Tips agar Pasangan Bisa Saling Mendukung dalam Pilihan Karier Masing-masing, Tak Sekadar Setuju

Pacar yang baik tak hanya memberikan limpahan kasih sayang. Dia akan mendukung pilihan dan karier orang yang dicintainya selama tak merugikan siapapun

Penulis: Jati Purwanti | Editor: adi kurniawan
Dokumentasi Pribadi
Tri Jumartini 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG — Pacar yang baik tak hanya memberikan limpahan kasih sayang. Dia akan mendukung pilihan dan karier orang yang dicintainya.

Selama tak merugikan diri sendiri dan orang lain, pilihan pekerjaan sang kekasih tak seharusnya menjadi perdebatan.

Hal inilah yang diyakini oleh Tri Jumartini, freelanceer di Palembang. Dia dan kekasihnya berkomitmen untuk saling mendukung karier masing-masing.

"Kami berdua tidak pernah saling menghalangi impian dan kesukaan kami masing-masing," ujar dara yang biasa dipanggil Tinik, Jumat (25/3/2022).

Sejak awal memutuskan untuk menjalin hubungan asmara, Tri dan pasangannya sejak awal sudah menyepakati untuk menghargai pilihan pekerjaan.

Rasa percaya dan komunikasi yang baik merupakan kunci dalam menjaga hubungan menjadi awet.

"Kasih pengertian apa saja kesibukan kita. Selagi karier itu tidak negatif dan menuju ke arah positif pasti pasangan ngedukung," jelas dia.

Bentuk dukungan untuk pasangan pun bisa dilakukan dengan mengerti keadaan terkini. Contohnya, saat salah satu merasa lelah fisik, tidak membebani dengan banyak tuntutan.

Begitu pula saat salah satu di antara mereka dilanda kesibukan pekerjaan atau muncul tanda-tanda gila kerja atau workaholic.

"Kalau misalnya aku capek dia kasih waktu untuk aku istirahat karena aku juga kadang ambil job make up. Aku juga bantu usaha yang dirintisnya. Saling menguatkan lah," kata Tri.

Melansir Kompas.com, berikut ini tips menjaga keharmonisan hubungan dengan pasangan yang workaholic

Pasangan yang workaholic bisa sangat menyebalkan dan memicu perasaan tidak puas pada hubungan yang kita jalani. Namun, bukan berarti kita harus mengakhir hubungan tersebut karena merasa tidak diprioritaskan.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mempertahankan hubungan dengan pasangan workaholic antara lain:

Utamakan quality time dibanding quantity

Cobalah mengatur waktu bersama yang lebih berkualitas, dibandingkan berorientasi pada lamanya pertemuan. Fokusnya adalah energi yang disalurkan pada interaksi tersebut, bukan waktunya.

Cari waktu terbaik dengan aktivitas yang tepat agar kita bisa benar-benar terkoneksi dengan pasangan.

Menyadari manfaat memiliki pasangan workaholic

Pasangan workaholic yang sangat fokus pada karier dan pekerjaannya bisa memberikan manfaat tersendiri.

"Kehidupan kerja dan kehidupan pribadi Anda adalah timbal balik, bukan dua bidang yang bersaing dalam hidup Anda," kata Naz Beheshti, mantan pelatih kesehatan eksekutif dan konsultan Steve Jobs.

Menurutnya, kegembiraan dan kepuasan atas pekerjaan bisa mengalir ke hubungan dan menghasilkan hal yang positif. Jadi daripada membatasi, biarkan pasangan melakukan hal yang paling disukainya dan rasakan manfaatnya.

Jauhkan ponsel selama setidaknya beberapa jam

Minta pasangan workaholic kita untuk menyimpan gawainya selama beberapa waktu ketika bersama.

"Berkomitmen untuk menghabiskan beberapa menit, jam atau hari bersama tanpa gangguan ponsel," kata Elisabeth LaMotte, terapis dan pendiri Pusat Konseling dan Psikoterapi di Washinton DC, AS.

Cara ini bisa menjadi solusi konkret dan realistis untuk benar-benar fokus pada interaksi dengan pasangan.

Ubah cara kita menyampaikan keluhan pada pasangan

Cobalah mengubah pola komunikasi kita ketika menyampaikan keluhan kepada pasangan soal kecenderungan gila kerja yang dimilikinya.

Tujuannya untuk menjalin komunikasi yang terbuka, bukan hanya sekedar kritik dan menyalahkan pasangan saja. Minta pasangan mengungkapkan pendapat dan masukannya untuk kondisi hubungan yang dijalani bersama ini.

Atur aktivitas bersama pasangan

Alih-alih meminta pasangan untuk mengurangi pekerjaannya, yang mungkin disalahartikan sebagai sikap tidak mendukung, lebih baik kita merencanakan lebih banyak quality time.

Jadikan ini sebagai komitmen untuk mewujudkan work life balance bagi kita maupun pasangan. Jangan lupa masukkan jadwal tersebut pada kalender agendanya agar tidak terlupakan.

“Pendekatan ini lebih berorientasi pada solusi, efektif, dan menyenangkan daripada melakukan percakapan serius yang dapat berjalan tidak terarah," kata Behesti.

Bawa energi workaholic dalam hubungan

Minta pasangan menyalurkan energi dan perhatian workaholic yang dimilikinya pada hubungan. Paparkan masalah yang dihadapi beserta berbagai opsi solusinya seperti ketika rapat di kantor.

Berikan evaluasi atas hubungan selama ini dan tetapkan target yang ingin dicapai bersama pasangan. Pada akhirnya, menyesuaikan kehidupan dan jadwal pribadi akan menguntungkan pasangan dan produktivitas kita di tempat kerja.

“Ketika klien saya menghormati impian keseimbangan kehidupan kerja mereka sendiri, mereka lebih bahagia, karyawan mereka lebih bahagia, dan perusahaan mereka menjadi lebih baik,” kata Katharine Agostino, seorang coach di Silicon Valley.

Baca berita lain Sripoku.com dengan mengklik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved