AKHIR April, Bonus Atlet Sumsel Peraih Medali PON & Peparnas Papua Cair, Inilah Rincian Besarannya
Bonus atlet Sumsel peraih medali pada PON XX dan Pekan Paralympic Games Nasional (Peparnas) XVI 2021 Papua cair tanggal 22 April 2022
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Ketum KONI Sumsel, H Hendri Zainuddin SAg SH MSi bersama Ryan Yohwari Ketua NPCI Sumsel dan Plt Kadispora Sumsel H Rudi Irawan SSos MSi akhirnya mengumumkan tanggal 22 April 2022 akan dibagikan bonus atlet Sumsel peraih medali pada PON XX dan Pekan Paralympic Games Nasional (Peparnas) XVI 2021 Papua yang kemungkinan di Bina Praja Pemprov Sumsel atau Griya Agung.
"Tadi kita sudah ketemu dan sudah memfinalkan InsyaAllah kita akan bagi bonus tanggal 22 April 2022 di Bina Praja Pemprov Sumsel atau Griya Agung," ungkap H Hendri Zainuddin SAg SH MSi usai bertemu dengan Ryan Yohwari Ketua NPCI Sumsel dan Plt Kadispora Sumsel H Rudi Irawan SSos MSi, di Numa Cafe Jl Jenderal. Sudirman Depan TMP Ksetra Satria Siguntang Palembang, Kamis (31/3/2022).
Pria yang akrab disapa HZ Ini menjelaskan kronologis keterlambatan proses pencairan pasca PON XX Oktober 2021 di Papua karena Dispora pada tahun 2021 menganggarkan biaya sekitar Rp 9,2 miliar untuk bonus atlet Sumsel peraih medali pada PON XX dan Pekan Paralympic Games Nasional (Peparnas) XVI 2021 Papua.
"Dalam perjalanannya prestasi olahraga Sumsel meningkat pesat. PON kita rangking 16 dengan perolehan 8 medali emas, 4 perak, dan 17 perunggu, yang tadinya PON XIX di Jabar kita peringkat 21," kata HZ yang juga Presiden Sriwijaya FC.
Begitu juga dengan NPCI pada Peparnas mendapatkan peringkat 10 besar.
Dengan melesatnya prestasi ini dan dibarengi bonus yang sangat signifikan untuk atlet peraih emas Rp 300 juta dan lain-lain.
"Akhirnya dana itu kurang. Dana ini tentu dicarikan solusi dan Alhamdulillah solusinya sudah dapat. Anggaran KONI, NPCI dikurang-kurangi untuk kepentingan bonus PON dan NPCI. Setelah itu kan kita harus ada mekanisme persetujuan BPKAD maupun dari Gubernur Sumsel, dan itu berproses," jelas Hendri yang juga menjabat Wakil Rektor III Universitas Bina Darma.
Hendri mengatakan Insya Allah bulan Ramadhan ini para atlet bisa berlebaran dengan bonus yang akan terealisasi ini.
"Jadi lebaran nanti lebih tersenyum sangat lebar," kata kembarannya Pengasuh Ponpes Aulia Cendekia, KH Hendra Zainuddin MPdi.
Hendri memaklumi apa yang dirasakan para atlet sang pejuang olahraga yang telah mengharumkan nama Sumsel sejak Oktober 2021 mempersembahkan yang terbaik buat daerahnya.
"Tapi kan tentu anggaran di negara ini ada mekanismenya, untuk 2021 baru diketok palu Rp 9,2 miliar. Terus bulan Januari, Februari 2022 disahkan oleh Mendagri, tentu sekarang sudah mendekati hasil final," kata pengusaha asal Payaraman, Ogan Ilir.
Hendri mengaku selalu melayani, merespon pertanyaan atlet, pelatih yang WA, DM sehingga gundah gulana atlet pelatih itu bisa terobati. Walaupun jawaban itu juga kadang-kadang bikin dia marah juga.
"Jadi serba salah jawab salah, tidak dijawab lebih salah lagi tapi kita apapun bentuknya itu anak-anak kita."
"Dia ada kebutuhan, cita-cita keinginan yang segera direalisasikannya sehingga sangat berharap dengan bonus ini."
"Tentu atlet kesabaran kalian akan sampaintiba pada tanggal 22 April akan dibagikab bonus itu," terang HZ.
Menurutnya para atlet dan pelatih Sumsel telah memahami dengan meraih medali emas yang selama ini tidak mendapatkan uang pembinaan dari Provinsi, maka sekarang sudah dapat.
"Kalau peraih medali emas itu lebih kurang uang pembinaannya setiap atlet per bulannya sebesar Rp 7,5 juta, pelatihnya juga begitu, terus yang peraih perak dapat sekitar Rp 4 jutaan, peraih perunggu sekitar Rp 3 jutaan," ujar Hendri.
Mantan anggota DPD RI ini menyebut patut berbangga di Sumsel apresiasi yang diberikan kepada atletnya cukup besar dibandingkan dengan provinsi tetangga lainnya.
"Cuma jangan dibandingkan dengan Jawa Provinsi tetangga kita cuma Rp 200 juta, Rp 100 juta."
"Kita berani Rp 300 juta ya mudah-mudahan atlet sudah paham lah itu dan tetap akan membela Sumsel," pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Sumsel, H Rudi Irawan SSos MSi, ada proses anggaran untuk pencairan bonus atlet peraih medali PON XX ini.
"Awalnya pencairan akan dilakukan dalam dua tahap namun setelah melalui evaluasi, kita bisa melakukan pergeseran anggaran di APBD 2022 ini, sehingga bonus tersebut bisa dibagikan sekaligus."
"Nilai bonus medali emas sesuai instruksi Gubernur Sumsel yakni Rp300 juta dari yang dianggarkan sebelumnya Rp100 juta," kata Rudi.
Rudi yang merupakan Ketua IKA Fisip Unsri mengajak untuk menunggu penyelesaian proses sesuai mekanisme anggaran.
"Jadi Dispora proses normatif administrasinya, KONI dan NPCI proses teknisnya. Anggaran siap tapi butuh waktu untuk memprosesnya."
"Anggaran yang dikucurkan untuk bonus Rp15.850.000.000," jelas adik kandung mantan Bupati Musirawas, Hendra Gunawan.
Ketua NPCI Sumsel, Ryan Yohwari merasa bersyukur atas titik terang pencairan bonus Peparprov. Ryan juga mengapresiasi Pemprov yang tidak membedakan atlet disabilitas dengan atlet normal.
Setelah berkomunikasi langsung dengan Kepala Dispora, Ryan memaklumi bahwa untuk mencairkan dana itu butuh proses yang tidak sebentar.
“Kami bersyukur lagi bahwa wacana bonus atlet Peparnas hanya dibayarkan 47 persen tapi Dispora menyampaikan bahwa bonus dibayar full disamakan dengan atlet normal," kata Ryan.
Baca berita lain Sripoku.com di Google News
