Berita Palembang
Demi Berjuang Dapatkan Minyak Goreng Murah, Ibu di Palembang Ini Rela Tinggalkan Anak di Rumah
Bahkan ada yang sudah antrean sejak pukul 08.00 dan sempat diguyur hujan, hingga ada juga yang antrean setelah hujan reda
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Mendapat kesempatan bisa membeli minyak goreng (migor) dengan harga murah sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi) Rp 13.500 per liter untuk kemasan sederhana dan minyak curah dengan harga Rp 11.500 per liter tidak membuat sertamerta masyarakat senang.
Sebanyak 22.200 liter migor digelontorkan pada operasi pasar sekaligus kunjungan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga di Pasar Terminal Alang-alang Lebar KM 12 Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Sabtu (5/3/2022).
Dengan muka cemberut dan kesal yang kebanyakan didominasi para ibu-ibu dan tak sedikit pula yang berusia manula tumplek ikut berdesakan menantikan giliran bisa mendapatkan minyak murah sambil menggenggam uang dan jerikan ukuran 20 liter.
Bahkan ada yang sudah antrean sejak pukul 08.00 dan sempat diguyur hujan, hingga ada juga yang antrean setelah hujan reda giliran di bawah terik matahari mengaku kelaparan.
"Dak senang Pak. Soalnyo ini tahan ninggalkan anak di rumah. Tapi karena terpaksa karena kebutuhan mesti beli minyak goreng untuk berjualan nasi goreng, gorengan," kata Rika yang mengaku warga Perum Mega Asri Talangkelapa, Banyuasin
Ibu-ibu lainnya yang tengah antrean berharap kondisi kelangkaan minyak goreng ini segera berlalu karena kalaupun barangnya ada namun harga minyak goreng curah ini mahal yakni Rp 18.000 per liter dan dibatasi satu liter.
"Kalaupun ada di pasaran, harganya mahal Rp 18 ribu per liter. Dan dibatasi cuma satu liter," kata Eli.
Beberapa kali pantauan Sripoku.com melihat ada aksi dorong-dorongan sesama masyarakat yang antrean berebut minta diisikan minyak curah ke jerikennya.
Petugas tangki yang mendistribusikan migor inipun dibuat kewalahan.
Petugas sekuriti dan kepolisian yang berjaga tak henti-hentinya memperingatkan agar pembelian dilakukan dengan tertib.
Sebetulnya ada tali plastik rapiah pembatas jalur antrean untuk pembelian migor curah ini. Namun tampak antrean terlihat semerawut.
Bahkan tidak jarang ada yang neneriaki ibu-ibu yang mencoba menyerobot dengan tak melewati antrean melainkan langsung menerobos ke keran tangki.
"Payo woi antrean galo ini ni," teriak warga.
Kepala Dinas Perdagangan Sumsel DR H Ahmad Rizali MA mengatakan operasi pasar ini disupport dari tiga produsen minyak goreng lokal Sumsel. Yaitu Sinar Alam Permai, Indokarya Internusa, minyak curah dari Jaya Maju Mandiri.
"Ya dimaklumi ajalah kondisi lagi sangat dibutuhkan," kata Kepala Dinas Perdagangan Sumsel DR H Ahmad Rizali MA.