Mana yang Benar Ramadan atau Ramadhan, Ternyata Ini Penulisan Tepat Sesuai Kaidah Bahasa Indonesia

Ada beberapa hal yang kerap menjadi pertanyaan banyak orang terkait bulan ramadhan, termasuk pula penulisan bulan ramadan atau ramadhan itu sendiri.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Yandi Triansyah
Sripoku.com/Tria Agustina
Penulisan Ramadan 

SRIPOKU.COM - Manakah penulisan yang tepat Ramadan atau Ramadhan? Berikut ini penulisan yang benar.

Tinggal menghitung hari, umat muslim akan menyambut bulan yang sangat mulia yakni Ramadan.

Ada beberapa hal yang kerap menjadi pertanyaan banyak orang terkait bulan ramadhan.

Termasuk penulisan bulan ramadan itu sendiri antara ramadan atau ramadhan?

Bahkan kalimat ini seringkali ditulis dengan ramadhon, romadon hingga romadhon.

Di antara penulisan tersebut memang tidak asing lantaran mengikuti ejaan yang umumnya diucapkan terutama di tanah air.

Lantas, manakah penulisan yang tepat antra ramadan dan ramadhan? Berikut ini ulasan selengkapnya.

Kata Ramadan berasal dari akar kata bahasa Arab ramiḍa atau ar-ramaḍ, yang berarti panas yang menghanguskan atau kekeringan.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisan yang tepat adalah Ramadan.

Baca juga: Mana yang Benar, Waalaikumsalam atau Waalaikumussalam, Begini Penjelasannya, Ini yang Lebih Baik

Lantas mengapa penulisan yang tepat itu ialah Ramadan bukan Ramadhan?

KBBI menetapkan Ramadan sebagai bentuk baku, sebab mengacu ke aturan penyerapan kosakata asing. Sehingga, wajib bagi setiap kosakata bahasa asing yang akan diserap untuk mengikuti kaidah bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia tidak mengenal rangkap konsonan berupa /dh/. Namun, sebetulnya aturan ini tidak hanya berlaku untuk bahasa Arab saja, melainkan juga semuanya termasuk yang berasal dari bahasa daerah di Indonesia sekalipun.

Walau demikian, sebetulnya penyerapan bahasa asing bisa saja dilakukan dengan mutlak persis apabila huruf-huruf serta pengucapan katanya sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Berbagai bunyi vokal /o/ dalam bahasa Arab diserap dan ditulis menjadi huruf /a/.

Sebagai contoh kata salat dari sholat, zalim dari zholim, dan fitrah dari fitroh.

Tujuan dari perubahan ini tak lain agar bisa disesuaikan dan tidak terjadi kesimpangsiuran ejaan bahasa Indonesia.

Apalagi di Indonesia banyak sekali kata serapan yang diambil, maka untuk menyelaraskan tata bahasa bakunya ditentukan berdasarkan ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.

Itulah penulisan yang benar dari kata ramadan atau ramadhan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang tepat.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved