata Ade di lokasi.

Di tengah obrolan tersebut, Ade Armando didatangi sekelompok orang, di antaranya adalah ibu-ibu.

Ibu-ibu tersebut lalu meneriaki Ade Armando sebagai "munafik, buzzer, dan lain-lain".

Ade Armando yang tidak terima dengan tudingan-tudingan tersebut mempertanyakan alasan "serangan" itu.

Situasi memanas, Ade Armando mulai dikerubuti sejumlah orang.

Beberapa orang di sekitar mencoba menyelamatkan Ade Armando dan menjauh dari kerumunan tersebut.

Namun di tengah jalan, massa yang tidak diketahui dari mana tersebut mulai memukuli Ade Armando.

Akibat aksi kekerasan itu, tampak Ade Armando babak belur.

Celananya bahkan hilang.

Beruntung aparat kepolisian yang ada di dekat lokasi langsung bergerak mengevakuasi Ade Armando.

Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Logo instagram.com/sriwijayapost/
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved