Berita Viral
Dikira Adem Ayem, Menteri PUPR Nyatanya Sering Bertengkar dengan Istri, Cuma karena Benda Ini
Setiap kali terjun ke lapangan atau blusukan kerja, Pak Bas sapaan akrab Menteri PUPR ini memiliki gaya yang tak biasa.
Penulis: Rahmaliyah | Editor: pairat
SRIPOKU.COM -- Sosok Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menjadi salah satu Menteri kesayangan di era Presiden Joko Widodo.
Seiring dengan visi dan misi Presiden Jokowi dalam pemerataan pembangunan, Menteri PUPR selalu hadir disetiap kesempatan peresmian bendungan, jembatan, jalan dan infrastruktur lainnya.
Setiap kali terjun ke lapangan atau blusukan kerja, Pak Bas sapaan akrab Menteri PUPR ini memiliki gaya yang tak biasa.
Bukan hanya soal hobinya yang kerap motret dengan kamera kesayangannya, namun juga sering menggunakan topi PUPR yang menjadi kesayangan Basuki Hadimuljono.
Topi iconic, topi legendaris yang sudah lima tahun selalu digunakannya saat menemani Presiden kunjungan ataupun memantau proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Topi berlambang PUPR itu sebenarnya tampak seperti topi pada umumnya, namun karena sudah merasa nyaman Pak Bas lebih memilih menggunakan topi yang warnanya pun sudah pudar.
Ia malah menolak bila harus menggunakan topi selain topi iconic tersebut.
Bahkan Pak Basuki mengaku jika dirinya sering bertengkar dengan istrinya perihal masalah topi.
"Topi iconic ini sangat berharga buat saya, tapi dengan topi ini saya juga sering bertengkar dengan istri saya. Pernah sekali mau berangkat ke lapangan, saya nyari topi diumpetke. Karena sudah sangat blair, istri saya bilang bapak ngapain mau pake itu, dikira nanti istrinya gak ngurusin," katanya.
Menteri PUPR pun berencana akan melelang topi tersebut bila dirinya sudah masuk masa pensiun.
Topi iconic ini juga sering terlihat saat Menteri PUPR tengah memainkan drumnya. Namun dengan cara topi yang dibalik.
"Ya biar kelihatan aja," ujarnya dikutip dari Kanal Youtube Sekretariat Kabinet RI.
Sisi menarik lainnya, meski menjadi pejabat penting di Indonesia ternyata Menteri PUPR masih setia menggunakan handphone jadul bermerek Nokia.
"Kalau pakai ini fokusnya hanya SMS atau telepon, kalau WA ada di ajudan saya," katanya.
Profil Basuki Hadimuljono
Dr (HC). Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.D. (lahir 5 November 1954)[1] adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin sejak 23 Oktober 2019.
Dan sebelumnya ia juga menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla periode 2014–2019.
Basuki lahir di Surakarta, ayahnya adalah anggota TNI Angkatan Darat. Setelah memperoleh gelar sarjana dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1979, ia pindah ke Kementerian Pekerjaan Umum dan memulai kariernya di sana. Kemudian, ia memperoleh gelar master dan doktor dari Universitas Negeri Colorado.
Ia naik pangkat dan menjabat sebagai Inspektur Jenderal dan Direktur Jenderal di sana, sampai ia menerima penunjukan dari Joko Widodo untuk menjabat sebagai menteri setelah lebih dari 30 tahun sebagai pegawai negeri pada tahun 2014.
Karena program infrastruktur Jokowi, Kementerian Basuki menerima porsi anggaran yang signifikan selama masa jabatannya, sebesar Rp 107,3 triliun untuk tahun fiskal 2018.
Proyek-proyek dibawah masa jabatannya termasuk pembangunan massal perumahan umum, infrastruktur jalan dan waduk air. Kementrian Basuki juga memprakarsai Proyek Bendungan Bener, yang justru menjadi pro-kontra di daerah Wadas hingga saat ini.
Basuki lahir di Surakarta pada 5 November 1954, sebagai putra keempat dari seorang prajurit TNI Angkatan Darat dengan tujuh bersaudara.
Sebagai seorang anak, ia akan sering pindah karena pekerjaan ayahnya. Ia menyelesaikan sekolah dasar di Palembang, sekolah menengah pertama di Papua, dan sekolah menengah atas di Surabaya.
(*)