Apa yang Dilakukan Presiden Soekarno di Palembang? Keturunan Pemilik Rumah Singgah Kuak Segalanya
Sampai detik ini, rumah singgah Soekarno di Palembang masih berdiri tak tergerus pergantian zaman. Rumah tersebut dijaga keturunananya dengan baik.
Penulis: Adjie Satrio | Editor: Refly Permana
Penulis: Aji
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Presiden Soekarno sudah mendatangi sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk saat dirinya belum jadi presiden.
Salah satunya Palembang, dimana presiden pertama Indonesia ini memiliki rumah singgah di Kota Pempek.
Sampai detik ini, rumah singgah Soekarno di Palembang masih berdiri tak tergerus pergantian zaman.
Saat ini, rumah singgah Soekarno di Palembang dijaga oleh para keturunan pertamanya.
Salah satunya adalah Abdul Rahman, sakah satu cucu pemilik rumah.
Menurut Abudl Rahman, rumah singgah Soekarno di Palembang dibangun oleh H Anang pada 1937 dan mulai ditunggu setahun kemudian, tepatnya pada 1938.
Pemilik rumah sendiri diketahui bernama H Anang yang dikenal sebagai salah satu pejuang di Palembang .
"Kakek kami (H Anang), dikenal sebagai pengusaha dan berteman baik dengan AK Gani.
Menurut cerita ibu kami (Hj Amnah), kakek kami berjuang sebagi pemasok senjata bagi pejuang Palembang.
Makanya bisa akrab dengan AK Gani dan pejuang lainnya. Tapi beliau (H Anang) tidak mau diekspos," ujar Abdulrahman, Selasa(15/3/2022).
Menuju Rumah Singgah Soekarno, yang sudah ditetapkan Pemerintah Kota Palembang sebagai benda cagar budaya, sangatlah mudah.
Terlebih dengan adanya Jembatan Musi VI yang menghubungkan Kecamatan Seberang Ulu dengan Kecamatan Ilir Barat II.
Selama beberapa hari di Palembang, Abdul Rahman mengungkapkan, Presiden Soekarno sempat menemui pejuang di kota Palembang setelah dari Bengkulu ingin menuju ke Jakarta.
Rumah singgah di Palembang digunakan Presiden Soekarno sebagai tempat istirahat maupun makan sehingga almarhum H anang beberapa kali bisa berjumpa dengan sang presiden.
"Soekarno pernah menginap di salah satu rumah kawasan 3 Ulu tempat rumah kakek saya dan kalau dirumah di 4 Ulu yang sekarang menjadi rumah singgah Soekarno ini tempat untuk menjamu Bapak Soekarno, tempat menjamu makan dan hal lain," ujar Abdul Rahman.
Kerap diajak makan bersama, H Anang sampa-sampai tahu makanan favorit Ir Soekarno yang ternyata sangat sederhana.
"Menurut cerita ibu kami (Hj Amnah), makanan sangat sederhana kesukaan Soekarno yaitu sayur kangkung dan belut," ujarnya.
Sebagai keturunan H Anang, dirinya merasa bangga atas perjuangan sang kakek yang menjadi pemasok senjata bagi pejuang.
Sang kakek meninggal di Bandung pada tahun 1960-an. Rumah Singgah Soekarno akan dirawat dan dijadikan aset sejarah benda cagar budaya Oleh Pemkot Kota Palembang.
