Minta Menag Yaqut Cholil Hapus 300 Ayat di Alquran, Saifuddin Ibrahim Kini Tersangka Penistaan Agama
Beberapa hari yang lalu, heboh di media sosial seseorang meminta Menteri Agama menghapus 300 ayat di Al Quran. Hal tersebut dikatan via YouTube.
SRIPOKU.COM - Beberapa hari yang lalu, heboh di media sosial seseorang meminta Menteri Agama menghapus 300 ayat di Alquran.
Lewat media YouTube, pria yang diketahui bernama Saifuddin Ibrahim itu mengarahkan permintaannya langsung kepada Menteri Agama saat ini, Yaqut Cholil.
Kabar terbaru, Saifuddin resmi ditetapkan jadi tersangka oleh Bareskrim Polri.
Perbuatan Saifuddin sebelumnya sudah dilaporkan bernomor LP/B/0133/III/2022/SPKT Bareskrim Polri tanggal 18 Maret 2022.
Isi laporan terkait dugaan penistaan agama dan ujaran kebencian terkait SARA.
"Saat ini yang bersangkutan sudah tetapkan sebagai tersangka," kata Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Rabu (30/3/2022).
Menurut Dedi, Saifuddin telah ditetapkan tersangka sejak dua hari lalu.
Kendati demikian, ia masih belum memberikan informasi lanjutan soal penetapan Saifuddin sebagai tersangka.
Ia mengatakan, informasi lanjutan akan disampaikan menyusul.
"Sejak 2 hari yang lalu," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Bareskrim Polri menduga Saifuddin Ibrahim, pria yang meminta Menteri Agama (Menag) agar 300 ayat di Al Quran dihapus, sedang berada di Amerika Serikat.
Dedi sebelumnya mengatakan, pihaknya sudah meminta keterangan kepada sejumlah ahli, yakni ahli bahasa, pendapat ahli sosiologi hukum, pendapat ahli agama Islam dan pendapat ahli pidana.
"Dari hasil penyelidikan diperoleh informasi bahwa saudara Saifuddin Ibrahim saat ini berada di luar negeri (Amerika Serikat)," kata Dedi Prasetyo kepada wartawan pada 18 Marat 2022.
Polisi juga akan melakukan koordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Ditjen Imigrasi Kemenkumham) terkait dugaan keberadaan SI di Amerika Serikat.
Selain itu, Bareskrim juga akan melakukan koordinasi dengan Federal Bureau of Investigation (FBI).